Abstract
Pendahuluan: Hipotensi postprandial sebenarnya sering terjadi dan saat ini dikenal sebagai masalah klinis yang penting. Studi-studi yang ada menunjukkan bahwa prevalensi hipotensi postprandial pada usia lanjut cukup tinggi. Hipotensi postprandial merupakan prediktor mortalitas pada orang usia lanjut dan menyebabkan banyak sekuele yang signifikan pada subyek yang terkena. Hingga saat ini, penelitian-penelitian yang berkaitan dengan hipotensi postprandial lebih banyak dilakukan pada kelompok usia lanjut di negara-negara maju yang definisi usia lanjut, proporsi penyakit, proporsi obat-obatan yang digunakan serta proporsi asupan yang berbeda dengan kelompok usia lanjut di negara berkembang khususnya Indonesia. Tujuan. Mengetahui proporsi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipotensi postprandial pada kelompok usia lanjut.
Metode: Penelitian studi potong-lintang dilakukan pada subjek usia lanjut di RSCM. Dilakukan pengisian kuesioner dan pengukuran tekanan darah sebelum makan dan setiap 15 menit sampai 2 jam setelah makan. Makanan yang dimakan dicatat untuk dianalisis.
Hasil: Selama periode Januari – Maret 2010 terkumpul 119 subjek usia lanjut dengan rerata umur 67,50 ± 5,92 tahun. Sebanyak 53,8% memiliki hipertensi dan menggunakan obat anti hipertensi, 36.1% memiliki riwayat diabetes mellitus dan menggunakan obat pengontrol gula darah, 9,2% pernah mengalami stroke, 7.6% menggunakan terapi digoksin, 29.4% menggunakan terapi nitrat dan 3.4% menjalani hemodialisis rutin. Hipotensi postprandial didapatkan pada 55% subjek. Penggunaan obat diuretik loop dan insulin berhubungan dengan kejadian hipotensi postprandial. Selain itu diketahui pula bahwa penurunan tekanan darah postprandial lebih besar pada subjek dengan hipertensi, menggunakan obat ACE inhibitor, menggunakan obat diuretik loop/furosemid, menggunakan diuretik HCT, menggunakan insulin dan menggunakan obat nitrat.
Simpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa proporsi hipotensi postprandial pada subjek usia lanjut adalah 55%. Penggunaan obat diuretik loop dan insulin berhubungan dengan kejadian hipotensi postprandial. Penurunan tekanan darah postprandial lebih besar pada subjek dengan hipertensi, menggunakan obat ACE inhibitor, menggunakan obat diuretik loop/furosemid, menggunakan diuretik HCT, menggunakan insulin dan menggunakan obat nitrat.
Recommended Citation
Hamonangan, Rachmat; Alwi, Idrus; Wahyudi, Edy Rizal; and Setiati, Siti
(2014)
"Proporsi dan Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipotensi Postprandial pada Usia Lanjut,"
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia: Vol. 1:
Iss.
1, Article 3.
DOI: 10.7454/jpdi.v1i1.33
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jpdi/vol1/iss1/3