Abstract

Ketepatan admisi merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan medis yang sesuai dengan standar. Appropriateness Evaluation Protocol (AEP) merupakan protokol yang digunakan untuk menilai ketepatan admisi pasien rawat inap. Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem informasi admisi pasien rawat inap untuk membantu pengambilan keputusan klinis dan administrasi dalam admisi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Soewondo Kabupaten Kendal. Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, penelitian kualitatif untuk perancangan sistem informasi dengan menerapkan Framework for Application of System Technique (FAST). Tahap kedua, penelitian kuantitatif dengan rancangan one group pretest-posttest design yaitu uji coba sistem informasi admisi dengan membandingkan indikator-indikator akseptabilitas, aksesibilitas, sensitivitas, kerepresentativan, dan ketepatan waktu. Hasil penelitian ini berupa rancangan Sistem Informasi Admisi (SIA) pasien rawat inap meliputi masukan, keluaran, basis data, dan antarmuka yang dilanjutkan dengan membangun sistem sehingga dihasilkan SIA berbasis AEP. Hasil uji coba menunjukkan dukungan responden terhadap sistem lama dan sistem baru dari aspek akseptabilitas (RRT 2,20 dan 3,18), aksesibilitas (RRT 2,25 dan 3,19), sensitivitas (RRT 2,30 dan 3,10), kerepresentativan (RRT 2,40 dan 3,16), dan ketepatan waktu (RRT 2,13 dan 3,13) dengan perbedaan yang bermakna (p = 0,0001). Diperlukan komitmen manajemen untuk dapat menjalankan SIA, evaluasi setiap tahun terhadap kinerja sistem untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan informasi, dan rancangan input data yang cepat dengan teknologi tinggi.

Appropriateness in admission represent quality of medical services. Appropriateness Evaluation Protocol (AEP) is protocol that used to evaluate inpatient admission according to medical indications. The research was carried out to design admission information system of inpatient as administrative and clinical decision support system in Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Soewondo Kabupaten Kendal. The research was done in two step. First step was qualitative study applied Framework for Application of System Technique (FAST) to design information system. Second step used one group pretest-posttest design, trying information system that built comparing acceptability, accessibility, sensitivity, representativeness and punctuality. The result of this research was admission information system design consist of input design, output design, data base design and interface design continuing to build AEP based admission information system. Trial result shows that respondents give their agreement in old and new system for acceptability (2,20 and 3,18), accessibility (2,25 and 3,19), sensitivity (2,30 and 3,10), representativeness (2,40 and 3,13), and punctuality (2,13 and 3,13), and it was statistically significant (p = 0,0001). The management commitment is required to carry on admission information system, annual evaluation of system performance required to anticipate changes of information requirement, and it is required to design input faster using high technology instrument.

References

  1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Soewondo Kabupaten Kendal. LAKIP badan RSUD dr. H. Soewondo Kabupaten Kendal tahun 2004 (tidak dipublikasikan). Kendal: Badan Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Soewondo Kabupaten Kendal; 2004.
  2. Soedarmono S. Reformasi perumahsakitan Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia-World Health Organization; 2000.
  3. Woerly J. Layanan penerimaan pasien: ke dalam, menjalani, dan ke luar dari proses layanan kesehatan. Dalam: Wolper L. Administrasi layanan kesehatan, prinsip, praktik, struktur, dan penyampaian. Edisi 2. Jakarta: EGC; 2001. hal. 122-32.
  4. Edna KH. Health information management. Berwyn, Illinois: Physicians Record Company; 1994.
  5. Sulastomo. Manajemen kesehatan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2000.
  6. NHS Modernisation Agency Department of Health. Improving the flow of emergency admission. London; 2000. Available from: http://www.nhs.uk/modernnhs.
  7. Danielle F. Demand induction when patients differ in needs. Bologna, Italy: Department Science Economy UniversitĂ  di Bologna; 2001.
  8. Wai KT. The concept of supplier induced demand may be of theoretical interest, but it is of limited practical relevance. Journal of Health Economics; 13: 347-68.
  9. Paul WT, Peter K. Comparative health care systems outline for an empirical application of new institutional economics approaches. Grenoble: Paper on ECPR meeting; April 2001.
  10. Esmail A. Development of paediatric appropriateness evaluation protocol for use in the United Kingdom. Journal of Public Health Medicine. 2000; 22: 224-30.
  11. MDK Bayern. Manual for the use of the Germany version of AEP for patients with elective operations. Bayerischer Forschungsverbund Public Health; 1999.
  12. Apolone G. Appropriateness of hospital use. Report from an Italian study. European Journal of Public Health. 1997; 7: 34-9.
  13. Wernecke U. Validation of paediatric appropriateness evaluation protocol in british practice. Archive of Disease in Childhood. 1997; 77: 294- 8.
  14. Swartz MH. Textbook of physical diagnosis. Alih bahasa: Lukmanto, Petrus. Jakarta: EGC; 1999.
  15. Schneeweiss S. Update to the Germany AEP: metric characteristic and practical experience. Chirurg. 2001; 72: 196-8.
  16. Seller RH. Differential diagnosis of common complaints. Alih bahasa: Sanusi, Candar. Jakarta: EGC; 1997.
  17. Norman V. Inappropriately delayed discharge from hospital. British Medical Journal. 2003; 326: 927-8.
  18. Santosa I. Ketepatan admisi pasien rawat inap di RSUD Purwodadi Kabupaten Grobogan (tidak dipublikasikan) [tesis]. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat PPS UGM; 1999.
  19. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman sistem informasi rumah sakit di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2001.
  20. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku pedoman pencatatan kegiatan pelayanan rumah sakit di Indonesia. Cetakan kedua. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 1994.
  21. Scott GM. Prinsip-prinsip sistem informasi manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 2002.
  22. Whitten JL. System analysis and design methods. 5th ed. West Lafayette: McGraw-Hill; 2001.
  23. Davis GB. Kerangka dasar sistem informasi manajemen bagian 1. Jakarta: PPM; 2002.
  24. Santoso S. Statistik non parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo; 2003.

Included in

Health Policy Commons

Share

COinS