Abstract
Introduction. The prognosis for patients with Hepatocellular Carcinoma (HCC) is generally poor because most cases are diagnosed at an advanced stage. Several studies indicate that HCC is more prevalent and has a worse prognosis among younger individuals. This study aims to identify and compare the variations in survival rates between early and late-onset HCC patients at Cipto Mangunkusumo Hospital and investigate the factors that impact survival outcomes in both groups.
Methods. Retrospective cohort study of HCC patients registered in HCC registry 2015-2022. Survival was visualized using Kaplan-Meier curves. Prognostic factor variables in the Cox Proportional Hazard Regression analysis by backward method in the final model became independent prognostic factors for overall survival.
Results. There were 896 subjects. Patients with early onset had a median survival of 2.0 months (95% CI 1.0-2.9), while late-onset patients had a median survival of 4.0 months (95% CI 3.4-4.5) (p=0.021). During the observation period, the incidence of death in early onset was found to be higher compared to late onset (92.9% vs. 87.7%, p 0.032). In the multivariate analysis for early onset, hypertension comorbidity and lack of hepatitis treatment were prognostic factors increasing the risk of death with [HR 3.7 (95% CI: 1.0-12.7)] and [HR 2.4 (95% CI: 0.9-6.2)] (p=0.053). In the multivariate analysis for late onset, prognostic factors increasing the risk of death include AFP levels ≥200 ng/mL [HR 1.2 (95% CI: 1.0-1.5)], liver cirrhosis [HR 1.2 (95% CI: 1.0-1.3)], AJCC stage 4 as the most advanced stage [HR 4.5 (95% CI: 2.2-8.9)], supportive therapy [HR 5.2 (95% CI: 3.9-6.8)], and palliative therapy [HR 1.6 [95% CI: 1.2-2.2)].
Conclusion. The median survival of early-onset HCC patients is lower compared to late-onset ones because the majority are not given curative treatment. Independent prognostic factors in early-onset are hypertension and hepatitis treatment, while in late-onset AFP levels, liver cirrhosis, AJCC stage, and therapy are given.
Bahasa Abstract
Pendahuluan. Prognosis pasien Karsinoma Hepatoseluler (KHS) umumnya buruk karena sebagian besar kasus terdiagnosis pada stadium lanjut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa KHS lebih umum terjadi dan memiliki prognosis yang lebih buruk pada individu yang lebih muda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan membandingkan variasi tingkat kesintasan antara pasien KHS awitan dini dan lambat di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, serta mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi hasil kesintasan pada kedua kelompok.
Metode. Studi ini menggunakan desain kohort retrospektif pada pasien KHS yang terdaftar di registrasi KHS tahun 2015-2022. Kesintasan divisualisasikan menggunakan kurva Kaplan-Meier. Variabel faktor prognostik dalam analisis Cox Proportional Hazard Regression dengan metode backward pada model akhir menjadi faktor prognostik independen untuk kesintasan secara keseluruhan.
Hasil. Terdapat 896 subjek penelitian. Pasien dengan awitan dini memiliki rerata kesintasan 2,0 bulan (IK 95%: 1,0-2,9), sedangkan pasien dengan awitan lambat memiliki median kesintasan 4,0 bulan (IK 95%: 3,4-4,5) (p=0,021). Selama masa pengamatan, kejadian kematian pada awitan dini ditemukan lebih tinggi dibandingkan dengan awitan lambat (92,9% vs. 87,7%, p=0,032). Dalam analisis multivariat awitan dini, komorbiditas hipertensi dan tidak mendapat pengobatan hepatitis merupakan faktor prognostik yang meningkatkan risiko kematian [HR 3,7 (IK 95%: 1,0-12,7) dan HR 2,4 (IK 95%: 0,9-6,2); p=0,053]. Dalam analisis multivariat awitan lambat, faktor prognostik yang meningkatkan risiko kematian adalah kadar AFP K ≥200 ng/mL [HR 1,2 (IK 95%: 1,0-1,5)], sirosis hati [HR 1,2 (IK 95%: 1,0-1,3)], AJCC tahap 4 menjadi stadium paling lanjut [HR 4,5 (IK 95%: 2,2-8,9)], terapi suportif [HR 5,2 (IK 95%: 3,9-6,8)], dan terapi paliatif [HR 1,6 (IK 95%: 1,2–2,2)].
Kesimpulan. Median kesintasan pasien KHS stadium lanjut lebih rendah dibandingkan dengan stadium dini, karena sebagian besar tidak diberikan pengobatan kuratif. Faktor prognostik independen pada awitan dini adalah pengobatan hipertensi dan hepatitis, sedangkan pada awitan lambat kadar AFP, sirosis hati, stadium AJCC dan terapi yang diberikan.
Kata Kunci: Awitan dini, awitan lambat, karsinoma hepatoseluler, kesintasan
Recommended Citation
Achmad, Ibrahim; Jasirwan, Chyntia Olivia Maurine; Rajabto, Wulyo; Abdullah, Murdani; Nababan, Saut Horas H.; Nasution, Sally Aman; Koesnoe, Sukamto; and Sari, Nina Kemala
(2024)
"Kesintasan Pasien Karsinoma Hepatoselular: Sebuah Studi Komprehensif tentang Pengaruh Awitan Dini versus Lambat dan Faktor Determinannya,"
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia: Vol. 11:
Iss.
3, Article 5.
DOI: 10.7454/jpdi.v11i3.1590
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jpdi/vol11/iss3/5