Abstract
Introduction. Anaphylaxis is a severe hypersensitivity reaction that occurs rapidly and can be life-threatening. This reaction disrupts the respiratory, cardiovascular, digestive, and/or integumentary systems. The global prevalence of anaphylaxis is 1-2%, with a mortality rate of 0.3%. However, data on anaphylaxis in Indonesia is very limited. The aim of this study was to obtain anaphylaxis profile at Hasanah Graha Afiah Hospital, Depok.
Methods. This study used a cross-sectional descriptive study from January 2023 to April 2024 at Hasanah Graha Afiah Hospital, Depok, Jawa Barat. Inclusion criteria include patients aged ≥17 years, diagnosed with anaphylaxis in medical records in inpatient and/or emergency units. Data was collected from electronic medical records. Demographic variables include gender, age, marital status, occupation, education, comorbidities, causes of anaphylaxis, diagnostic criteria, severity, initial therapy, and mortality.
Results.This study found an anaphylaxis incidence rate of 0.8%, with the highest occurrence in the 26-35 age group (28%). Most anaphylaxis cases were in females (59%). The most common triggers were NSAIDs (34.4%), followed by antibiotics (28.1%), paracetamol (9.4%), anti-bleeding agents (9.4%), and anti-tuberculosis drugs (6.2%). Interestingly, we found food, blood products, and cold as other causes. Anaphylactic shock occurred in 19% of cases. The most used therapies were methylprednisolone (43%), diphenhydramine (28%), epinephrine (17%), and dexamethasone (12%). There were no anaphylaxis-related mortalities.
Conclusions. The incidence of anaphylaxis at RSU Hasanah Graha Afiah, Depok, was 0.8%. Most cases occurred in females aged 26–35 years, with medications being the primary trigger. Vigilance in selecting disease treatment, early recognition of anaphylaxis, and prompt and appropriate management are essential instruments in the successful handling of anaphylaxis.
Bahasa Abstract
Pendahuluan. Anafilaksis adalah reaksi hipersensitivas sistemik berat yang berlangsung cepat dan mengancam nyawa. Reaksi ini mengganggu sistem pernapasan, kardiovaskular, pencernaan, dan atau atau sistem kulit. Prevalensi anafilaksis di dunia mencakup 1-2% dengan angka mortalitas 0,3%, namun data anafilaksis di Indonesia sangat terbatas. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan profil anafilaksis pada rumah sakit Hasanah Graha Afiah Depok.
Metode. Studi deskriptif potong lintang dari Januari 2023 sampai April 2024 dilakukan di RSU Hasanah Garaha Afiah, Depok. Kriteria inklusi mencakup pasien usia ≥ 17 tahun, terdiagnosis anafilaksis pada rekam medik di rawat inap dan atau unit gawat darurat. Pengambilan data berasal dari rekam medik elektronik. Variabel demografik yang dikumpulkan mencakup jenis kelamin, usia, status pernikahan, pekerjaan, pendidikan, komorbdiitas, penyebab anafilaksis, kriteria diagnosis, derajat keparahan, terapi awal, dan mortalitas.
Hasil. Penelitian ini mendapatkan angka kejadian anafilaksis sebesar 0,8% dengan kejadian terbanyak pada kelompok usia 26-35 tahun (28%). Sebagian besar yang mengalami anafilaksis adalah perempuan (59%). Pencetus paling sering ditemukan adalah OAINS (34,4%), diikuti antibiotik (28,1%), parasetamol (9,4%), asam asetilsalisilat (9,4%), dan obat anti tuberkulosis (6,2%). Kami juga menemukan penyebab lain, seperti makanan, produk darah, dan cuaca dingin. Sebanyak 19% kasus mengalami syok anafilaksis. Terapi yang paling banyak digunakan adalah metilprednisolone (43%), difenhidramin (28%), epinefrin (17%), dan deksametasone (12%). Tidak ada mortalitas terkait anafilaksis pada penelitian ini.
Kesimpulan. Kejadian anafilaksis di RSU Hasanah Graha Afiah, Depok sebesar 0,8%. Sebagian besar kasus terjadi pada perempuan usia 26-35 tahun dengan pemicu utamanya adalah obat-obatan. Kewaspadaan dalam pemilihan terapi penyakit, mengenali anafilaksis secara dini, dan penanganan cepat dan tepat menjadi instrumen penting dalam keberhasilan penanggulangan anafilaksis.
Kata Kunci: Alergen, anafilaksis, Depok, OAINS
Recommended Citation
Koesnoe, Sukamto; Wulandari, Risky; and Wicaksana, Bramantya
(2025)
"Profil Anafilaksis di RSU Hasanah Graha Afiah, Depok pada Januari 2023 – April 2024,"
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia: Vol. 12:
Iss.
1, Article 3.
DOI: 10.7454/jpdi.v12i1.1629
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jpdi/vol12/iss1/3