Abstract
Introduction. Diabetes mellitus (DM) remains a major global health issue due to its direct consequences and complications, particularly cardiovascular complications. These complications are influenced by autonomic neuropathy, which can be assessed by Heart Rate Variability (HRV). Autonomic dysfunction is thought to impair heart function, which can potentially be predicted early by observing Global Longitudinal Strain (GLS). The relationship between HRV and GLS has not been extensively studied. Therefore, this study aimed to identify the relationship between HRV and GLS.
Methods. A cross-sectional study with a population of adult type 2 DM patients residing in Jakarta in December 2020. HRV parameters included RR interval, Standard Deviation of NN Intervals (SDNN), Root Mean Square of Successive Difference (RMSSD), Low Frequency (LF), High Frequency (HF), and LF/HF ratio. Global longitudinal strain was analyzed using echocardiography.
Results. Analysis was conducted on 167 samples. The mean value of GLS was -20.30 (SD 1.57). There were no correlation between RR interval (r = -0.07, p = 0.377), SDNN (r = -0.10, p = 0.189), RMSSD (r = -0.12, p = 0.098), LF (r = -0.003, p = 0.968), HF (r = -0.09, p = 0.21), and LF/HF ratio (r = -0.10, p = 0.189) with GLS. No association was found between hypertension, history of smoking, dyslipidemia, duration of diabetes, and HbA1C with GLS.
Conclusion. There is no correlation between heart rate variability and global longitudinal strain in type 2 DM patients.
Bahasa Abstract
Pendahuluan. Diabetes melitus (DM) masih menjadi masalah besar bidang kesehatan global, dengan beban yang sangat besar akibat dari penyakitnya secara langsung dan komplikasinya, terutama komplikasi kardiovaskular. Komplikasi tersebut dipengaruhi gangguan neuropati autonom, yang dapat dinilai dengan Heart Rate Variability (HRV). Gangguan autonom dipikirkan akan menurunkan fungsi jantung, yang secara dini mungkin dapat diprediksi dengan melihat Global Longitudinal Strain (GLS). Hubungan antara HRV dan GLS belum banyak diteliti, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara keduanya.
Metode. Studi potong lintang dengan subjek pasien DM tipe 2 berusia dewasa yang tinggal di DKI Jakarta pada bulan Desember 2020. Parameter HRV terdiri dari interval RR, Standard Deviation of NN Intervals (SDNN), Root Mean Square of Successive Difference (RMSSD), Low Frequency (LF), High Frequency (HF) dan rasio LF/HF. Sementara itu, GLS dianalisis menggunakan ekokardiografi.
Hasil. Dilakukan analisis pada 167 sampel. Rerata GLS didapatkan -20,30 (SB 1,57). Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat korelasi antara interval RR (r = -0,07, p = 0,377), SDNN (r = -0,10, p = 0,189), RMSSD (r = -0,12, p = 0,098), LF (r = -0,003, p = 0,968), HF (r = -0,09, p = 0,21), maupun LF/HF (r = -0,10, p = 0,189) dengan GLS. Hasil lainnya juga mendapati bahwa tidak ada hubungan antara hipertensi, riwayat merokok, dislipidemia, durasi diabetes, dan HbA1C dengan GLS.
Kesimpulan. Tidak terdapat korelasi antara HRV dengan GLS pada pasien DM tipe .
Kata Kunci: DM tipe 2, GLS, HRV
Recommended Citation
Hadi, Dwi Rendra; Rusdi, Lusiani; Tarigan, Tri Juli Edi; and Mansjoer, Arif
(2025)
"Hubungan Heart Rate Variability dengan Global Longitudinal Strain pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Jakarta,"
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia: Vol. 12:
Iss.
1, Article 4.
DOI: 10.7454/jpdi.v12i1.1609
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jpdi/vol12/iss1/4