•  
  •  
 

Abstract

Kanker serviks menyebabkan 10.3% kematian pada perempuan di Indonesia. Inspeksi visual asam asetat (IVA) telah digunakan untuk program skrining sejak tahun 2014 tetapi hanya 2,45 % perempuan yang melakukan pemeriksaan pada tahun 2015. Di tempat penelitian, cakupan skrining metode IVA kurang dari 1%. Penelitian sebelumnya menyebutkan faktor psikososial sebagai satu faktor penting, tetapi sedikit penelitian yang menganalisis peran dukungan suami dan pengalaman langsung dengan penderita kanker serviks. Penelitian ini bertujuan mempelajari hubungan antara pengalaman langsung dengan penderita kanker serviks, dukungan suami, persepsi diri dan keinginan perempuan melakukan skrining IVA. Penelitian potong lintang dilakukan secara acak pada perempuan berusia 25-55 tahun di empat kelurahan di Yogyakarta. Seluruh data dikumpulkan melalui kuesioner. Sebagian besar dari 188 responden memiliki persepsi yang benar mengenai kanker serviks dan pentingnya pemeriksaan IVA, tetapi mereka tidak menerima dukungan yang cukup dari suami. Sebagian kecil memiliki pengalaman langsung dengan penderita kanker serviks. Uji statistik menunjukkan bahwa usia, persepsi yang benar, dan dukungan suami berhubungan dengan keinginan perempuan untuk melakukan skrining IVA (nilai p < 0.05), sedangkan pengalaman langsung dengan penderita kanker serviks tidak berhubungan dengan keinginan melakukan skrining. Perempuan dengan persepsi yang benar dan dukungan suami lebih bersedia melakukan skrining IVA. Cervical cancer causes 10.3% women mortality in Indonesia. Visual Inspection of Acetic Acid (VIA) had been used for screening program since 2014, but only 2.45% women took the test in 2015. In the place of this study, the coverage was at less than 1%. Previous studies revealed that psychosocial was an important factor, but less studies analyzed the role of husband support and direct experience with cervical cancer patient. The aim of the study was to learn correlation between direct experience with cervical cancer patient, husband support, self-perception and women’s desire to take VIA screening. Crosssectional study was applied randomly on women aged 25-55 years old at four villages in Yogyakarta. All data were taken by questionnaire. Most of 188 respondents had right perception of cervical cancer and the importance of VIA, but they did not receive adequate support from their husband. Few of them had direct experience with cervical cancer patient. Statistical results showed that age, right perception and husband support were correlated with women’s desire to take VIA test (p value< 0.05), while direct experience with cervical cancer patient was not correlate. Women with right perception and husband support are more willing to take VIA test.

Share

COinS