Abstract
Laporan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 dan 2012 menunjukkan terjadinya penurunan jumlah remaja yang memiliki sikap positif terhadap pentingnya mempertahankan keperawanan bagi seorang perempuan. Dari laporan yang sama juga diketahui adanya peningkatan perilaku seksual remaja dalam hal berpegangan tangan, berciuman bibir, petting, dan melakukan hubungan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara sikap remaja terhadap keperawanan dengan perilaku seksual dalam berpacaran dengan melibatkan usia, jenis kelamin, pendidikan, tempat tinggal, usia pertama kali pacaran, pengetahuan, dan pengaruh teman sebaya sebagai variabel perancu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan potong lintang menggunakan model faktor risiko dari data SDKI 2012 yang dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat dengan complex samples. Populasi penelitian adalah remaja berusia 15 - 24 tahun, belum menikah, pernah atau sedang berpacaran saat survei dilakukan. Sampel berjumlah 13.013 yang terdiri dari 7.329 laki-laki dan 5.684 perempuan. Hasil menunjukkan 1,1% remaja tidak setuju terhadap pentingnya menjaga keperawanan dan 25,2% remaja memiliki perilaku seksual berisiko. Terdapat hubungan antara sikap, usia, jenis kelamin, pengetahuan, dan pengaruh teman sebaya dengan perilaku seksual. Tidak terdapat interaksi antara sikap dengan usia, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, dan pengaruh teman sebaya. Variabel pengaruh teman sebaya merupakan variabel perancu yang memengaruhi hubungan antara sikap dengan perilaku seksual. Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) reports in 2007 and 2012 show a declining number of teenagers who had positive attitude to the importance of maintaining virginity for a woman. The same report also shows an increase of teenage sexual behavior in terms of holding hands, kissing, petting and intercourse. This study aimed to prove any relation of teenage attitudes toward virginity with sexual behavior in dating that involved age, sex, education, domicile, age of first dating, knowledge and peers’influence as confounding variables. This study was quantitative with cross-sectional design using risk factor model based on IDHS 2012 data as analyzed in univariate, bivariate and multivariate with complex samples. Population of study was 15 – 24 year-old teenagers, unmarried, ever or being in a relationship when the survey was conducted. The amount of sample was 13,013 consisting of 7,329 men and 5,684 women. Results showed 1.1% of teenagers disagreed of the importance of maintaining virginity and 25.2% had risky sexual behavior. There was a relation of attitude, age, sex, knowledge and peers’ influence with sexual behavior. Then no interaction found between attitudes with age, sex, education, knowledge and peers’influence. Peers’ influence variable is confounding variable affecting the relation between attitudes and sexual behavior.
References
1. Maryati S. Dinamika pengangguran terdidik: tantangan menuju bonus demografi di indonesia. Jurnal Economica Research of Economic and Economic Education. 2015: 3 (2): 124-36.
2. Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia. Modul untuk fasilitator proses belajar aktif kesehatan reproduksi remaja untuk orang tua remaja dan guru SLTP/SMU. Jakarta: BKKBN; 2004.
3. Badan Pusat Statistik, BKKBN, Departemen Kesehatan. Survei demografi dan kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: Badan Pusat Statistik; 2013.
4. Badan Pusat Statistik, BKKBN, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Survei demografi dan kesehatan Indonesia 2007. Jakarta: Badan Pusat Statistik; 2008.
5. Notoatmojdo S. Promosi kesehatan teori dan aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
6. Nursal DGA. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual murid SMU Negeri di Kota Padang tahun 2007. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2008; 2 (2): 175-80.
7. Putri BD. Peran faktor keluarga dan karakteristik remaja terhadap perilaku seksual pranikah. Jurnal Biometrika dan Kependudukan. 2014; 7 (2): 8-19.
8. Rahyani KY, Utarini A, Wilopo SA, Hakimi M. Perilaku seks pranikah remaja. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2012; 7 (4): 180-5.
9. Pawestri, Wardani RS, Sonna. Pengetahuan, sikap dan perilaku remaja tentang seks pra nikah. Jurnal Keperawatan Maternitas. 2013; 1 (1): 46-54.
10. Rosdarni, Dasuki D, Sumarni DW. Faktor personal berpengaruh terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2015; 9 (3): 214-21.
11. Gultom JA, Lubis RM, Fitria M. Faktor-faktor yang berhubungan dengan seksual pranikah pada remaja putri yang tinggal di kost lingkungan Kelurahan Padang Bulan Kecematan Medan Baru tahun 2013. Jurnal Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi. 2014; 1 (2): 1-9.
12. Lestari IA, Fibriana AI, Prameswari GN. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seks pranikah pada mahasiswa Unnes. Unnes Journal of Public Health. 2014: 3 (4): 27-38.
13. Darmayanti Y, Lestari Y, & Ramadani M. Peran teman sebaya terhadap perilaku seksual pranikah siswa SLTA Kotabukit Tinggi. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2014; 1 (3): 24-7.
14. Kotchick B, Shaffer A, Forehand R, Miller K. Adolescent sexual risk behavior: a multi-system perspective. Clinical Psychology Review. 2001; 21 (4): 493-519.
15. Samino. Analisis perilaku sex remaja SMAN 14 Bandar Lampung 2011. Jurnal Dunia Kesmas. 2012; 1 (4): 175-83.
16. Mitchell C. The value of virginity. The Journal of Clinical Ethics. 2015; 26 (2): 152.
17. Sarwono S. Psikologi remaja. Jakarta: Rajawali Pers; 2010.
18. Lestary H, Sugiharti. Perilaku berisiko remaja di Indonesia menurut Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2007. Jurnal Kesehatan Reproduksi. 2011; 1 (3): 136-44.
19. Aji J, Aji MO, Ifeadike CO, Emelumadu OF, Ubajaka C, Nwabueze SA, et al. Adolescent sexual behaviour and practices in Nigeria: a twelve year review. Afrimedic Journal. 2013; 4 (1): 10-5.
20. Bersamin, MM, Walker S, Waiters ED, Fisher DA, Grube JW. Promising to wait: virginity pledges and adolescent sexual behaviour. Journal of Adolescent Health. 2005; 36 (5): 428-36.
21. Musthofa SB, Winarti P. Faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah mahasiswa di Pekalongan tahun 2009-2010. Jurnal Kesehatan Repoduksi. 2010; 1 (1): 33-41.
22. Miller BC, McCoy JK, Olson TD. Dating age and stage as correlates of adolescent sexual attitudes and behavior. Journal of Adolescent Research. 1986; 1 (3).
23. Kartika RC, Kamidah. Hubungan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seks pranikah pada siswa kelas XI di SMAN Colomadu. Jurnal Ilmu Kesehatan. 2013; 10 (1): 77-84.
24. Kirana U, Yusad Y, Mutiara E. Pengaruh akses situs porno dan teman sebaya terhadap perilaku seksual remaja di SMA Yayasan Perguruan Kesatria Medan tahun 2014. Jurnal Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi. 2014; 1 (4): 1-8.
Recommended Citation
Rusmiati D , Hastono SP .
Sikap Remaja terhadap Keperawanan dan Perilaku Seksual dalam Berpacaran.
Kesmas.
2015;
10(1):
29-36
DOI: 10.21109/kesmas.v10i1.815
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/kesmas/vol10/iss1/5
Included in
Biostatistics Commons, Environmental Public Health Commons, Epidemiology Commons, Health Policy Commons, Health Services Research Commons, Nutrition Commons, Occupational Health and Industrial Hygiene Commons, Public Health Education and Promotion Commons, Women's Health Commons