Abstract
Di Provinsi Maluku Utara, malaria berada pada level endemi tinggi dengan total Annual Parasite Incidence (API) > 5‰ dan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembanganpengendalian penyakit malaria di Provinsi Maluku Utara dalam upaya percepatan pencapaian target 6C Millennium Development Goals (MDGs). Penelitian menggunakan metode studi kualitatif yang dilakukan pada informan terpilih meliputi petugas kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara, petugas kesehatan Malaria Center, dan tokoh masyarakat pemerhati malaria. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 10 - 16 April 2011 dengan menggunakan metode wawancara mendalam. Ditemukan bahwa program pengendalian malaria telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara, tetapi belum mampu secara efektif menurunkan angka kesakitan malaria sebab pengendalian yang dilakukan tidak komprehensif. Penanganan masih lebih banyak ditujukan untuk memutuskan mata rantai penularan pada manusia, sementara pada nyamuk sebagai "mesin perang" serta habitatnya belum tersentuh secara maksimal.
Malaria is one of public health problem in North Maluku Province because endemic levels are high with a total Annual Parasite Incidence (API) > 5 ‰. The purpose of this study was to determine the development of malaria controlin North Maluku in order to accelerate the achievement of Millennium Development Goals (MDGs) target related to malaria 6C. The study design used is qualitative that been done on selected informants. Informants consisted of health workers in Departement of Health North Maluku Province, health official Malaria Center, and community leaders who observe malaria. Retrieval of data time is 10 - 16 April 2011 by in-depth interviews. It was found that malaria control programs have been implemented by the Departement of Health North Maluku Province, but have not been able to effectively reduce malaria morbidity. This is because malaria control is performed is not comprehensive. Handling is more directed to break the chain transmission to human, their habitats have not been touched up.
References
1. Fahmi, AU. Manajemen penyakit berbasis wilayah, Jakarta: Penerbit Buku Kompas; 2005.
2. Erdinal. Faktor-faktor yang berpengaruh dengan kejadian malaria di Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kabupaten Kampar, 2005/2006. Jurnal Makara Kesehatan. 2006: 10 (2).
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil kesehatan tahun 2010. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2011.
4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Peta jalan percepatan pencapaian tujuan pembangunan milenium di Indonesia. Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; 2010.
5. Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara. Laporan tahunan program pengendalian penyakit malaria tahun 2010 bidang pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Maluku Utara: Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara; 2011.
6. Daymone C, Holloway I. Metode-metode riset kualitatif. Wirtama C, penerjemah. Astuti SI, penyunting. Yogyakarta: Bentang; 2008.
7. Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara. Percepatan MDGs malaria Provinsi Maluku Utara. Maluku Utara: Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara; 2011.
8. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Epidemiologi malaria di Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi. 2011; triwulan I.
9. Pusat Pengkajian, Pengolahan Data, dan Informasi Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Laporan penelitian pencapaian tujuan ke-6 (HIV/AIDS, malaria, tuberkulosis) dan tujuan ke7 (kelestarian lingkungan) MDGs di Provinsi Maluku Utara dan Sulawesi Utara. Jakarta: Pusat Pengkajian, Pengolahan Data, dan Informasi Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia; 2011.
Recommended Citation
Lestari TP .
Pengendalian Malaria dalam Upaya Percepatan Pencapaian Target Millennium Development Goals.
Kesmas.
2013;
7(1):
22-30
DOI: 10.21109/kesmas.v7i1.72
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/kesmas/vol7/iss1/4