Abstract

Hipertensi adalah salah satu penyebab kematian utama di dunia dengan mortalitas akibat hipertensi sistolik 2,5 kali lipat lebih besar daripada mortalitas akibat hipertensi diastolik. Hipertensi yang tidak diobati menyebabkan komplikasi pada beberapa target organ seperti jantung, mata, ginjal, dan otak, sementara pengobatan hipertensi termasuk pengendalian diet harus dilakukan secara berkesinambungan sepanjang hidup. Guna menurunkan kasus-kasus hipertensi, suatu penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan rangkaian waktu telah dilakukan di Panti Werdha Islamic Village Tangerang, Provinsi Banten, untuk mengamati pengaruh tambahan asupan kalium dalam diet terhadap penurunan tekanan darah sistolik. Buah-buahan yang lebih banyak ditambahkan ke dalam diet harian untuk 12 orang lanjut usia (lansia) dan tekanan darah mereka dipantau selama 14 hari. Uji t-independen dan t-dependen menunjukkan bahwa asupan tambahan kalium yang berasal dari buah-buahan dalam diet telah berhasil menurunkan tekanan darah sistolik. Sementara itu, tambahan buah-buahan juga telah meningkatkan asupan kalsium dan magnesium, tetapi peningkatan asupan kalsium dan magnesium serta lemak tidak berhubungan secara statistik dengan penurunan tekanan darah sistolik.

Hypertension is one of the main causes of death in the world where the mortality from systolic is 2,5 fold higher than that from diastolic hypertension. Untreated hypertension can cause complications in target organs such as heart, eyes, kidneys, and brain, whereas the hypertension treatment including diet management must be conducted continuously along the life. In order to reduce hypertension cases, a time series design of quasi experiment research has been carried out at Islamic Village Elderly Nursing Home in Tangerang, Province of Banten, to observe the influence of additional potassium intake from diet. More fruits were added in the daily diet for 12 elderly and their blood pressures were monitored for 14 days. Statistic t-independent and t-dependent tests showed that additional potassium intake from fruits in the diet successfully decreased systolic blood pressure. Meanwhile, added fruits in the diet have significantly increased calcium and magnesium intakes, but additional calcium and magnesium as well as fat intakes were not statistically associated with decrease of systolic blood pressure.

References

  1. Departemen Kesehatan RI. Riskesdas Indonesia tahun 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2008.
  2. Kearney, Patricia M. Worldwide prevalence of hypertension: a systematic review. 2005; 365. Available from: http://www.the lancet.com.
  3. Kaplan, Norman M. Kaplan’s clinical hypertension. Philadelphia, USA: Lippincott Williams and Wilkins; 2006.
  4. Marliani, Lili, Tantan. Questions and answers hipertensi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo; 2007.
  5. Indonesian Society of Hypertension (InaSH). Inash menyokong penuh penanggulangan hipertensi. 2007. [edisi 2007, diakses tanggal 11 Juni 2009]. Diunduh dari: http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=2406&Itemid=2.
  6. Moore MC. Terapi diet dan nutrisi. Jakarta: Hipokrates; 1994.
  7. Departemen Kesehatan RI. Pedoman teknis penemuan dan tatalaksana penyakit hipertensi. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2006.
  8. Arhya N. Pengaruh diet natrium dan kalium terhadap tekanan darah. Medika Jurnal Kedokteran dan Farmasi. 1993; 8.
  9. Muniroh, Lailatul. Pengaruh pemberian jus buah belimbing dan mentimun terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik penderita hipertensi. The Indonesian Journal of Public Health. 2007; 4 (1).
  10. Astawan M. Cegah hipertensi dengan pola makan. 2002. [edisi 2002, diakses tanggal 26 Mei 2009]. Diunduh dari: http://www.depkes.go.id/index.php?option=article&task=viewarticle&artid=20&Itemid=3.
  11. Departemen Kesehatan RI. Pedoman surveilans epidemiologi penyakit jantung dan pembuluh darah. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2007.
  12. Williams MS. Nutrition for health, fitness and sport. New York: The Megraw-Hill Companies; 2005.

Included in

Nutrition Commons

Share

COinS