Abstract

Sistem kesehatan di Indonesia mengalami perubahan besar dengan diberlakukannya program Asuransi Kesehatan Nasional. Resume medis memiliki peran penting dalam klaim asuransi kesehatan, sehingga resume medis yang terlambat dan tidak lengkap akan mengganggu proses klaim asuransi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi kemudahan penggunaan, persepsi manfaat, dan sikap pada penerimaan dokter dalam menyelesaikan resume medis. di Dr Radjiman Wedyodiningrat Psychiatric Hospital Lawang berdasarkan Technology Acceptance Model. Technology Acceptance Model digunakan sebagai model dalam penelitian ini karena resume medis merupakan salah satu bentuk teknologi informasi yang masih dilakukan secara manual. Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2016 dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 32 dokter di Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang. Skala Likert lima tingkat digunakan untuk mengukur setiap item variabel. Data dianalisis dengan menggunakan Partial Least Square. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum, acceptance dokter di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang terhadap pengisian resume medis masuk dalam kategori ringgi dan memiliki perceived usefulness and attitude yang dalam kategori baik, sedangkan perceived ease of use dalam kategori sedang. The health system in Indonesia has major changes by the enactment of National Health Insurance program. Medical resume takes an important role in health insurance claims, so delayed and incomplete medical resume completion will disrupt the process of insurance claims. This study aimed to determine effects of perceived ease of use, perceived usefulness, and attitude on doctor’s acceptance in completing medical resume at Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Psychiatric Hospital based on Technology Acceptance Model. Technology Acceptance Model was used as a model in this study because medical resume is one form of information technologies that is still done manually. Data collection for this study was conducted in March 2016 by using questionnaires given to 32 doctors at Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Psychiatric Hospital. Five-level Likert scale was used to measure each item of variables. The data were analyzed using Partial Least Square. The result showed that in general, physician acceptance at Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Psychiatric Hospital againts medical resume charging is in the high category and has perceived useful and attitude in both categories, while perceived ease of use is in the medium category.

References

1. Bouaud J, Séroussi B, Falcoff H, Venot A, editors. Design factors for success or failure of guideline-based decision support systems: an hypothesis involving case complexity. American Medical Informatics Association Annual Symposium Proceedings: American Medical Informatics Association. 2006.

2. Siti U. Hubungan kelengkapan dokumen rekam medis terhadap persetujuan klaim Jamkesmas oleh verifikator dengan sistem INA CBGs periode triwulan IV tahun 2011 di Rumah Sakit Islam Sultan Agung [Skripsi]. Semarang: Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro; 2013.

3. Dyah HN. Analisa keakuratan kode diagnosa utama pada pasien BPJS yang tidak terverifikasi di Rumah Sakit Permata Medika Semarang bulan Januari tahun 2014 [Skripsi]. Semarang: Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro, 2014.

4. Tyas A. Faktor-Faktor yang melatarbelakangi penolakan klaim BPJS oleh verifikator BPJS di RSJD DR. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 [Skripsi]. Semarang: Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro; 2015.

5. Sugiyanto Z. Analisis perilaku dokter dalam mengisi kelengkapan data rekam medis lembar resume rawat inap di Rumah Sakit Ungaran tahun 2005 [Thesis]. Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro; 2006.

6. Indar I, Naiem MF. Faktor yang berhubungan dengan kelengkapan rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga DG. Ngalle Takalar. Jurnal Adminsitrasi & Kebijakan Kesehatan Indonesia. 2013; 2(02): 10 - 8.

7. Indriani D, Josef HK. Sistem pendukung keputusan klinis dalam pelaksanaan INA-CBG di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta (model penerimaan teknologi oleh klinisi). Jurnal Forum Informatika Kesehatan Indonesia. 2014; 1.

8. Chismar WG, Wiley-Patton S, editors. Does the extended technology acceptance model apply to physicians. System Sciences, 2003 Proceedings of the 36th Annual Hawaii International Conference on; 2003: IEEE.

9. Darmawan D. Metode penelitian kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya; 2014: p.37

10. Saputra E. Analisis penerimaan sistem informasi manajemen rumah sakit umum daerah Bangkinang menggunakan metode technology acceptance model (TAM). Jurnal Sains dan Teknologi Industri. 2014;10(2): 229-35.

11. Hu PJ, Chau PY, Sheng ORL, Tam KY. Examining the technology acceptance model using physician acceptance of telemedicine technology. Journal of Management Information Systems. 1999; 16(2): 91-112.

12. Allen I. Women doctors and their careers: what now. British Medical Journal. 2005; 331(7516): 569-72.

13. Santoso B. Pengaruh perceived usefulness, perceived ease of use, dan perceived enjoyment terhadap penerimaan teknologi informasi (studi empiris di Kabupaten Sragen). Jurnal Studi Akuntansi Indonesia. 2012: 1-15.

14. Indriani D, Kusnanto H, Mukti AG, Kuntoro K. Dampak biaya laboratorium terhadap kesenjangan tarif INA-CBGs dan biaya riil diagnosis leukemia. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2013; 7(10): 440-6.

15. Akbar FHN, Kirana S. Hubungan antara masa kerja dokter dengan kelengkapan pengisian data rekam medis oleh dokter yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang Periode 1-31 Oktober 2011 [Thesis]. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2012.

16. Walter Z, Lopez MS. Physician acceptance of information technologies: role of perceived threat to professional autonomy. Decision Support Systems. 2008; 46(1): 206-15.

17. Sari MW, Baridwan Z. Sikap penggunaan mobile commerce: modifikasi teori technology acceptance model. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB. 2013; 1(2): 1-21.

18. McGowan BS, Wasko M, Vartabedian BS, Miller RS, Freiherr DD, Abdolrasulnia M. Understanding the factors that influence the adoption and meaningful use of social media by physicians to share medical information. Journal of Medical Internet Research. 2012; 14(5): e117.

19. Atika RR. Analisa kualitatif dan kuantitatif ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis pasien rawat inap kasus bedah pada tindakan herniotherapy di RSUD Tugorejo Semarang Periode Triwulan 1 Tahun 2014 [Skripsi]. Semarang: Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro; 2014.

20. Gagnon MP, Ghandour EK, Talla PK, Simonyan D, Godin G, Labrecque M, et al. Electronic health record acceptance by physicians: Testing an integrated theoretical model. Journal of Biomedical Informatics. 2014; 48: 17-27.

21. Hsiao JL, Chen RF. Critical factors influencing physicians’ intention to use computerized clinical practice guidelines: an integrative model of activity theory and the technology acceptance model. BioMed Central Medical Informatics and Decision Making. 2016; 16(1): 1.

22. Pynoo B, Devolder P, Voet T, Sijnave B, Gemmel P, Duyck W, et al. Assessing hospital physicians’ acceptance of clinical information systems: a review of the relevant literature. Psychologica Belgica. 2013; 53(2).

Share

COinS