Abstract
Penyakit menular seksual, merupakan pandemi yang menimbulkan dampak kesehatan, sosial, ekonomi dan politik. Pekerja seks berperan penting dalam peningkatan kasus HIV/AIDS di Indonesia, posisi tawar wanita pekerja seksual langsung yang rendah dalam penggunaan kondom dan perilaku berisiko membuat perluasan penyebaran kasus penyakit menular seksual (infeksi menular seksual dan HIV/AIDS) semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam perilaku wanita pekerja seksual langsung dalam pencegahan penyakit menular seksual di Kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam. Informan adalah wanita pekerja seksual langsung, mucikari dan tenaga kesehatan. Dari hasil wawancara mendalam diketahui bahwa hampir semua wanita pekerja seksual langsung tidak mengetahui tentang penyakit menular seksual dan pencegahannya, sebagian besar mereka melindungi diri dengan menggunakan jelli, meminum antibiotik, jamu sehat, atau mencuci alat kemaluan dengan daun sirih. Penggunaan kondom didasarkan kesepakatan dengan pelanggan. Diperlukan upaya promosi dan pendekatan yang lebih efektif, bukan hanya pada wanita pekerja seksual langsung tapi juga untuk para pengguna jasa layanan seks.
Sexually Transmitted Disease (STD) is a pandemic impacting social, economic and political aspests of life. Sex workers play an important role in the growth of AIDS cases in Indonesia, the low bargaining power of direct sex workers in the use of condom and the risk behavior of sex workers increased cases of sexually transmitted infections (STIs), HIV and AIDS. This study aimed to know district sex worker behavior to sexually transmitted disease behavior. Qualitative study design with in-depth interview techniques were used in this study. The informants are direct female sexual workers, pimps, and health providers. The results of in-depth interviews showed that almost all direct sexual workers are not knowledgeable on STD such as HIV and AIDS and how to prevent them. Most of them, protected themselves by using jellies, antibiotics, herbal medicine, or washing their genital with leaves of betel plant. Condom is used agreements with customers. Promotions and more effective approach are needed, not only for the sex workers but also for the users of sexual customers.
References
1. Widiyanto SG. Faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik wanita pekerja seks (WPS) dalam VCT ulang di lokalisasi Sunan Kuning, Semarang [tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang; 2008 [diakses tanggal 11 November 2011]. Diunduh dari: http://www.eprints.undip.ac.id.
2. Departemen Kesehatan, Komisi Penanggulangan AIDS, Family Health International. Surveilans terpadu-biologis perilaku pada kelompok berisiko tnggi di Indonesia. 2007 [diakses tanggal 15 November 2011]. Diunduh dari: http://www.aidsindonesia.or.id.
3. Mboi N. Ibu rumah tangga rentan tertular HIV. 2011. Diunduh dari: http://www.tribunnews.com.
4. Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. Profil kesehatan tahun 2009. Karawang: Pemerintah Kabupaten Karawang.
5. Soelistijani DA. Hubungan pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan perilaku wanita penjaja seks dalam penggunaan kondom seks komersial di Bali tahun 2000. 2003 [diakses tanggal 11 November 2011]. Diunduh dari: http://www.lontar.ui.ac.id.
6. Kartono K. Patologi sosial. Jakarta: PT Graja Grafindo Persada; 2005.
7. Silaban R Profil keberadaan Seks Komersil di Sunan Kuning. 2009 [diakses tanggal 11 November 2011]. Diunduh dari: http://www/rudini76an.wordpress.com.
8. Riono P. Surveilans Perilaku Berisiko tertular HIV/AIDS di Wilayah Nanggroe Aceh Darussaalam 2008, Nanggroe Aceh Darossalam: Dinas Kesehatan Nanggroe Aceh Darussalam; 2009.
9. Notoatmodjo S. Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
10. Widodo E. Praktik wanita pekerja seks (WPS) dalam pencegahan penyakit infeksi menular seksual (IMS) dan HIV & AIDS di lokalisasi Koplak, Kabupaten Grobogan. 2009 [disitasi tanggal 11 September 2012]. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia [online]. 2009; 4(2) [diakses tanggal 2 Agustus 2009]. Diunduh dari: http://ejournal.undip.ac.id.
11. Budiono I, Handayani OWK, Indarjo S. Pengembangan model pembentukan germo sadar kesehatan terhadap tingkat penggunaan kondom pada WPS (studi eksperimental dalam kerangka penanggulangan HIV/AIDS di resosialisasi Argorejo Semarang) [diakses tanggal 11 September 2012]. Diunduh dari: http://etalase.unnes.ac.id.
12. Arifin, Fitriana N, Praba G, Ari U. Penggunaan kondom dan vaginal higiene sebagai faktor risiko kejadian infeksi menular seksual pada wanita pekerja seks di Lokasi Batu 24 Kabupaten Bintan. 2012. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2012; 1(2) [diakses tanggal 2 Maret 2013]. Diunduh dari: http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm.
13. Kristianti S. Dukungan wanita pekerja seks dan teman pelanggan terhadap penggunaan kondom. Jurnal STIKES [online]. 2012; 5(2) [diakses tanggal 15 Juni 2013]. Diunduh dari http://puslit2.petra.ac.id.
Recommended Citation
Purnamawati D .
Perilaku Pencegahan Penyakit Menular Seksual di Kalangan Wanita Pekerja Seksual Langsung.
Kesmas.
2013;
7(11):
514-521
DOI: 10.21109/kesmas.v7i11.365
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/kesmas/vol7/iss11/6