Abstract
Introduction. Fall is one of the main causes of hospitalization in the elderly, which is caused by several factors including gait disturbances, balance disorders, visual disturbances, chronic kidney disease (CKD), vitamin D deficiency, and so on. Chronic kidney disease can cause disruption of vitamin D metabolism, especially in the elderly population. This study aimed to assess the relationship between vitamin D status and the risk of falling in elderly patients with CKD who receive regular hemodialysis programs.
Methods. We conducted a cross-sectional study by assessing the relationship between vitamin D status and the risk of fall in elderly patients undergoing regular hemodialysis at H. Adam Malik General Hospital and Rasyida Kidney Special Hospital Medan. Fall risk assessment was carried out using the Morse fall scale (MFS) and vitamin D status was examined in the Clinical Pathology Laboratory of H. Adam Malik General Hospital, Medan. The data was analyzed statistically with the chi square test.
Results. This study involved 92 subjects with a median vitamin D level of 20.15 (3.9-52.1) mg/dL and a median MFS value of 65 (25-95). As many as 87% of subjects had insufficient vitamin D levels, 11% of subjects had inadequate levels, and 1% of subjects had adequate levels of vitamin D. High fall risk was found in 56% of subjects, 43% had moderate fall risk, and 1% had low fall risk. The chi square test found a significant relationship between vitamin D status and risk of falling with p value = 0.001 and an odds ratio 0.056 (95%CI 0.007-0.454).
Conclusion. Reduction of vitamin D level has a significant relationship with the risk of falling in elderly patients with CKD undergoing regular hemodialysis.
Bahasa Abstract
Pendahuluan. Jatuh merupakan salah satu penyebab utama terjadinya angka rawatan pada lanjut usia (lansia) yang diakibatkan oleh beberapa faktor mencakup gangguan gaya berjalan, gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, penyakit ginjal kronik (PGK), defisiensi vitamin D, dan sebagainya. Penyakit ginjal kronik dapat menyebabkan terganggunya metabolisme vitamin D khususnya pada populasi lansia. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara status vitamin D dengan risiko jatuh pada pasien lansia dengan PGK yang mendapatkan program hemodialisis regular.
Metode. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional yang menilai hubungan status vitamin D dengan risiko jatuh pada pasien lansia yang menjalani hemodialisis reguler di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik dan Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida Medan. Penilaian risiko jatuh dilakukan dengan Morse fall scale (MFS) dan status vitamin D dilakukan pemeriksaan di laboratorium Patologi Klinik RSUP H. Adam Malik Medan. Data diuji secara statistik dengan metode chi square.
Hasil. Penelitian ini mendapatkan 92 subjek dengan median kadar vitamin D 20,15 (3,9-52,1) mg/dL dan median nilai MFS adalah 65 (25-95). Sebanyak 87% dari subjek memiliki kadar vitamin D yang kurang, 11% subjek tidak memadai, dan 1% subjek dengan kadar vitamin D memadai. Risiko jatuh tinggi didapatkan pada 56% subjek, 43% memiliki risiko jatuh sedang, dan 1% memiliki risiko jatuh rendah. Uji chi square mendapatkan hubungan signifikan antara status vitamin D dengan risiko jatuh dengan nilai p = 0,001 dan odds ratio 0,056 (IK95% 0,007-0,454).
Kesimpulan. Penurunan kadar Vitamin D di dalam tubuh memiliki hubungan signifikan terhadap risiko jatuh pada pasien lansia dengan PGK yang menjalani hemodialisis reguler.
Kata Kunci: Lansia, penyakit ginjal kronis, risiko jatuh, vitamin D
Recommended Citation
Iqbal, Muhammad; Ariestine, Dina Aprillia; and Ramadhani, Sumi
(2023)
"Hubungan Status Vitamin D dengan Risiko Jatuh pada Pasien Lansia dengan Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler,"
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia: Vol. 10:
Iss.
2, Article 5.
DOI: 10.7454/jpdi.v10i2.1423
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jpdi/vol10/iss2/5
Included in
Geriatrics Commons, Internal Medicine Commons, Nephrology Commons