"Pelayanan Kesehatan Ibu dan Kematian Neonatal" by Desy Fitri Yani and Artha Budi Susila Duarsa
 

Abstract

Indonesia bersama seluruh negara berkembang berupaya mencapai kesepakatan Millenium Development Goals (MDGs) dengan salah satu sasaran menurunkan angka kematian neonatal dari 20 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 15 per 1.000 kelahiran hidup. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pelayanan kesehatan ibu dengan kematian neonatal di Kabupaten Lampung Timur tahun 2011. Penelitian dengan desain studi kasus kontrol ini mengamati kasus ibu yang mengalami kematian neonatal dan kontrol ibu yang tidak mengalami kematian neonatal. Analisis multivariat menemukan pelayanan antenatal dan pertolongan persalinan berhubungan secara signifikan dengan kematian neonatal, setelah mengendalikan variabel umur ibu dan riwayat kehamilan (OR = 16,32; nilai p = 0,000); dan (OR = 18,36; nilai p = 0,31). Bayi yang dilahirkan dari Ibu dengan pelayanan antenatal tidak lengkap berisiko mengalami kematian neonatal 16,32 dan 18,36 kali lebih besar daripada bayi yang dilahirkan. Ibu dengan pelayanan antenatal lengkap dan penolong persalinan profesional. Tidak ada hubungan penolong persalinan dengan kematian neonatal, setelah mengontrol variabel pelayanan antenatal, umur ibu, riwayat kehamilan, riwayat penyakit, dan riwayat persalinan. Disarankan meningkatkan kualitas pelayanan antenatal dengan memerhatikan faktor umur ibu dan riwayat persalinan, mengembangkan kegiatan audit maternal perinatal serta meningkatkan keterampilan petugas penolong persalinan.

All developing countries including Indonesia seek to reach agreement the Millennium Development Goals (MDG’s). It is objectives include reducing neonatal mortality by 25 percent from 20 per 1,000 live birth to 15 per 1,000 live births. This study aimed to determine the relationship of maternal health services with neonatal mortality in East Lampung District in 2011. This study used case control design to compare between the groups of mother whom have neonatal deaths (cases) and neonatal life (control) in East Lampung District in 2011. The result on antenatal care variables found that antenatal care and birth attendant had significant correlation with neonatal death, after controlling age and pregnancy history variable (p value = 0.000, OR = 16.32; p value = 0.31, OR = 18.36). The babies from mothers who did not get completed prenatal care risk of 16.32 times have neonatal death than babies born from mothers who received completed maternal care. There was no association between neonatal mortality and birth attendant, after controling variables of antenatal care, maternal age, pregnancy history, medical history and chilbirth history. Based on this study, it is suggested to increase activity of maternal perinatal audit, improve the quality of antenatal care, maternal delivery, and develop other support activities to prevent neonatal mortality in East Lampung District.

References

1. Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional. Laporan perkembang- an pencapaian Millenium Development Goals Indonesia. Jakarta: Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional; 2010.

2. Dinas Kesehatan Lampung Timur. Evaluasi program kesehatan keluar- ga. Lampung: Dinas Kesehatan Lampung; 2007.

3. Manuaba IG. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran; 2010.

4. Ronoatmojo S. Faktor risiko kematian neonatal di Kecamatan keruak, NTB 1992 – 1993 [disertasi]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada; 1996.

5. Sriwahyuni. Hubungan faktor ibu dan pelayanan kesehatan dengan ke- matian neonatal di Kabupaten Pidie tahun 2008 [tesis]. Medan: Universitas sumatra Utara; 2009.

6. Ning S. Kematian perinatal hubungannya dengan praktek kesehatan ibu selama kehamilan di Kota Bekasi. Jakarta: Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2001.

7. Mochtar R. Sinopsis obstetri fisiologi obstetri patologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran; 1998.

8. Wiknjosatro H. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2002.

9. Prabamurti NP. Analisis faktor risiko status kematian neonatal (studi kasus kontrol di Kecamatan Losari kabupaten Brebes tahun 2006). Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. 2008; 3 (1): 1-9.

10. Astuti DW. Hubungan penyebab kematian neonatal menurut umur ibu saat melahirkan, penolong persalinan dan GPOA di Indonesia. Surabaya: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Sistem dan Kebijakan; 2009.

11. Mahmudah U, Hary CW, Wahyuningsih A. Analisis faktor ibu dan bayi yang berhubungan dengan kejadian kematian perinatal. Kesmas Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2011; 7 (1); 46-56 [diakses tanggal 5 November 2012]. Diunduh dalam: http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ke- mas/article/view/1792/1983

Plum Print visual indicator of research metrics
PlumX Metrics
  • Citations
    • Citation Indexes: 1
  • Usage
    • Downloads: 150
    • Abstract Views: 108
  • Captures
    • Readers: 120
see details

Share

COinS