Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Pati bergerak fluktuatif dan menunjukkan status tertinggi pada tahun 2011 dengan 126 per 100.000 kelahiran hidup. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan kematian ibu di Kabupaten Pati dan menganalisis faktor risiko kematian maternal di Kabupaten Pati Tahun 2011. Penelitian menggunakan pendekatan observasional analitik dengan metode kasus kontrol. Jumlah sampel adalah 24 untuk setiap kelompok kasus dan kelompok kontrol. Analisis data menggunakan uji univariat, bivariat dan multivariat. Hasil dari penelitian adalah tiga penyebab utama kematian ibu di Kabupaten Pati adalah penyakit jantung, preeklamsi/eklamsi, dan perdarahan. Kematian ibu tersebar di 16 kecamatan dari 21 kecamatan yang ada dan sebagian besar kematian terjadi pada masa nifas. Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kematian ibu adalah komplikasi kehamilan (OR = 12,198, nilai p = 0,010), komplikasi persalinan (OR = 9,94, nilai p = 0,020) dan riwayat penyakit (OR = 27,735, nilai p = 0,011). Secara bersama-sama, ketiga variabel tersebut berkontribusi terhadap 64,3% kematian ibu yang terjadi di Kabupaten Pati Tahun 2011.

Maternal Mortality Ratio (MMR) of Pati Regency fluctuated and showed the highest state in 2011 with 126 per 100.000 live births. This research aimed to describe maternal mortality cases in Pati Regency and to analyze risk factors of maternal mortality happened in 2011. This research used observational analysis, i.e. cases control study. The number of samples was 24 in each of case group and control group. Data was analyzed with univariate, bivariate, and multivariate. This research resulted that three major causes of maternal mortality were heart disease, preeclampsia/eclampsia, and hemorrhage. Maternal mortality spread on 16 from 21 sub-districts on Pati Regency and the majority of them happened in post delivery period. Logistic regression analysis concluded that risk factors influenced maternal mortality were pregnancy complication (OR = 12.198, p value = 0.010), delivery complication (OR = 9.94, p value = 0.020) and history of illness (OR = 27.735, p value = 0.011). Collectively, those variables contributed to 64.3% of maternal mortality in Pati Regency 2011.

References

1. World Health Organization. Trends in maternal mortality: 1999 to 2008. Geneva: World Health Organization press; 2010.

2. Herawati I. Analisis kematian ibu di Indonesia tahun 2010 berdasarkan data SDKI, Riskesdas, dan laporan rutin kesehatan ibu dan anak. Pertemuan Teknis Kesehatan Ibu; 6 April 2011; Bandung, Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2011.

3. McCharty J, Maine DA. Framework for analysis the determinants of maternal Mortality. Studies in Family Planing. 1992; 23 (1): 23-33.

4. Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan. Angka kematian ibu melahirkan. Jakarta: 2011 [diakses tanggal 15 Februari 2013]. Diunduh dalam:http://www.menegpp. go.id/V2/index.php/datadaninformasi/kesehatan.

5. Hernandez-Correa JC. Maternal mortality and risk factors at the community level. Economic Working Paper. Departement of Economics. Michigan: Western Michigan University; 2010.

6. Gemari. Peran ibu sangat besar bangun karakter bangsa [online]. 2009; 95 [diakses tanggal 3 Desember 2012]. Diunduh dalam: www.gemari.- or.id/artikel/3852.shtml. 2008

7. Kompasiana. Angka kematian ibu di Jawa Tengah Masih Tinggi 2012 [diakses tanggal 3 Januari 2013]. Diunduh dalam: http://health.kompas.com/read/2012/12/27/09261769. 01/03/2013.

8. Anonim. Upaya penurunan kematian ibu/BBL di rumah sakit. 2012 [diakses tanggal 20 Juli 2012]. Diunduh dalam: http://id.scribd.com/- doc/87322569/AKI-rakontek. 07/18/2012.

9. Suryawati C. Faktor sosial budaya dalam praktik perawatan kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan (Studi di Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara). Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. 2007; 2 (1): 21-31.

10. Aeni N. Perilaku kesehatan ibu hamil di Kabupaten Pati (Studi pada kasus kematian maternal tahun 2011). Jurnal Litbang. 2012; 8 (3): 200-7

11. Fibriani A I. Faktor-faktor risiko yang mempengaruhi kematian maternal (Studi kasus di Kabupaten Cilacap) [tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2007.

12. Bazaar A, Theodorus A, Azhari. Maternal mortality and contributing risk factors. Indonesian Journal of Obstetric and Gynecology. 2012; 36 (1): 8-13.

13. Manuaba IA, Manuaba IBGF., Manuaba, IBG. Mamahami kesehatan reproduksi wanita. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002.

14. Lamminpää R, Vehviläinen-Julkunen K, Gissler MH. Preeclampsia complicated by advanced maternal age: a registry-based study on primiparous women in Finland 1997-2008. BMC Pregnancy Childbirth [serial on the internet]. 2012; 12 (47) [cited 2012 Dec 10]. Available from: www.biomedcentral.com/1471-2393/47.

15. Fransisca SK. Perdarahan post partum [diakses tanggal 21 Agustus 2012]. Diunduh dari: http://last3arthtree.wordpress.com/page/2/. 2007.03/22/2012.

16. Drenthen W, Boersma E, Balci A, Moons P, Ross-Hesselink JW, Mulder BJ, et al. Predictors of pregnancy complications in women with congenital heart disease. Eur Heart J [serial on the internet]. 2010; 31: 2124- 32 [cited 2012 Mar 15]. Available from: http://eurheartj.oxfordjournals.org.

17. Noor HM. Analisis faktor risiko terhadap kematian maternal di Kabupaten Bulukumba Tahun 2007-2009. Jurnal Media Kebidanan Poltekkes Makassar. 2010; 2 (2); 47-55.

18. Retnaningsih E. Studi kasus kontrol: pengaruh faktor perilaku layanan kesehatan ibu hamil terhadap kematian ibu di empat kabupaten/kota di Provinsi Sumetera Utara. Buletin Penelitian Kesehatan. 2009; 37 (2): 67-78.

19. Suparman. Antenatal care dan kematian maternal. Jurnal Penduduk dan Pembangunan. 2007; 7 (1); 7-14

20. Sadiman, Ridwan M. Faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan seksio caesarea di RSUD Ahmad Yani Metro Tahun 2008. Jurnal Kesehatan “Metro Sai Wawai”. 2009; 11 (2): 1-10.

21. Sitepu NY. Hubungan antara jenis persalinan dengan kejadian asfiksia neonatum di RSUD dr. M Soewandhie Surabaya [skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga; 2011.

22. Fibriani AI, Azam M. Three delay model sebagai salah satu determinan kematian ibu di Kabupaten Cilacap. Kemas [online]. 2010; 6 (10): 16- 23 [diakses tanggal 10 Januari 2012]. Diunduh dari: http//journal.- unnes.ac.id/index.php/kemas.

23. Sinaga M. Beberapa faktor sosial demografi yang berhubungan dengan tingginya angka kematian ibu di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Majalah Kedokteran Muhammadiyah. 2007; 3 (2): 85-9.

Share

COinS