Korelasi Stenosis Penyakit Arteri Perifer di Bawah Lutut dengan Kecepatan Hantar Saraf pada Penyandang Neuropati Perifer Diabetes Melitus Tipe 2

Authors

Akbarbudhi Antono, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo, JakartaFollow
Dono Antono, Divisi Kardiologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Birry Karim, Divisi Kardiologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo, JakartaFollow
Manfaluthy Hakim, Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Kuntjoro Harimurti, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Dyah Purnamasari Sulistianingsih, Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Eka Ginanjar, Divisi Kardiologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Erni Juwita Nelwan, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Pringgodigdo Nugroho, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Abstract

Introduction. One consequence of DM is the emergence of peripheral artery disease (PAD) and diabetic peripheral neuropathy (DPN). Diabetic peripheral neuropathy is a complication of diabetes that presents signs and symptoms of motor and sensory disturbances, while PAD is an atherosclerosis condition that gradually develops in the arterial vessels. This study aimed to determine correlation of arterial obstruction assessed using arteriography and the nerve impairment assessed using nerve conduction velocity (NCV) in DM patients with PAD and DPN.

Methods. This is a cross-sectional study that takes secondary data from previous research conducted from July 2018 to June 2021 in Cipto Mangunkusumo hospital. Subjects were people with DM type 2 who had NPD and PAP who met the inclusion criteria and did not meet the exclusion criteria. Subjects underwent an arteriography examination to assess the stenosis in the peroneal artery, anterior tibial artery, and posterior tibial artery. Subjects also underwent nerve conduction velocity (NCV) examinations in the peroneal N. communis, N. peroneal superficialis, N. tibialis, and N. suralis. The correlation between the two variables was then tested using the Spearman correlation test.

Results. The peroneal artery stenosis had a moderate negative correlation (r = - 0.420) with the sensory NCV of the superficial peroneal nerve which was statistically significant (p = 0.023). Meanwhile, the correlation of stenosis and NCV disorders in the peroneal nerve with the common peroneal nerve, anterior tibial nerve with tibialis nerve and posterior tibial nerve with sural nerve was not statistically significant. This can be explained by the possibility of collaterals appearing in people with PAD, the structure of vasculature on the nerves, and the small number of samples.

Conclusions. There is a moderate negative correlation between the stenosis of the peroneal nerve and the sensory NCV of the peroneal superficialis. However, insignificant results were found in the correlation between peroneal artery with common peroneal nerve, anterior tibialis artery with tibial nerve, and posterior tibial artery with sural nerve.

Bahasa Abstract

Pendahuluan. Kondisi hiperglikemia kronik pada diabetes melitus (DM) menjadi penyebab terjadinya penyakit arteri perifer (PAP) dan neuropati perifer diabetik (NPD). Neuropati perifer diabetik merupakan komplikasi diabetes yang menunjukkan tanda dan gejala gangguan motorik dan sensorik, sementara PAP adalah kondisi aterosklerosis yang berkembang perlahan pada pembuluh arteri. Kedua penyakit ini menunjukkan gejala kelainan motorik dan sensorik yang saling tumpang tindih. Penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi antara derajat stenosis arteri (berdasarkan arteriografi) dan gangguan saraf kecepatan hantar saraf (KHS) pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan PAP dan NPD.

Metode. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang mengambil data sekunder dari studi yang dilakukan pada Juli 2018 hingga Juni 2021 di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Subjek penelitian ini adalah penyandang DM tipe 2 yang memiliki NPD dan PAP yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Subjek penelitian menjalani pemeriksaan arteriografi untuk menilai stenosis pada A. peroneal, A. tibialis anterior, dan A. tibialis posterior dan pemeriksaan KHS pada N. peroneal communis, N. peroneal superficialis, N. tibialis, dan N. suralis. Korelasi antarkedua variabel kemudian diuji dengan uji Spearman.

Hasil. Stenosis A. peroneal menunjukkan korelasi negatif derajat sedang (r = -0,420; p=0,023) terhadap KHS sensorik N. peroneal superficialis. Sementara itu, hubungan stenosis dan gangguan KHS pada A. peroneal dengan N. peroneal communis, A. tibialis anterior dengan N. tibialis, dan A. tibialis posterior dengan N. suralis memiliki korelasi yang tidak bermakna secara statistik. Hal ini dapat dijelaskan oleh kemungkinan kolateral yang dapat muncul pada penyandang PAP, struktur anatomi vaskular terhadap saraf, dan jumlah sampel yang kecil.

Kesimpulan. Terdapat korelasi negatif derajat sedang antara derajat stenosis A. peroneal dan KHS sensorik N. peroneal superficialis. Temuan ini mengindikasikan kemungkinan keterlibatan vaskular pada gangguan saraf perifer pada pasien DM tipe 2. Namun, hasil yang tidak bermakna ditemukan pada hubungan A. peroneal dengan N. peroneal communis, A. tibialis anterior dengan N. tibialis, dan A. tibialis posterior dengan N. suralis.

Kata Kunci: angiografi, diabetes mellitus, kecepatan hantar saraf, neuropati perifer diabetik, penyakit arteri perifer

Recommended Citation

Antono, Akbarbudhi; Antono, Dono; Karim, Birry; Hakim, Manfaluthy; Harimurti, Kuntjoro; Sulistianingsih, Dyah Purnamasari; Ginanjar, Eka; Nelwan, Erni Juwita; and Nugroho, Pringgodigdo (2025) "Korelasi Stenosis Penyakit Arteri Perifer di Bawah Lutut dengan Kecepatan Hantar Saraf pada Penyandang Neuropati Perifer Diabetes Melitus Tipe 2," Jurnal Penyakit Dalam Indonesia: Vol. 12: Iss. 2, Article 6.
DOI: 10.7454/jpdi.v12i2.1593
Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/jpdi/vol12/iss2/6