Abstract
Infeksi saluran pernapasan akut atas (ISPA atas) di negara berkembang menyebabkan morbiditas tinggi pada anak bawah usia lima tahun (balita). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan bahwa ISPAnonpneumonia meningkat 2,6% dari tahun 2007 ke 2011. Faktor risiko yang dapat berkontribusi termasuk lingkungan dan perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor perilaku dan lingkungan dengan ISPA atas pada balita. Studi kasus kontrol ini dilakukan dari Februari-April 2015 pada balita di Tamansari yang merupakan daerah kumuh di Kota Bandung. Kasus adalah 55 ibu dengan balita menderita ISPA atas yang datang ke puskesmas, sedangkan kontrol dua kali lebih besar dari kasus dipilih dari lingkungan dan cocok untuk usia, jenis kelamin, dan status gizi. Faktor lingkungan adalah kepadatan, kelembaban, ventilasi, suhu, dan pembuangan asap. Sedangkan perilaku adalah mencuci tangan, perilaku merokok ibu, pemakaian masker, konsumsi vitamin Adan ASI eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan yang berkaitan dengan ISPA atas hanya kepadatan dengan nilai p = 0,021 dan OR = 2,843 (CI 95%: 1,168 – 6,920). Tidak terdapat faktor perilaku ibu yang berhubungan dengan ISPA atas. Pengurangan kepadatan merupakan masalah penting dan menantang di daerah kumuh, sama halnya dengan promosi kesehatan dan pencegahan tentang ISPA atas masih penting untuk mengurangi risiko penyakit ini pada balita di daerah kumuh perkotaan. Upper respiratory infection (URI) in developing countries causes high morbidity among toddlers. Indonesia Health Ministry reported that non-pneumonia acute respiratory infection (ARI) increased by 2.6% from 2007 to 2011. Risk factors which may contribute to URI include environment and behavior. This study aimed to investigate environmental and behavioral factors with URI among toddlers. This case control study was conducted on February – April 2015 among toddlers in Tamansari that is a slum area in Bandung City. Case was 55 mothers with toddlers suffering from URI who came to primary health care, meanwhile control was twice bigger than cases selected from the environment and matched for age, sex and nutritional status. Environmental factors were density, humidity, ventilation, temperature and smoke disposal. Meanwhile, behavioral factors were hand-washing, mother’s smoking behavior, the use of mask, vitamin A consumption and exclusive breastfeeding. Results of study showed that environmental factor related to URI was only density with p value = 0.021 and OR = 2.843 (CI 95% = 1.168 – 6.920). None of maternal behavior factor was related to URI. Reducing density is an important and challenging issue in slum area, same as similary health promotion and prevention concerning URI are still necessary to reduce the risk of this disease among toddlers in urban slum area.
References
1. Schluger NW. The acute respiratory world atlas. 1st ed. Atlanta: Book House Group Inc.; 2010
2. Jones L. Upper respiratory infection. Proquest. 2006: 24-6.
3. Unuvar E, Yildiz I, Kilic A, Aslan SS, Cakal B, Toprak S, et al. Viral etiology and symptoms of acute upper respiratory tract infections in children. Turkish Medical Journal Sciences. 2009; 39 (1): 29-35.
4. Ahmadiafshar A. Upper respiratory tract infection in preschool children. Indian Journal of Maternal and Child Health. 2010; 12(3): 1-7.
5. Hay AD, Wilson A, Fahey T, Peters TJ. The duration of cough in preschool children presenting to primary care: a prospective cohort study. Family Practice. 2003; 20 (6): 696-705.
6. Kasnodiharjo, Elsi E. Deskripsi sanitasi lingkungan, perilaku ibu, dan kesehatan anak. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2012; 7 (9): 415-20.
7. Pore PD, Gatthargi CH, Rayate MV. Study of risk factor of acute respiratory infection in undefives in Solapur. National Journal of Community Medicine. 2010; 1 (2): 64-7.
8. Williams BG, Gouws E, Boschi-Pinto C, Bryce J, Dye C. Estimates of worldwide distribution of child deaths from acute respiratory infections. Lancet Infectious Diseases. 2002; 2: 25-37.
9. Galih B, Ngazis AN. Akibat perubahan iklim, ISPA mengancam hingga 30 tahun. Jakarta: Viva Media Baru; 2012 [cited 2015 Jun 6]. Available from: http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/353278-akibat-perubahan-iklim—ispa-mengancam-hingga-30-tahun.
10. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2013.
11. Badan Pengelola Lingkungan Hidup Jawa Barat. Sekilas dan kondisi umum daerah Jawa Barat. Jawa Barat: BPLHD Jawa Barat; 2013.
12. Dinas Kesehatan Kota Bandung. Rekapitulasi laporan ISPA per puskesmas. Bandung: Dinas Kesehatan Kota Bandung; 2013.
13. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Profil kesehatan Jawa Barat tahun 2012. Bandung: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat; 2012.
14. Koch A, Molbak K, Homoe P, Sorensen P, Hjuler T, Ehmer M, et al. Risk factors for acute respiratory tract infections in young Greenlandic children. American Journal Epidemiology. 2003;158: 374-84.
15. Rabie T, Curtis V. Handwashing and risk of respiratory infection: a systematic review. Tropical Medicine and International Health. 2006; 11 (3): 258-67.
16. Mishra V, Smith KR, Retherford RD. Effects of cooking smoke and environmental tobacco smoke on acute respiratory infections in young Indian children. Population and Environmental. 2005; 26 (5): 375-96.
17. Luby SP, Agboatwalla M, Feikin DR, Painter J, Altaf A, et al. Effect of handwashing on child health: a randomised controlled trial. Lancet Infectious Diseases. 2005; 366: 225-33.
18. Dugdale DC. Upper respiratory tract. Bethesda: A.D.A.M., Inc.; 2014 [diunduh 29 Oktober 2014]. Available from: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/imagepages/19378.htm.
19. Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB. Nelson textbook of pediatrics. 17th ed. United States of America: Saunders; 2003.
20. Van Deer Gag EJ, Van Droffelaar N. Upper respiratory tract infections in children: A normal stage or high parental concern? Journal of Pediatrics. 2012; 2: 244-9.
21. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman tekhnis penilaian rumah sehat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2002.
22. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman penyehatan udara dalam ruang rumah nomor 1077/Menkes/Per/V/2011. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2011.
23. RTI International. Health literacy skills instrument user guide. New York: RTI International; 2010.
24. Bann CM, Mccormack LA, Berkman ND, Squiers LB. The health literacy skills instrument : a 10-items short form. Journal of Health Communication. 2012;17 (Suppl 3): 191-202.
25. Nurhiadayati I, Fitriah N. Lingkungan fisik rumah dengan kejadian penyakit ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Karangnongko Kabupaten Klaten tahun 2009. Motorik Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal Of Health Science). 2010; 5 (9).
26. Yusup NA, Sulistyorini L. Hubungan sanitasi rumah secara fisik dengan kejadian ISPA pada balita. Jurnal kesehatan lingkungan. 2005; 1 (2): 110-9.
27. Makinen TM, Juvonen R, Jokelainen J, Harju TH, Peitso A, Bloigu A, et al. Cold temperature and low humidity are associated with increased occurrence of respiratory tract infections. Respiratory Medicine. 2009; 103: 456-62.
28. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Tentang rumah sehat 2010 [cited 2015 18 September]: Available from: http://www.pnpmperkotaan.org/wartaarsipdetil.asp?mid=3049&catid= 2&.
29. Juniartha SK, Hadi HMC, Notes N. Hubungan antara luas dan posisi ventilasi rumah dengan kejadian ISPA penghuni rumah di wilayah Puskesmas Bangli Utara tahun 2012. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2014; 4 (2):169-74.
30. Asriati, Zamrud M, Kalenggo DF. Analisis faktor risiko kejadian infeksi saluran pernapasan akut pada anak balita [manuscript on internet]. Kendari: Universitas Haluoleo; 2012.
31. Tracht SM, Valle SYD, Hyman JM. Mathematical modeling of the effectiveness of facemasks in reducing the spread of novel influenza a (H1N1). Plos One. 2010; 5 (2): 1-12.
32. Daniels TL, Talbot TR. Unmasking the confusion of respiratory protection to prevent influenza-like illness in crowded community settings. Journal Infectious Diseases. 2010; 201: 483-5.
33. Trisnawati Y, Juwarni. Hubungan perilaku merokok orang tua dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Rembang Kabupaten Purbalingga 2012 2012:1-8.
34. Nur A, Marisa N. Riwayat pemberian Air Susu Ibu dengan penyakit infeksi pada balita. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2014; 9 (2): 144-9.
35. Widarini, Sumasari. Hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian ISPA bayi. Jurnal Ilmu Gizi. 2010; 1 (1): 28-41.
Recommended Citation
Fahdiyani R , Raksanagara AS , Sukandar H ,
et al.
Influence of Household Environment and Maternal Behaviors to Upper Respiratory Infection among Toddlers.
Kesmas.
2016;
10(3):
120-126
DOI: 10.21109/kesmas.v10i3.589
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/kesmas/vol10/iss3/5
Included in
Biostatistics Commons, Environmental Public Health Commons, Epidemiology Commons, Health Policy Commons, Health Services Research Commons, Nutrition Commons, Occupational Health and Industrial Hygiene Commons, Public Health Education and Promotion Commons, Women's Health Commons