Abstract

Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif yang mengkaji masalah pelaksanaan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagai hak karyawan. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kepuasan karyawan yang bermukim di desa Mulyorejo, sebuah desa industri, dalam pelayanan Jamsostek khususnya Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan Kematian. Sampel penelitian terdiri dari 70 keluarga karyawan peserta Jamsostek. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Tingkat kepuasan karyawan diukur dengan skala likert. Hasil penelitian menyimpulkan, secara umum pelayanan Jamsostek belum memuaskan. Sosialisasi belum memuaskan karyawan. Dari tiga pelayanan yang diteliti, hanya satu yang memuaskan, yaitu Jaminan Kematian, sedangkan pelayanan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan dan Jaminan Kecelakaan Kerja kurang memuaskan. Pelayanan administrasi ternyata lebih buruk daripada pelayanan teknis.

This research is descriptive study which reviewing problem of social securities program implementation as employee’s right. The objective of this study is to examine the employee satisfaction level who live in Mulyorejo, an industral village, in social security services particulary health insurance, accident insurance, and death benefit. Research sample involved 70 employee’s families as social security member. Research data was collected by questionaires and analysed by descriptive statistic. Satisfaction level of employee measured by likert scale. This research have led to some discoveries: generally, social security services has not satisfying the members. The program socialization has not been made employee satisfied. Only death benefit among other services that given satisfying service. Health insurance and accident insurance did not quite satisfying. Finally, administration service was really worse than technical service.

References

1. Simanjuntak P. Undang-undang yang baru tentang serikat pekerja/serikat buruh. Jakarta: Kantor Perburuhan Internasional; 2005.

2. Sinaga M. Kesehatan kerja pada pramuniaga. The Journal of Public Health. 2005; 9 (1): 33.

3. Mahyuni EL. Evaluasi penerapan sikap kerja 5-s dalam meningkatkan produktivitas perusahaan di PT. ABC tahun 2005. The Journal of Public Health. 2006; 10 (1): 74-5.

4. Gofin J, Gofin R, Neumark Y. The Jerusalem experience: three decades of service, research, and traning in community primary care. American Journal of Public Health. 2002; 92 (11): 1717-21.

5. Zastrow C. Introduction to social work and social welfare. Belmont: Thomson Brokks; 2008.

6. Sulastomo. Sistem jaminan sosial nasional sebuah introduksi. Jakarta: Rajawali Press; 2008.

7. Mudiyono. Jaminan sosial di Indonesia: relevansi pendekatan informal. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 2002; 6 (1): 68.

8. Pakpahan R, Sihombing E. Tanggung jawab negara dalam pelaksanaan jaminan sosial. Jurnal Legislasi Indonesia. 2012; 9 (2): 169.

9. Manullang S. Pokok hukum ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta; 2005.

10. Lubis, D. Penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan oleh PT. Asuransi kesehatan dan PT. Jamsostek. Jurnal Wawasan. 2007; 13 (2): 154.

11. Harian Umum Pelita Online. 21 Januari 2009 [cited 2010 Jun 30]. Available from: http://www.hupelita.com/baca.php?id= 63654.

12. Retnaningsih E, Misnaniarti, Aini A. Kajian kelayakan badan layanan iuumum dan alternatif bentuk penyelenggaraan jamsostek Sumatera Selatan semesta sesuai undang-undang sistem jaminan sosial nasional. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. 2012; 15 (1): 20-21.

13. Wijayanti A. Reformasi hukum dalam penyelenggaraan jamsostek bagi pekerja swasta. Jurnal Electronic UM Surabaya. 2007; 1 (1): 2.

14. Rahman A. Mengukur kepuasan pelayanan institusi pemerintah: studi kasus pada BUMN PT. Jamsostek. Jurnal Ilmu Administrasi. 2009; 7 (2): 228.

15. Basjir W. Informalisasi, jaminan sosial, dan pengorganisasian buruh. Jurnal Analisis Sosial. 2003; 8 (8): 44.

16. Suparjan. Jaminan sosial berbasis komunitas: respon kegagalan negara dalam penyediaan jaminan kesejahteraan. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 2010; 13 (3): 2–3.

17. Kodim N. Pelayanan jamsostek seharusnya mulia, bukan basa-basi. Medika (Jurnal Kedokteran Indonesia). 2009; 35: 1.

18. Wahab Z. Dana pensiun dan jaminan sosial tenaga kerja di Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti; 2002.

19. Azkha N, Elnovriza D. Analisis tingkat kepuasan klien terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas dalam wilayah Kota Padang tahun 2006. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2007; 1 (2): 57.

20. Widujani I, Mukti A, Hendrartini. Hubungan besaran iuran biaya dengan kepuasan peserta askes di RSU Wangaya. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. 2004; 7 (3): 142.

21. Purnamanita, Pasiniring S, Maidin A. Kinerja balai kesehatan mata masyarakat Makassar dengan perspektif Balanced Score Card. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. 2012; 15 (2): 51.

22. Aga N A, Hendrartini J, Margo V. Perbandingan tingkat kepuasan peserta askes wajib dan sukarela terhadap mutu pelayanan kesehatan tingkat I. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. 2005; 8 (4): 186.

23. Siagian M. Metode Penelitian sosial pedoman praktis penelitian bidang ilmu-ilmu sosial dan kesehatan. Medan: Grasindo Monoratama; 2010.

24. Bungin B. Metodologi penelitian kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group; 2006.

Included in

Health Policy Commons

Share

COinS