•  
  •  
 

Abstract

Di Indonesia, angka kematian ibu (AKI) masih tinggi jika dibanding dengan negara-negara ASEAN. Penyebab utama kematian ibu adalah komplikasi obstetri yang merupakan penyulit atau penyakit yang timbul pada waktu kehamilan, persalinan dan pasca persalinan. Di Indonesia, komplikasi obstetri (20% dari seluruh ibu hamil) masih sangat tinggi, sementara yang mampu ditangani hanya sekitar 10%. Berbagai faktor yang mempengaruhi komplikasi obstetri adalah status reproduksi, perilaku pencarian pelayanan kesehatan dan status kesehatan. Penelitian yang berujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan komplikasi obstetri ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan sumber data primer. Sampel adalah 220 ibu yang melahirkan bayi hidup atau mati pada tahun 2005 yang ditarik secara sistematik random sampling. Hasil penelitian mendapatkan prevalensi komplikasi obstetri 46,8%, komplikasi pada waktu hamil dan persalinan merupakan yang terbanyak (12,27%) dan paling sedikit adalah komplikasi waktu hamil dan nifas masing-masing 2,27%. Model multivariat akhir mendapatkan lima variabel yang berhubungan dengan komplikasi obstetri meliputi penolong persalinan OR=4,32 (95% CI: 0,49-37,98); paritas OR=1,86 (95% CI: 0,83-4,16); sikap OR=1,66 (0,94-2,94)[ riwayat komplikasi hamil sebelumnya OR=1,79 (0,83-3,83) dan tempat persalinan OR=1,18 (95% CI: 1,01-3,26. Upaya yang perlu dilakukan untuk menurunkan kejadian komplikasi obstetri di Kecamatan Banda Sakti adalah pelatihan bidan, pengembangan PONED dan PONEK, serta memberikan pelayanan KB segera setelah bersalin kepada ibu yang memiliki paritas berisiko dan riwayat komplikasi hamil.

The Maternal Mortality Rate (MMR). in Indonesia is still high compared to other ASEAN countries. The cause of the maternal death is obstetrical complications which arise at the period of pregnancy, childbirth. The complications badly affect the maternal death. The rate of the obstetrical complications is still high in Indonesia. It is about 20% of the whole pregnant women, but the case of complications treated is still less than 10%. A variety of factors influence the occurrence of the complications. They are reproduction status, health seeking behavior service, and health status. Therefore, this study was conducted to know the factors related to the obstetrical complications. This study uses cross-sectional design. Data were collected by questionnaires. Samples are women delivering their babies alive or dead in 2005, the number of which are 220 at minimum. Before analyzing, the data were cleaned, then, categorized according to the operational definition. The data were analyzed in three steps, namely univariate, bivariate, and multivariate.The results show that of out of 46.8% of obstetrical complications incidence, the complication mostly happened (12.27%) at the pregnancy and delivery and 2.27% of it happened at pregnancy and parturition. The last analysis without interaction results in five variables related to the complications. They are delivery helper OR=4.32 (95% CI: 0.49-37.98), parity OR=1.86 (95% CI: 0.83-4.16), attitude OR=1.66 (0.94-2.94), pregnant complication history OR=1.79 (0.83-3.83). The dominant factor is place of delivery, OR=1.18 (95% CI: 1.01-3.26). Based on the study, the incident of obstetrical complication in Banda Bakti Sub district can be decreased by training the midwives so that they have knowledge, motivation, and skill in dealing with obstetrical complications, developing PONED and PONEK, providing family planning service soon after the delivery to the women who are at risk of parity and pregnant complication history, and building partnership with midwives (helping the delivery traditionally).

References

  1. Porta .FK.UI, 2005. Kematian Ibu di Indonesia, Kuliah Guru Besar. Prof.dr.A. Bari Saifuddin,MPH,Sp.OG, Guru Besar Obstetri dan Ginekologi FK.UI. http://www.fk.ui.ac.id/fk/index.php?option=comconten&task=view&id=67&itemid=1, 10/15/2005.
  2. Yakin, 2001. Hubungan pelayanan antenatal dengan kejadian komplikasi persalinan di Indonesia (Analisis Data SDKI Tahun 1997): Tesis. Program Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Depok.
  3. Depkes.R.I, 2004. Pedoman Pengembangan Pelayanan Obstetri-Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Direktorat Kesehatan Keluarga Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
  4. Depkes. RI, 1995. Deteksi dini Pelaksanaan Kehamilan Risiko Tinggi, Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai Departemen Kesehatan. RI, Jakarta.
  5. Soedarto, Djallalluddin, 2001. Gambaran Ibu Hamil Dengan Risiko Di Puskesmas Sungai Besar, Dexa Media. Majalah Kedokteran Dan Farmasi, Vol: 16, No: 1, Januari-Maret, 2003.
  6. Depkes, 2000. Kehamilan Adalah Berkah, Making Pregnancy Safer, Jakarta.
  7. Depkes, 1998. Modul Safe Motherhood. FKM-UI, Jakarta. Departemen Kesehatan and World Health Organization.
  8. Senewe P. Felly, Ning. Sulistiyowati, 2001. Faktor-faktor yang berhubungan dengan komplikasi persalinan tiga tahun terakhir di Indonesia (Analisis lanjut SKRT-Surkesnas 2001). Puslitbang Ekologi Kesehatan, Badan Litbangkes.
  9. Abraham, T. 2004. Hubungan status ekonomi RT dengan kejadian komplikasi persalinan di Indonesia. Analisis data SDKI Tahun 2002, Tesis. Program Pasca Sarjanan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Depok.
  10. BPS, 2003. Survei Demografi dan Kesehatan, BPS, BKKBN, Depkes RI dan ORC Marco Calverton, Maryland, USA.
  11. Cholik.A.M.T, 1990. Analisis Peran Biologis Sebagai Faktor Risiko Terhadap Kehamilam dan Persalinan. Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiahkuala RSU dr. Zainal Abidin. Banda Aceh, Majalah Obstetri dan Ginekologi Indonesia , Vol: 19 No:2 April 1993.
  12. Yakin, 2001. Hubungan Pelayanan Antenatal Dengan Kejadian Komplikasi Persalinan di Indonesia (Analisis Data SDKI Tahun 1997):
  13. Suratin, 2000. Faktor yang Mempengaruhi Kematian Ibu Akibat Perdarahan Pasca Persalinan di Rumah Sakit Kabupaten Tanggerang Tahun 1997-2000.
  14. Sulistiyowati, 2001. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Komplikasi Persalinan tiga tahun terakhi di Indonesia (Analisis lanjut SKRT-Surkesnas 2001). Puslitbang Ekologi Kesehatan, Badan Litbangkes.
  15. Herlina Euis Nina, 2003. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perdarahan Antepartum karena Kehamilan di Rumah Sakit Tanggerang Tahun 2002.
  16. Meiza.Deddy , Johanes. C. Mose, 1999. Tinjauan Faktor-Faktor Risiko pada Kematian ibu dan Anak akibat preeklamsia berat dan Eklamsia di RSU Dr.Hasan Sadikin. Majalah Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Volum:23, No:4. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
  17. Manuaba.I.B.Gde, 1989. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi.
  18. Cavanagh .Denis, et al, 1917. Preventable Maternal Deaths.
  19. Wijaya. Merry, 1998. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kematian Ibu Akibat Perdarahan Postpartum di RSU Kab Cianjur Tahun 1995-1997.
  20. Taber. Benzion, M. D, 1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi.
  21. Prawirohardjo. S, 2002. Buku acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Yayasan Bina Pustaka Sarwono prawirohardjo, Jakarta
  22. Lazwardi, 2000. Faktor yang berhubungan dengan Pemanfaatan Bidan di Desa Waktu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Mungo Kabupaten 50 Kota.
  23. Karjatin, 2000. Faktor yang Mempengaruhi Kematian Ibu Akibat Perdarahan Pasca Persalinan di Rumah Sakit Kabupaten Tanggerang Tahun 1997-2000.
  24. Sihombing. Sinurtina, 2004. Analisis Data Survei Kesehatan Rumah Tangga, tesis; Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Komplikasi Persalinan di Indonesia Tahun 1998-2000.
  25. Notoatmodjo.S, 2002. Pendidikan dan Ilmu Perilaku Kesehatan, FKMUI, Jakarta.
  26. Mar’at, 1984. Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurannya. Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Ghalia Indonesia, Jakarta Timur
  27. Sumardilah.Dewi. Sri, 1998. Hubungan Pelayanan ANC dengan faktor risiko kejadian PIH pada ibu bersalin di Indonesia (Analisis data SDKI 1997).
  28. Amaliah Lila, 2002. Hubungan Penolong Persalinan dengan Kejadian persalinan Lama di Jawa Barat. Tesis. Program Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Depok.
  29. Djallalluddin, Hakimi, Suharyanto, 2002. Faktor Risiko Ibu untuk Terjadinya Partus Lama Di RSUD Ulin Banjarmasin dan RSU Ratu Zalecha Martapura, Majalah Kedokteran Indonesia.Volum: 54, Nomor: 1, Januari 2004.

Share

COinS