Abstract

Komitmen organisasi dapat diartikan sebagai suatu sikap yang harus dimiliki oleh setiap pegawai untuk menunjukkan loyalitas terhadap organisasi tempat mereka bekerja. Pada dasarnya, komitmen organisasi berkaitan erat dengan aspek-aspek psikologis dalam menerima dan memercayai nilai-nilai dan tujuan organisasi yang muncul sebagai keinginan untuk tetap mempertahankan keanggotaan dalam organisasi. Permasalahan yang sering dikaitkan dengan rendahnya komitmen organisasi adalah pindah kerja (turnover). Masalah ini memiliki dampak yang merugikan organisasi karena dapat menghambat efektivitas dan efisiensi kerja yang selanjutnya akan menurunkan tingkat produktivitas organisasi. Oleh karena itu, untuk mencegah tingginya turnover karyawan, organisasi perlu meningkatkan komitmen organisasi karyawannya. Caranya adalah dengan mengetahui faktorfaktor apa saja yang memengaruhi komitmen organisasi dan bagaimana cara untuk meningkatkan komitmen organisasi tersebut. Artikel ini membahas faktor-faktor apa saja yang memengaruhi komitmen organisasi dan cara-cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan komitmen organisasi sebagai upaya untuk menurunkan angka turnover karyawan. Organizational commitment can be interpreted as an attitude that should be owned by every employee to demonstrate loyalty to the organization where they work. Basically, organizational commitment is closely related to the psychological aspects in the acceptance and confidence to the values and objectives of the organization that are presented through the existence of a desire to maintain membership in the organization. Problems which are associated with low organizational commitment is turnover. This problem has an adverse impact on the organization because it can inhibit the effectiveness and efficiency of the work that would lower the level of productivity of the organization. Therefore, to prevent the high employee turnover, the organization should increase the organizational commitment of their employees. It can be done by identifying what factors influencing the organizational commitment of the employees and how to improve the employee’s organizational commitment. This article discusses factors influencing the organizational commitment and ways that can be used to enhance the organizational commitment as efforts to lower the employee turnover rate.

References

1. Riyanto M. Faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan karyawan berpindah kerja. Ragam Jurnal Pengembangan Humaniora [online]. 2008 [diakses tanggal 15 Januari 2014]; 8 (3): 115-21. Diunduh dalam: http://www.polines.ac.id/ragam/index_files/jurnalragam/paper_ 3%20des%202008.pdf. 2. Rokhmah BE, Riani AL. Keterkaitan antara komitmen afektif dengan intensi turnover pada karyawan bagian produksi di PT. Usman Jaya Mekar Magelang. Jurnal Ilmiah Teknik Industri [online]. 2005 [diakses tanggal 17 Desember 2014]; 4(2): 78-85. Diunduh dalam: http://mgtofsdm.files.wordpress.com/2012/09/keterkaitan-antara-komitmen-afektifdengan- intensi-turnover. pdf. 3. Nisa HDW, Suharsono Y, Ingarianti TM. Hubungan antara iklim organisasi dengan intensi turnover pada karyawan. Prosiding Seminar Nasional Universitas Muhammadiyah Malang. 2012; 74-94 [diakses tanggal 17 Desember 2014]. Diunduh dalam: http://eprints.umk.ac.id/ 499/14/Full%2BProsiding%2BSemnas%2BPsi%2BUMK%2B2012.cr acked.83-103.pdf. 4. Gillies D. Manajemen keperawatan: suatu pendekatan sistem. Edisi ke- 3. Philadelphia: WB Saunder Company; 1994. 5. Indriantoro N, Suwandi. Pengujian model turnover intention pada akuntan publik. Jurnal Riset Akuntansi Universitas Gajah Mada [online]. 2004 [diakses tanggal 15 Desember 2013]. Diunduh dalam: http://- www.share-pdf.com/44dce65cf0c04818961bbe798e50ee07/3187_- Skripsi%20Allan%20Fernando%20Risambessy%20_2004210212.pdf. 6. Kuean WL, Khin EWS, Kaur S. Employees’ turnover intention to leave the Malaysian contexts. The South East Asian Journal of Management [serial on internet]. 2010 [cited 2013 Jan 5]; 4(2): 93-110. Available from: http://e-journal.uajy.ac.id/2634/6/5EM16565.pdf. 7. Victor J. Calculation methods for employee turnover [online]. Available from: http://www.ehow.com/info_ 8384981_calculation-methods-employee- turnover.html. 8. Sopiah. Perilaku organisasional. Yogyakarta: Penerbit Andi; 2008. 9. Greenberg J, Baron RA. Behaviour in organizations. 8th ed. New Jersey: Prentice Hall; 2003. 10. Greenberg J, Baron RA. Behaviour in organizations. 9th ed. New Jersey: Pearson International; 2008. 11. Steers RM, Porter L. Motivation and work behavior. 3rd ed. New York: McGraw Hill Book Company; 1983. 12. Kuntjoro ZS. Komitmen organisasi [e-psikologi]. 2002 [Diakses tanggal 15 Desember 2013]. Diunduh dalam: http://share.pdfonline.com/- 15be06a98314451eb6b96e7610a3893a/SKRIPSI_SITA_RESMI.htm. 13. Ramachandran VS. Encyclopedia of human behavior. 2nd ed. London: Academic Press is an imprint of Elsevier, Inc; 2012. 14. Cascio WF. Applied psychology in personnel management. 4th ed. New Jersey: Prentice Hall; 1991. 15. Peeters MCW, Jonge J, Taris TW. An introduction to contemporary work psychology. 1st ed. West Sussex: John Wiley & Sons; 2014. 16. Noviarini NM, Saroyeni P. Peran locus of control dalam hubungan job insecurity dengan komitmen organisasi dan kepuasan kerja. Studi Kasus: Karyawan PLN Denpasar [tesis]. Denpasar: Universitas Udayana; 2013. 17. Dyne L, Graham JW, Dienesch RM. Organizational citizenship behavior; construct redefinition, measurement and validation. Academy of Management Journal [serial on internet]. 1994 [cited 2013 Dec 13]; 37(4): 765-802. Available from: http://www.pustaka.ut.ac.id /dev25/pdftesis2/41072.pdf. 18. McShane S, Glinow M. Organizational behavior. United States: McGraw-Hill Co; 2000. 19. Mejia LRG, Balkin D, Cardy R. Managing human resources. 7th ed. New Jersey: Pearson Education; 2012. 20. Elele J, Field D. Participative decision making and organizational commitment comparing Nigerian and American employees. Cross Cultural Management: An International Journal [serial on internet]. 2010;17(4): 368-92. Available from: http://e-journal.uajy.ac.id/2634/6/- 5EM16565.pdf. 21. Cahyadi WA. Hubungan antara persepsi terhadap keadilan kompensasi dengan kepuasan kerja karyawan PT. Enseval Putera Megatrading Tbk. Cabang Semarang [skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2007. 22. Wuryanto DA, Suharnomo. Analisis pengaruh promosi jabatan, persepsi keadilan kompensasi dan lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja karyawan. Jurnal Business Review Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro [online]. 2012 [diakses tanggal 15 Desember 2013]; 1(1): 1-12. Diunduh dalam: http://eprints.undip.- ac.id/35790/1/jurnal_Danu_Adi_Wuryanto.pdf. 23. Suhana. Relationship analysis of leadership style, HRM practices, organizational culture, commitment, and performance. Study in People Crediting Bank (BPR) in Central Java. Usahawan [online]. 2007 [diakses tanggal 13 Desember 2014]; 36(10): 47-53. Diunduh dalam: http://journal.wima.ac.id/index.php/JUMMA/article/view/383/357. 24. Bhakti SJW. Pengaruh kepuasan kerja, komitmen organisasi, konflik peran, dan ambiguitas peran terhadap turnover intention. Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang [skripsi]. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata; 2005. 25. Nahusona, Hilda CF, Rahardjo M, Raharja ST. Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keinginan karyawan untuk pindah. Studi Kasus pada PT Bank Papua. Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi [online]. 2004 [diakses tanggal 17 Januari 2014];1(2). Diunduh dalam: http://www.polines.ac.id/ragam/index_files/jurnalragam/paper_3%- 20des%202008.pdf.

Share

COinS