•  
  •  
 

Abstract

Cakupan imunisasi terbukti dapat menurunkan secara signifikan kejadian kesakitan dan kematian yang diakibatkan penyakit tersebut, tetapi di Indonesia cakupan tersebut tergolong rendah. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan status imunisasi anak di Indonesia. Disain yang digunakan dalam penelitian adalah potong lintang dengan sampel anak yang berumur antara 1-2 tahun yang tinggal di wilayah Indonesia. Sumber data sekunder yang digunakan adalah Riskesdas Depkes tahun 2007/2008. Proporsi anak usia 12-24 bulan yang mendapat imunisasi lengkap adalah 56,2 % (95% CI :55,1-57,3). Pendidikan ibu dan pendidikan suami ditemukan berhubungan secara bermakna dengan status imunisasi dasar pada anak. Hasil analisis multilevel menemukan bahwa kontribusi variabel level kabupaten (92,5 %) jauh lebih besar daripada level individu (7,5 %). Disarankan pemerintah bersama masyarakat berupaya untuk meningkatkan pendidikan. Departemen Kesehatan dan sektor terkait disarankan menyusun pedoman upaya memobilisasi imunisasi dengan sasaran penyuluhan dan kampanye imunisasi secara tepat.

The escalation on the immunization coverage has been proved to significantly reduce the morbidity and mortality of the immunized diseases. However, in Indonesia the coverage of immunization is still low. The research purpose is to understand the role of mother’s characteristics to child immunization status in Indonesia. This is an advance analysis of Riskesdas data 2007/2008. Sample of the research is children age 12-24 months. The results showed that only 56.2% children had had complete immunization. Multivariate analysis shows that characteristic factors, such as mother’s and husband’s education are significant to child immunization status. The result of Multilevel Analysis shows that the role of characteristic factors to child immunization status is 7.5% and the role of district level is 92.5%. Based on this result research, it is important for government to continuously improving education, immunization knowledge and encourage the utilization of health care especially immunization services. Ministry of Health and related sectors are supposed to arrange orientation program for immunization mobilization.

References

  1. Green L. Health education planning. A diagnostic approach. The John Hopkins University Mayfield Publishing Co; 1980.
  2. Departemen Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia tahun 1999. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 1999.
  3. Darmen T. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status ketidaklengkapan imunisasi dasar pada anak umur 1-4 th di Kabupaten Indramayu. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2001.
  4. Biro Pusat Statistik. Survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2002/2003. Jakarta: BPS; 2003.
  5. Suhasim. Imunisasi anak. Jakarta: Pusat Kesehatan FK Usakti; 1991.
  6. Isfan R. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status imunisasi dasar pada anak di puskesmas Pauh Kota Padang [tesis]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2006.
  7. Wardhana N. Pengaruh perilaku ibu tentang imunisasi terhadap status kelengkapan imunisasi dasar pada anak di Kabupaten Majalengka tahun 1999-2001 [tesis]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2001.
  8. Isatin N. Pengaruh faktor predisposisi dan pendukung terhadap status imunisasi anak uisa 9-59 bulan di Provinsi Jawa Barat tahun 2002. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2002
  9. Salmaso. The ICONA study group, infant immunization coverage in Italy. Bulletin of World Health Organization; 1999.

Included in

Biostatistics Commons

Share

COinS