Abstract

Puskesmas yang berbentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) perlu membuat rencana strategi bisnis yang tepat. Penyusunan rencana strategi bisnis perlu memerhatikan pesaing yang beroperasi di sekitar wilayah kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aspek lingkungan internal dan eksternal di Puskesmas Ubud 1 dan Tegallalang 1 serta mengembangkan model pengembangan rencana strategi bisnis di kedua puskesmas yang berstatus BLUD tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif yang dilakukan pada tahun 2014. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dan studi dokumentasi. Sampel penelitian ditentukan secara purposif dan diambil secara non proporsional, terdiri dari kepala dan staf Puskesmas Ubud 1 dan Tegallalalng 1. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil analisis faktor internal dan eksternal kedua puskesmas menunjukkan hasil yang sama. Sebagian besar indikator variabel internal merupakan kekuatan, hanya kuantitas tenaga kerja bidang medis dan nonmedis sebagai kelemahan dalam pengembangan program. Sedangkan hasil analisis faktor eksternal menunjukkan sebagian besar indikator variabel eksternal merupakan peluang dan hanya perilaku masyarakat terhadap lingkungan yang merupakan ancaman dalam pengembangan program. Sebagai kesimpulan, posisi strategis pengembangan di Puskesmas Ubud 1 dan Tegallalang 1 adalah strategi pertumbuhan. Primary health care as Local Public Service Entity needs to make the right business strategic plan. Arranging business plan needs to pay attention to its competitors operating around its working area. This study aimed to determine internal and external environmental factors in Ubud 1 and Tegallalang 1 Primary Health Care and develop model of business strategic plan development in both primary health cares with Local Public Service Entity status. This study was descriptive explorative conducted in 2014. Data were collected through questionnaires, and documentation study. Samples were determined purposively or taken non-proportionally, consisting of Ubud 1 and Tegallalang 1 Primary Health Care heads and staff. Data were analyzed by descriptive quantitative analysis. Results of internal and external factor analysis in both primary health cares showed similar findings. Most indicators of internal variable were strength, only quantities of medical and non-medical workers were the weaknesses in program development. Meanwhile, external factor analysis showed that most indicators of external variable were opportunities and it was only people’s lifestyle toward environment as the threat in program development. In conclusion, the development strategic position in Ubud 1 Tegallalang 1 was growth strategy.

References

1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kebijakan dasar puskesmas. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2014.

2. Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar. Laporan kunjungan pasien Puskesmas Kabupaten Gianyar Tahun 2012. Gianyar: Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar.; 2012.

3. Sutiarini NK. Analisis SWOT untuk rencana strategik pengembangan badan layanan umum daerah (BLUD) Puskesmas di Kabupaten Gianyar [postgraduate thesis]. Denpasar: Program Pasca Sarjana Universitas Udayana; 2011.

4. Indrayathi PA, Listyowati R, Nopiyani NMS, Ulandari LPS. Mutu pelayanan puskesmas perawatan yang berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2014; 9(2): 164 – 70.

5. David FR. Manajemen strategis konsep. Edisi ke-12. Jakarta: Salemba Empat; 2006.

6. Indrayathi PA, Mulyawan KH, Dewi PNT. Pemetaan berdasarkan lokasi dan jumlah pesaing puskesmas perawatan di Kabupaten Gianyar yang berstatus BLUD sebagai dasar penyusunan strategi bisnis. Jurnal Archive of Community Health. 2009; 3(1): 56 – 64.

7. David FR. Manajemen strategis. Edisi ke-tujuh. Jakarta: PT Prenhallindo; 2004.

8. Susanto H. Pengaruh fasilitas kesehatan terhadap kinerja pegawai pada Puskesmas Bontang Utara II di Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang. eJournal Administrasi Negara. 2014; l2(1): 367-81.

9. Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Profil Kesehatan Provinsi Bali tahun 2013. Denpasar: Dinas Kesehatan Provinsi Bali; 2013.

10. Wibowo NM. Strategi pengembangan pelayanan rawat inap puskesmas berbasis service delivery system. Jurnal Ekonomi dan Keuangan. 2013; 17(3): 337 – 56.

11. Handayani LN, Ma’ruf A, Sopacua E. Peran tenaga kesehatan sebagai pelaksana pelayanan kesehatan puskesmas. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2010; 13(1): 12-20.

12. TomarA, Dhiman A. Exploring the role of HRM in service delivery in health care organizations: A study of an Indian Hospital. Vikalpa. 2013; 38(2): 21-39.

13. Boller C, Wyss K, Mtasiwa D, Tanner M. Quality and comparison of antenatal care in public and private providers in the United Republic of Tanzania. Bulletin of the World Health Organization. 2003; 81(2): 116- 22.

14. Andaleeb SS. Public and private hospital in Bangladesh: service quality and predictors of hospital choice, health policy and planning. 2000; 15(1): 95-102.

15. Baltussen RM, Ye Y, Haddad S, Sauerborn RS. Perceived quality of care of primary health care services in Burkina Faso. Health Policy Planning. 2002; 17: 42-8.

16. Duong DV, Binns CW, Lee AH, Hipgrave DB. Measuring client-perceived quality of maternity services in Rural Vietnam. International Journal of Quality Health Care. 2004; 6: 447-57.

17. Kristiani YR, Kuntjoro T, Utarini A. Pengembangan desain mutu pelayanan rawat inap Puskesmas Karanganyar Kebumen menggunakan quality function deployment. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. 2006; 9(4): 209-14.

18. Duana K. Persepsi dan harapan ibu terhadap kualitas pelayanan persalinan di Puskesmas Tegalalang I Kecamatan Tegalalang Kabupaten Gianyar [undergraduate thesis]. Denpasar: Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana; 2005.

19. Kotler P. Manajemen pemasaran: analisis, perencanaan, implementasi, dan kontrol. Jakarta: PT. Prehallindo; 2001.

20. Lamb CW, Hair JF, Daniel CM. Marketing. United States of America: South Western College Publishing; 2002.

21. Sabarguna B. Pemasaran rumah sakit. Yogyakarta: Konsorsium RSI; 2004.

22. Rangkuti F. Analisa SWOT teknik membedah kasus bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama; 2008.

23. Dias C. The future of public health services in Europe: strategic intersection with healthcare services. International Journal of Healthcare Management. 2012; 5 (2): 69-73.

24. Violeta R, Iuliana C, Mihaela BA. Improving quality strategies in the health services marketing. Annals of the University of Oradea, Economic Science Series. 2008; 17 (4): 1159-63.

Share

COinS