Abstract
Pada periode tahun 1989-1995, insiden demam berdarah di Indonesia berada pada kisaran 6-15 per 100.000 penduduk. Pada tahun 1998, dengan angka insidens demam berdarah meningkat tajam menjadi 35,19 per 100.000 penduduk dengan angka kematian (CFR) 2 %. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap perilaku. Penelitian ini dilaksanakan di RW 12, Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, terhadap 227 respondent. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuasi eksperimen pra-pasca tes dalam satu kelompok (One group pra test and post test design). Pengetahuan dan sikap diukur dengan lembar kuesioner serta tindakan diukur dengan lembar observasi yang sebelumnya telah dilakukan uji coba. Pengukuran dilakukan sebelum dan setelah penyuluhan terhadap 227 responden. Ditemukan penyuluhan tentang DBD berpengaruh secara bermakna terhadap pengetahuan,sikap dan tindakan penduduk (nilai p=0,000). Setelah penyuluhan, nilai rata-rata pengetahuan meningkat dari (14,4; 30%) menjadi (18,9; 88,1%), nilai sikap meningkat dari (64,6 70,9%) menjadi (69,6; 96,9%), tindakan dari (5,1; 7,5%) menjadi (6,0 ;17,6%).
In the period of 1989-1995, the incidence of dengue hemorrhagic fever in Indonesia was within the interval of 6 -15 per 100.000 population. In 1998, the incidence increased sharply (35,19 per 100.000 population) with case fatality rate of 2%. The purpose of this research is to evaluate the effect of health counseling on the behaviour of housewives. This research was conducted in 227 respondents in RW 12 of Pondok Kelapa in Duren Sawit district, East Jakarta, to measure respondents’ knowledge and practice before and after health counseling. This research used one group quasy experiment design (pre-and-post- test design). The measuring tool is a list of questions and observation check list that had been tested before. The health counseling on dengue fever significantly influences the knowledge and practice of the housewives. This result showed increase of knowledge and practice before and after the counseling. The average knowledge (14.42; 30%) increased to 18.91;88.1%. The attitude score increased from 64.42;70.9% to 69.58; 96.9%. The practice score increased from 5.11;7.5% to 5.98;17.6%.
References
- Mansjoer A. Kapita selekta kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius; 2000.
- WHO. Demam berdarah dengue: diagnostik, pengobatan, pencegahan dan pengendalian. Edisi 2. Jakarta: EGC; 1999.
- Subdit Arbovirus Ditjen P2PL Depkes DKI Jakarta; 2007.
- Suku Kesehatan Masyarakat Jakarta-Timur; 2007.
- Departemen Kesehatan. Program penanggulangan demam berdarah. Jakarta: EGC; 2007.
- Nursalam. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika; 2008.
- Effendy N. Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Edisi 2. Jakarta: EGC; 1998.
- Notoatmodjo S. Promosi kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.
- Taufik M. Prinsip-prinip promosi kesehatan dalam bidang keperawatan untuk perawat dan mahasiswa keperawatan. Jakarta: Info Media; 2007.
- Setiawati S. Proses pembelajaran dalam pendidikan kesehatan. Jakarta: Trans Info Media; 2008.
- Suprajitno. Asuhan keperawatan keluarga. Jakarta: EGC; 2004.
Recommended Citation
Resmiati R , Cita YP , Susila A ,
et al.
Pengaruh Penyuluhan Demam Berdarah Terhadap Perilaku Ibu Rumah Tangga.
Kesmas.
2009;
3(6):
249-253
DOI: 10.21109/kesmas.v3i6.202
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/kesmas/vol3/iss6/2