Abstract

Peningkatan angka kematian ibu dan kesenjangan cakupan pelayanan kesehatan ibu antar puskesmas, diasumsikan berhubungan dengan kinerja bidan yang dipengaruhi lingkungan tempat bekerja (puskesmas). Penelitian dengan desain potong lintang dengan metode kuantitatif dan kualitatif ini bertujuan mengetahui hubungan antara komponen quality of work life (QWL) dengan kinerja bidan puskesmas pada pelayanan kesehatan ibu. Studi ini dilaksanakan di 11 puskesmas wilayah kerja Kabupaten Bintan pada bulan Februari - Maret 2013. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner pada 67 responden dan wawancara pada 10 informan. Berdasarkan hasil penelitian, hanya 35,8% bidan puskesmas mempunyai skor kinerja di atas rata-rata, beberapa puskesmas mempunyai skor komponen QWL di bawah rata-rata. Hubungan yang signifikan ditemukan antara komponen keterlibatan karyawan (nilai p = 0,005) dan rasa bangga terhadap institusi (nilai p = 0,039) dengan kinerja bidan puskesmas dalam pelayanan kesehatan ibu. Increasing maternal mortality ratio and also gaps of the maternal health services scope among community health centers, assumed related to the performance of midwife clinics who is affected by the environment in which working (community health centers). This cross sectional study with quantitative and qualitative approaches aims to determine the relationship between Quality of Work Life (QWL) components with the midwives clinics performance in maternal health services. The study is implemented in 11 community health centers in working area Bintan Regency in February - March 2013. Data are collected by using questionnaires with 67 respondents and interview with 10 informants. Based on the study results, only 35.8% midwives clinics having performance scores above average, some community health center having component QWL scores below average. There is a relationship between employee engagement (p value = 0.005) and sense ofpride to the institution (p value = 0.039) with midwives clinics performance in maternal health services.

References

1. Syafrudin dan Hamidah. Kebidanan komunitas. Jakarta: EGC; 2009. 2. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Peta jalan percepatan pencapaian tujuan pembangunan milenium di Indonesia. Jakarta: Bappenas; 2010. 3. Ambarwati, Rismintari. Asuhan kebidanan komunitas plus contoh Askeb. Yogyakarta: Nuha Medika; 2009. 4. Trisnantoro L. Tenaga kerja kesehatan dalam usaha penurunan MDG4 dan MDG5: sebuah potret dan harapan aksi segera. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. 2011; 14 (02): 61-2. 5. Ma’ruf, Siswanto. Pengaruh motivasi terhadap peningkatan kompetensi bidan desa di Kabupaten Malang. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan [serial on internet]. Januari 2010 [cited 2013 Jun 5]: 13 (1): 77–82. Diunduh dari: ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/hsr/.../1517. 6. Departemen Kesehatan RI. Pedoman pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2008. 7. Ilyas, Y. Teori, penilaian dan penelitian. Depok: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI; 2002. 8. Husnawati A. Analisis pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja karyawan dengan komitmen dan kepuasan kerja sebagai intervening Variabel [Tesis]. Jakarta: Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro; 2006. 9. Ayuningtyas D, Suherman, Riastuti KW. Hubungan kinerja bidan dalam penatalaksanaan antenatal care dengan quality work life di Kota Tasikmalaya tahun 2007. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. Desember 2008; 11 (4): 179-84. 10. Cascio WF. Managing human resources, productivity, quality of work life, profits. New York: Mc Graw-Hill; 2013. 11. Mulyono N, Sudibyo S, Qomariah, Riyasa IK, Riyanto M. Sikap dan aktivitas bidan di desa membina dukun bayi dalam menolong persalinan dan merawat bayi. Jurnal Kedokteran YARSI. 2005; 13 (1): 40-9. 12. Hendrawati, H. Kualitas kehidupan kerja/quality of work life dan hubungannya dengan kinerja pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2011 [Tesis]. Jakarta: Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2011. 13. Kuanto A. Hubungan komponen quality of work life dengan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok tahun 2010 [Tesis]. Jakarta: Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2010. 14. Rosidah D. Hubungan kualitas kehidupan kerja (quality of work life) dengan kinerja bidan puskesmas dalam penatalaksanaan pertolongan persalinan di Kabupaten Bogor Tahun 2012 [Skripsi]. Jakarta: Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2012. 15. Suherman. Hubungan komponen quality of work life terhadap penatalaksanaan antenatal care bidan puskesmas di Kota Tasikmalaya tahun 2007 [Tesis]. Jakarta: Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2007. 16. Mochtar H. Hubungan komponen quality of work life dengan kinerja bidan Departemen Obstetri dan Ginekologi RSPAD Gatot Subroto Jakarta tahun 2011 [Tesis]. Jakarta: Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2011. 17. Handoko TH. Manajemen personalia dan sumber daya manusia. Edisi ke-2. Yogyakarta: BPFE; 2008. 18. Triguna. Budaya kerja (falsafah, tantangan, lingkungan yang kondusif kualitas dan pemecahan masalah). Jakarta: PT. Golden Trayon Press; 2005. 19. Husna A, Besral. Kinerja bidan desa dalam program JPKMM. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2009; 4 (1): 18-23. 20. Fithananti N. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan puskesmas dalam pelaksanaan program ASI eksklusif di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2013; 2 (1). 21. Notoatmodjo S. Pengembangan sumber daya manusia. Jakarta: Rineka Cipta; 2009. 22. Guspianto. Determinan kepatihan bidan di desa terhadap standar antenatal care. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2012; 7 (2). 23. Umar H. Desain penelitian MSDM dan perilaku karyawan paradigma positivistik dan berbasis pemecahan masalah. Jakarta: Rajawali Pers; 2008.

Share

COinS