Abstract
Diare merupakan penyakit dengan perubahan bentuk dan konsentrasi tinja yang melembek sampai mencair, dan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya (tiga kali atau lebih dalam sehari). Di Provinsi Aceh, terdapat kasus diare sebanyak 48/1.000 kelahiran hidup pada 2013. Di Kabupaten Aceh Barat, pada tahun 2014 terdapat 1.071 kasus, sedangkan di Kecamatan Meureubo terdapat sebanyak 70 kasus pada anak bawah lima tahun (balita). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap ibu sebagai peternak dan jarak kandang ternak terhadap kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Meureubo. Penelitian ini dilakukan secara potong lintang pada bulan Juli – September 2015. Sampel sebanyak 70 ibu yang memiliki balita dengan gejala diare. Analisis data menggunakan univariat, bivariat dan multivariat. Uji kai kuadrat menunjukkan bahwa sikap ibu sebagai peternak dan jarak kandang ternak berhubungan dengan kejadian diare pada balita (nilai p < 0,05), sedangkan uji multivariat menunjukkan sikap ibu sebagai peternak dan jarak kandang ternak tidak terdapat hubungan yang kuat (nilai p > 0,05). Kejadian diare pada balita berhubungan dengan sikap ibu sebagai peternak dan jarak kandang ternak, namun hubungannya tidak kuat. Diarrhea is a disease with change of feces form and concentration in which feces is mushy to liquid, and the increase of poop frequency more than usual (three times or more in a day). In Aceh Province, there were diarrhea cases as many as 48/1,000 live births. In West Aceh District, there were 1,071 cases in 2014, meanwhile there were 70 cases among toddlers in Meureubo Subdistrict. This study aimed to determine relation between mothers’attitude as breeders and distance of stockyard toward diarrhea incidence among toddlers in work scope of Meureubo District Primary Health Care. This study was cross-sectional as conducted on July – September 2015. Samples were 70 mothers who had toddlers suffering from diarrhea symptoms. Data analysis used univariate, bivariate and multivariate. Chisquare test showed that mothers’ attitude as breeders and the distance of stockyard were related to diarrhea incidence among toddlers (p value < 0.05), meanwhile multivariate test showed mothers’ attitude as breeders and the distance of stockyard had no significant relation (p value > 0.05). Diarrhea incidence among toddlers is related to mothers’attitude as breeders and the distance of stockyard, but the relation is insignificant.
References
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Indikator Indonesia sehat 2010 dan penetapan indikator provinsi, kabupaten/kota sehat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2010.
2. Dinas Kesehatan Provinsi Aceh. Profil Dinas Kesehatan Aceh tahun 2013. Banda Aceh: Dinas Kesehatan Provinsi Aceh; 2013.
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2010.
4. Dinas Kesehatan KabupatenAceh Barat. Profil dinas kesehatan kabupaten Aceh Barat, Meulaboh: Dinas Kesehatan KabupatenAceh Barat; 2014.
5. Kasnodiharjo, Elsi E. Deskripsi sanitasi lingkungan perilaku ibu dan kesehatan anak. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2013; 7 (9): 415- 20.
6. Mansjoer A, TrianiK, Ika W. Kapita selekta kedokteran. Jakarta: EGC; 2014.
7. Wijaya Y. Faktor resiko kejadian diare pada balita. Unnes journal of public health. 2013; 1 (1): 1-8.
8. Pane, E. Pengaruh perilaku keluarga terhadap penggunaan jamban. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2009; 3 (5): 229-34.
9. Rosidi AE, Handarsari, Mahmudah MT. Hubungan kebiasaan cuci tangan dan sanitasi makanan dengan kejadian diare pada anak. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2010; 6 (1): 77-84.
10. Karyono, Basirun, Septiwi C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada anak. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. 2009; 5 (1): 55-64.
11. Wati S,Hasan W, Santi DN. Hubungan jarak kandang dan pengelolaan limbah ternak serta kepadatan lalat dalam rumah dengan kejadian diare pada balita.Jurnal Lingkungan dan Kesehatan Kerja. 2013; 2 (3): 1-7.
12. Mafazah L. Ketersediaan sarana sanitasi dasar, personal hygiene ibu dan kejadian diare. Unnes: Journal of Public Health. 2013; 8 (2): 45-52.
13. Kamila L, Suhartono, Nur EW. Hubungan praktek personal hygiene ibu dan kondisi sanitasi lingkungan rumah dengan kejadian diare pada balita. Jurnal kesehatan lingkungan Indonesia. 2012; 11 (2): 139-43.
14. Hartati R., Adhiwijaya A, Aminah S. Hubungan pengetahuan sikap dan perilaku ibu terhadap kejadian diare pada balita.Diagnosis: Jurnal Ilimah Kesehatan. 2013; 2 (6): 44-52.
15. Irawan AY. Hubungan antara aspek kesehatan lingkungan dalam phbs rumah tangga dengan kejadian penyakit diare. Unnes Journal of Public Health. 2013; 2 (4): 1-7.
16. Junias M, Balelay E. Hubungan antara pembuangan sampah dengan kejadian diare. Media Kesehatan Masyarakat. 2008; 3 (2): 92-104.
17. Kurniawan HAE.. Studi deskriptif tingkat kepadatan lalat di pemukiman sekitar rumah pemotongan unggas (RPU). Unnes Journal of Public Helath. 2013; 2 (4): 1-12.
18. Ottay RI, Sumampouw OJ, Nelwan JE. Coastal area public health problem (a case study in the city of Manado North Sulawesi Indonesia). Food and Public Health. 2015; 5 (2): 29-37.
19. Lindawati A. Hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan terapan PHBS pada tatanan rumah tangga di desa Bukit Tingki kec. Popayato kab. Pohuwanto tahun 2012. Public Health Journal. 2012; 1 (1): 1-9.
20. Graf J, Meierhofer R, Wegelin M, Mosler HJ. Water disinfection and hygiene behaviour in an urban slum in Kenya impact on childhood diarrhoea. International journal of environmental health research. 2008; 18 (5): 335-55.
21. Sugiyono. Metodelogi penelitian. Jakarta: Rineka cipta; 2007.
22. Al Rifa’i, Al Saadi A, Mahmood YA. Nosocomial diarrhoe in relation to sanitation state. Eastern Mediterranean Health Journal. 2010; 16(5): 546-52.
23. Notoatmodjo, S. Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
24. Tambuwun T, Ismanto AY, Silolonga W. Hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada anak usia sekolah e-Journal keperawatan (eKp). 2015; 3 (2): 1-8.
25. Lindayani S, Azizah R. Hubungan sarana sanitasi dasar rumah dengan kejadian diare pada balita. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2013; 7(1):32–7.
26. Luong TV. De-worming school children and hygiene intervention. International journal of environmental health research. 2003; (13): 153- 9.
27. Qureshi S, Omer, Kumar KE, Bhajipale NS. Probiotics in diarrhea: myths and facts, International journal of pharmacy and pharmaceutical sciences. 2010; 2 (3): 23-8.
28. Agriati YM, Kandou GD, Maramis FRR.Gambaran perilaku ibu rumah tangga tentang penanggulangan diare. Jurnal e-biomedik (ebm). 2013; 1 (1): 17-20.
29. Adisasmito W. Faktor–faktor yang berhubungan dengan kasus diare. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2007; 11 (1): 1-10.
30. Astaman IG, Jana W, Notes N. Hubungan jarak kandang dengan kualitas bakteriologis. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2014; 4 (1): 1-5.
31. Ansari S JB, Sherchand K, Parajuli BM, Paudyal RP, Adhikar S, Shresth SK, et al. Pattern of acute parasitic diarrhea in children under five years of age in Kathmandu, Nepal. Pen Journal of Medical. 2012; (2): 95-100.
32. Anitasari, P. Hubungan antara kondisi sanitasi kandang ternak dengan kejadian diare pada peternak sapi perah [thesis]. Medan: Universitas Sumatera Utara. 2008.
33. Bintoro BRT Hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita [thesis]. Padang: Universitas Andalas; 2010.
Recommended Citation
Yarmaliza Y , Sugito S , Ferasyi TR ,
et al.
Effects of Mothers’ Attitude as Breeders and Distance of Stockyard toward Diarrhea Incidence among Toddlers.
Kesmas.
2016;
10(3):
140-145
DOI: 10.21109/kesmas.v10i3.769
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/kesmas/vol10/iss3/8
Included in
Biostatistics Commons, Environmental Public Health Commons, Epidemiology Commons, Health Policy Commons, Health Services Research Commons, Nutrition Commons, Occupational Health and Industrial Hygiene Commons, Public Health Education and Promotion Commons, Women's Health Commons