•  
  •  
 

Abstract

Secara nasional, Indonesia telah mengantisipasi epidemi HIV/AIDS, tetapi jumlah kasus HIV/AIDS di Provinsi Bali dari tahun ke tahun memperlihatkan peningkatan yang semakin mengkhawatirkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan jumlah kasus dan kebijakan penanggulangan HIV/AIDS di Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dilakukan di Denpasar pada tanggal 11-17 September 2011. Sampel penelitian ini menggunakan informan terpilih yaitu kepala bappeda, pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Denpasar, direktur rumah sakit, puskesmas, ketua komisi penanggulangan AIDS di kabupaten/kota dan pemerhati HIV/AIDS termasuk ODHA. Penelitian menemukan jumlah kasus HIV/AIDS di Kota Denpasar yang tertinggi dan penularan terbesarnya melalui hubungan seks. Namun, dukungan pemerintah daerah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS terlihat belum maksimal. Padahal kebijakan penanggulangan HIV/AIDS sangat ditentukan oleh cara pandang pemerintah terhadap penyakit HIV/AIDS. Untuk itu, perlu peningkatan pemahaman tentang HIV/AIDS serta pencegahan dan penanganan semua pihak terkait sehingga penanggulangan HIV/AIDS dapat lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran. Nationally, Indonesia anticipated HIV/AIDS epidemic, but the number of cases of HIV/AIDS in Bali province from year to year showed an increase in the increasingly alarming. This study aimed to determine the number of cases and the development of policies on HIV / AIDS in Denpasar. This research was conducted using qualitative methods in Denpasar on 11-17 September 2011. The study sample was selected using the informant is head of planning, Denpasar District health officers, the director of the hospital, health center, chairman of the commission on AIDS in the district/city and observer of HIV / AIDS, including people living with HIV. The study found the number of cases of HIV / AIDS in the city of Denpasar is the highest and greatest transmission through sexual intercourse. However, the support of local governments in efforts to prevent and control HIV/AIDS looks not maximized. In fact the policy of HIV/AIDS is largely determined by the government perspective on HIV / AIDS. To that end, should be an increased understanding of HIV/AIDS as well as prevention and treatment of all parties concerned. So that HIV/ AIDS can be more effective, efficient, and targeted.

References

1. Anonimous. Epidemi HIV/AIDS di Indonesia dalam bahaya. Harian Kompas tanggal 17 April 2004. 2. Widodo TR. Raperda penanggulangan HIV/AIDS setengah hati. Harian Bernas tanggal 6 Maret 2010. 3. Komisi Penanggulangan Aids. Strategi nasional HIV/AIDS 2007-2010 [online]. 2010 [diakses 27 Mei 2011]. Diunduh dalam: http://www. undp.or.id/programme/pro-poor/ The % 20 National %20HIV %20 &% 20AIDS %20 Strategy % 202007-2010%20% 28 Indonesia29.pdf. 4. Sumantri Arif. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group; 2011. 5. Suryana Asep. Tahap-tahapan penelitian kualitatif. Jakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia; 2007. 6. Daymone C, Holloway I. Metode-metode riset kualitatif. Astuti SI, penyunting. Yogyakarta: Bentang; 2008. 7. Anonimous. Tiga kabupaten di Bali belum punya perda HIV [Diakses tanggal 13 Juli 2011]. Diunduh dalam: http://wap.vivanews.com/news/- read/229879-tiga-kabupaten-di-bali-belum-punya-perda-hiv. 8. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Strategi dan rencana aksi nasional penanggulangan HIV dan aids 2010-2014. Jakarta: KPAN; 2010. 9. Fahmi AU. Manajemen penyakit berbasis wilayah. Jakarta: Penerbit Buku Kompas; 2005. 10. Ariani DP, Hargono . Analisis hubungan antara pengetahuan, sikap dengan tindakan berdasarkan indikator surveilans perilaku HIV/AIDS pada wanita pekerja seks (studi penelitian di klinik IMS Puskesmas Putat Jaya Surabaya). Jurnal Berkala Epidemiologi [online]. 2012: 1: 1 [diakses tanggal 3 Desember 2013]. Diunduh dalam: http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/001_putu_001.doc.

Share

COinS