Abstract

Pencemaran lingkungan akibat sampah plastik semakin mengkhawatirkan apabila tidak ada usaha untuk mengatasinya. Masyarakat yang kurang pengetahuan dan berperilaku buruk dalam pengelolaan sampah plastik dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dengan perilaku mengelola sampah plastik. Penelitian dilakukan di Dusun Kedesen, Desa Kradenan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan rancangan studi cross sectional, dengan sampel berjumlah 74 orang yang diambil secara secara acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji statistik Kai Kuadrat (X2). Penelitian menemukan sekitar 56,8% responden berpengetahuan tidak baik dan sekitar 60,8% responden berperilaku tidak baik. Analisis bivariat menunjukan hubungan yang sangat signifikan antara tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dengan perilaku mengelola sampah plastik. Ada hubungan yang sangat signifikan antara tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dengan perilaku mengelola sampah plastik di Dusun Kedesen, Desa Kradenan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang tahun 2012.

Pollution caused by plastic increase worrying if there is no attempt to resolve it. Lack of knowledge and poor people’s behavior in the management of plastic waste can cause environmental and health problems. Management of plastic waste can be started from each household who produce plastic waste. The purpose of this study to determine the relationship between the level of housewife’s knowledge with the behavior to manage of plastic waste at Kedesen, Kradenan Village, District Kaliwungu, Semarang in 2012. The study was analytic survey with cross-sectional design. Sample was 74 respondents with simple random sampling. Research tool used was a questionnaire. Analyzed used univariate and bivariate analysis with statistical test Chi Square(X2). The results showed 74 respondents obtained from 42 respondents (56.8%) are not well knowledgeable, 32 respondents (43.2%) both knowledgeable. There were 45 respondents (60.8%) did not have good behavior, while 29 respondents (39.2%) had good behavior. Bivariate analysis showed that there was a significant relationship between the level of knowledge with behavior of housewives in managing plastic waste at the hamlet Kedesen. Statistical results showed the value (p = 0.000) smaller than alpha (a = 0.05). There was a significant relationship between the level of knowledge with behavior of housewife in managing plastic waste at Kedesen Hamlet, Village Kradenan, Kaliwungudistrict, Semarang regency in 2012.

References

1. Mukono HJ. Prinsip dasar kesehatan lingkungan. Edisi Kedua. Surabaya: Airlangga University Press; 2006.

2. Azkha N. Analisis timbulan, komposisi, dan karakteristik sampah di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2006; 1(1): 14-8.

3. Dwiyanto BM. Model peningkatan partisipasi masyarakat dan penguatan sinergi dalam pengelolaan sampah perkotaan. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 2011; 12(2): 239-56.

4. Suprapto. Dampak masalah sampah terhadap kesehatan masyarakat. Jurnal Mutiara KesehatanIndonesia. 2005; 1(2): 1-4.

5. Firdaus, Tjitro S. Studi eksperimental pengaruh paramater proses pencetakan bahan plastik terhadap cacat penyusutan (Shrinkage) pada benda cetak pneumatics holder. Jurnal Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra. 2002; 4(2): 75-80.

6. Widodo T. Studi tentang peranan unit pasar dalam pengelolaan sampah di Pasar Merdeka Kota Samarinda. Journal Administrasi Negara. 2013; 1(1): 1-11.

7. Riswan, Sunoko HR, Hadiyarto A. Pengelolaan sampah rumah tangga di Kecamatan Daha Selatan. Jurnal Ilmu Lingkungan. 2011; 9(1): 31-39.

8. Azwar. Sikap manusia teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2011.

9. Hardiatmi S. Pendukung keberhasilan pengelolaan sampah kota. Jurnal Inovasi Pertanian. 2011; 10(1): 50-66.

10. Kumurur VA. Pengetahuan, sikap, dan kepedulian mahasiswa pascasarjana ilmu lingkungan terhadap lingkungan hidup Kota Jakarta. EKOTON. 2008; 8(2): 1-24.

11. Suartika IG. Penanganan sampah secara swadaya di Desa Pakraman Celuk, Sukawati, Gianyar. Jurnal Bumi Lestari. 2001; 11(2): 379-86.

12. Salawati T, Astuti R, Hayati RN. Pengaruh program pelatihan pengolahan sampah padat organik menggunakan metode composting terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK di RW III Kelurahan Boja Kabupaten Kendal. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. 2008; 3(2): 63-73.

13. Mohamad F, Sutra DC, Kusnawati E. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah di Dukuh Mrican Sleman Yogyakarta. Jurnal Health and Sport. 2012; 5(3): 695-706.

14. Mulyadi A, Husein S, Saam Z. Perilaku masyarakat dan peran serta Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sampah di Kota Tembilah. Ilmu Lingkungan. Jurnal Enveronmental Science. 2010; 2(3): 147-62.

15. Notoadmodjo S. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.

16. Mulasari SA. Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap perilaku masyarakat dalam mengelola sampah di Dusun Padukuhan Desa Sidokarto Kecamatan Godean Kabupaten Sleman Yogyakarta. Jurnal Kesmas Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan. 2012; 6(3): 204-11.

17. Yasa IMT, Surayasa N. Studi evaluasi pengelolaan sampah dengan konsep 3R (studi kasus: Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung). Wicaksana. Jurnal Lingkungan. 2012; 21(1): 1-5.

18. Wibowo I. Pola perilaku kebersihan: studi psikologi lingkungan tentang penanggulangan sampah perkotaan. MAKARA Sosial Humaniora. 2009; 13(1): 37-47.

Share

COinS