Abstract

Dampak penyalahgunaan narkoba antara lain adalah peningkatan prevalensi HIV/AIDS di kalangan pengguna narkoba suntik. Program Terapi Rumatan Metadon merupakan salah satu cara penanganan yang kini belum mempunyai alur klinis yang berfungsi menjamin standar kualitas pelayanan. Di samping itu, belum ada ketentuan yang dapat dijadikan acuan biaya pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah membuat alur klinis dan biaya pengobatan rumatan metadon dan casemix di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta. Metode penelitian merujuk INADRG yang berbasis evidence dengan diskusi kelompok, tenaga medis dan tenaga non medis serta profesi dan manajemen RSKO. Berdasarkan jumlah dan jenis utilisasi dalam alur klinis maka biaya pengobatan dilakukan dengan metode activity based costing dan simple distribution methode. Alur klinis yang diperoleh menunjukkan lama rumatan metadon 338 hari dengan casemix TBC, Hepatitis dan HIV/AIDS atau kombinasi. Biaya pengobatan rumatan metadon Rp.66.024.016, dengan casemix penyakit penyulit berkisar antara Rp. 70.156.705 hingga Rp.211.863.018 dan Rp. 84.875.621 hingga Rp. 226.988.354. dengan kombinasi penyakit penyulit dan penyerta.

The drug abuse implicated in increasing HIV/AIDS prevalence among injection drug users. As an alternative treatment, Methadone Maintenance Treatment (MMT) have not yet equipped with clinical pathway that function as a tool for assuring the standard quality of services. Beside that, treatment cost as average standard cost of health care services. The purpose of this study were to design and apply clinical pathway and treatment cost of MMT along with its casemix in Drugs Dependence Hospital Jakarta (DDHJ). Method used were INA-DRG based on evidence from medical record and focus group discussion involving medical and non-medical staff, related professional organization and hospital management. Based on numbers and types of treatment utilizated in clinical pathway, treatment cost was calculated by using activity based costing with simple distribution method. This study found that the length of stay for MMTP was 338 days, casemix consisted of TB, Hepatitis, HIV/AIDS and its combination. Treatment cost for MMTP was IDR 66.024.016, casemix for complicating disease ranging from IDR 70.156.705 to IDR 211.863.018, and IDR 84.875.621 to IDR 226.988.354 for casemix combination of complicating and comorbidity diseases.

References

  1. Puslitkes UI. Studi biaya sosial dan ekonomi penyalahgunaan narkoba. Jakarta: Puslitkes UI; 2005.
  2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 494/MENKES/SK/VII/2006, tentang penetapan rumah sakit dan satelit uji coba pelayanan terapi rumatan metadon serta pedoman program terapi rumatan metadon. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2006.
  3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman pelaksanaan program terapi rumatan metadon. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2007.
  4. Kusnady AA. Rumatan metadon di Indonesia [edisi 2007]. Diunduh dari: http://satudunia.net/?q=content/terapi-rumatan-metadon-diindonesia.
  5. World Health Organization. Regional office for South-East Asia, operational guidelines for the management of opioid dependence in the SouthEast Asia Region. Geneva: World Health Organization; 2008.
  6. World Health Organization. International statistical of diseases and related health problems. 10th Revision. 2nd Ed. Geneva: World Health Organization; 2004.
  7. Australian Refined Diagnosis Related Group. Definition manual. Australia: Australian Government Department of Health and Ageing, Commonwealth of Australia; 2006.
  8. Rivany R. Hubungan clinical pathway dengan DRG’s casemix, INADRG’s. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2005.
  9. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Clinical pathway di rumah sakit. Jakarta: Direktorat Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2006.
  10. European Pathway Assosiation. Clinical/care pathway. 2005.
  11. Amrizal MN. Introduction of clinical pathway-casemix. 2006.
  12. Rivany R. Reg hak kekayaan intelektual untuk INA-DRG’s Nomor C.002008011592. Jakarta: Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; 2008.
  13. Harmidy FF. Cost index dari biaya pengobatan penyakit diare anak dan tindakan sectio saesaria di RSUD DKI Jaya [tesis]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2008.
  14. Julian. Biaya pengobatan cholelithiasis dengan laparoscopic cholecystectomy berdasarkan DRG’s [tesis]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2008.
  15. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Analisis biaya berbasis paket diagnosa related groups (DRG’s). Jakarta: Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta; 2007.

Included in

Health Policy Commons

Share

COinS