•  
  •  
 

Abstract

Manfaat pemberian ASI yang sangat besar ternyata belum mampu meningkatkan angka cakupan ASI eksklusif. Hal tersebut terlihat pada tingkat pemberian ASI eksklusif di tanah air yang masih rendah berada pada kisaran 39%-40%. Tujuan penelitian ini mengetahui dukungan suami dalam pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tawar, Kota Padang Tahun 2009. Rancangan penelitian potong lintang digunakan pada bulan Maret-April 2009 dengan responden ibu bayi usia 7-12 bulan. Hasil penelitian mendapatkan 55,4% ibu memberikan ASI eksklusif dan 57% ibu mendapat dukungan suami dalam pemberian ASI eksklusif. Ada hubungan antara dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif, ibu yang suaminya mendukung pemberian ASI eksklusif berpeluang memberikan ASI eksklusif 2 kali daripada ibu yang suaminya kurang mendukung pemberian ASI eksklusif setelah dikontrol oleh pekerjaan suami, dukungan petugas kesehatan, dan pekerjaan ibu. Oleh karena peran suami penting dalam pemberian ASI eksklusif, maka suami harus dijadikan sasaran penyuluhan ASI dan didorong untuk lebih aktif mencari informasi serta aktif belajar mengenai ASI, sehingga lebih paham dalam memberikan dukungan kepada ibu untuk menyusui secara eksklusif.

The objective of this study was to know husband’s support in exclusive breastfeeding at working areas of Puskesmas Air Tawar, Padang in 2009. Cross sectional design was used in this study that was conducted from March to April 2009. The respondents were mothers with baby of 7 to 12 months. This study found out that 55.4% of mothers did exclusive breastfeeding, and 57% mothers gained husband’s support in exclusive breastfeeding. There was a relationship between husband’s support and exclusive breastfeeding whereas mothers who had husbands’ support likely do exclusive breastfeeding two times than mothers without husband’s support after adjusted by husband’s occupation, health provider’s support and mother’s occupation. As the role of husband is important in exclusive breastfeeding, therefore husbands should became the target of education on exclusive breastfeeding and encourage them to be more active in searching information about exclusive breastfeeding, so that they would support their wives in exclusive breastfeeding.

References

  1. Departemen Kesehatan RI. Hidup ASI eksklusif [edisi 2005]. Diunduh dari: http://www.republika.co.id.koran-detail.asp.
  2. HKI. Nutrition and health trends in Indonesia 1999-2003, annual report 2003. Crisis Bulletin, 2004.
  3. UNICEF. Global data base on breastfeeding (2000-2007).
  4. Swasono M. Ayah perlu dukung ibu menyusui [edisi 2008]. Diunduh dari: http://www.republika.co.id.
  5. Widayatun. Keselamatan ibu dan kelangsungan hidup anak: bagaimana partisipasi laki-laki? Buletin Pengkajian Masalah Kependudukan dan Pembangunan. 2001; XII (1).
  6. Roesli U. Mengenal ASI eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya; 2001.
  7. Forster. Factors associated with breasfeeding at six months postpartum in a group of Australian women. International Breasfeeding Journal. 2001; 1: 1-8.
  8. Susin. Inclusion of fathers in an intervenstion to promote breasfeeding impact on breasfeeding rates. Journal of Human Lactation. 2004; 24 (4): 386-92.
  9. Nurpelita. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Buatan II, Siak, Tahun 2007 [tesis]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia; 2007.
  10. Kleinbaum D, Kein M, Pryor ER. Logistic regression: a self learning text. Second Edition. New York: Springer Verlag; 2002.
  11. Yanwirasti. Pertumbuhan bayi yang menerima ASI secara eksklusif dan non eksklusif di daerah perkotaan Sumatera Barat. Majalah Kedokteran Indonesia. 2003; 54 (3).
  12. Hariyani. Pola pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Puskesmas Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Tahun 2008 [tesis]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia; 2008.
  13. Asmijati. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Tigaraksa, Kecamatan Tigaraksa, Dati II Tangerang [tesis]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia; 2001.
  14. Frinsevae. Hubungan pelayanan konseling menyusui oleh bidan dengan praktek pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah [tesis]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia; 2008.
  15. Lubis NU. Manfaat pemakaian ASI eksklusif. Majalah Cermin Kedokteran. 2000; 26.
  16. Perinasia. Manajemen laktasi. Edisi 2. Menuju Persalinan dan Bayi Lahir Sehat. Jakarta; 2004.
  17. St John. Meeting the challenge of new fatherhood during the early week. Journal ObstetricGynecol Neonatal Nurs. 2005; 34 (2): 180-9.
  18. Kamudoni. Infant feeding practices in the first 6 months and associated factors in a rural and semiurban. Journal of Human Lactation. 2007; 23: 325.
  19. Liubai LI, Sujun LI. Feeding practices of infant and their correlates in urban areas of Beijing, China. Pediatrics International. 2003; 45: 400-6.

Share

COinS