•  
  •  
 

Jurnal Komunikasi Indonesia

Abstract

Beberapa studi terdahulu menunjukkan bahwa jurnalisme daring mengikuti struktur logika jangka pendek. Logika tersebut berimplikasi pada praktik pemberitaan yang ringkas, berkelanjutan, sensasional, dan hanya mementingkan banyaknya jumlah clickers dan viewers. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, hadir media daring yang tidak mengikuti logika jangka pendek. Salah satunya adalah Tirto.id. Dengan menggunakan teori strukturasi sebagai kerangka pemikiran, penelitian ini mengkaji bagaimana bentuk-bentuk resistensi yang dilakukan oleh Tirto.id terhadap struktur logika jangka pendek. Sejak kehadirannya pada 2016, Tirto menyajikan bentuk baru jurnalisme daring yang disebutnya sebagai jurnalisme data/presisi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa berita panjang, mendalam, cover both sides, dan penuh data merupakan bentuk-bentuk resistensi yang dilakukan Tirto. Upaya resistensi dilakukan untuk mewujudkan visi membangun peradaban baru literasi daring di Indonesia.

References

Anggoro, S. (2012). Detikcom, Legenda Media Online. Yogyakarta: Mocomedia.

Berkman, R I. & Shumway, C.A. (2003). Digital Dilemmas: Ethical Issues for Online Media Professional. New York: Iowa State Press.

Bryman, A. (2008). Social Research Methods. Third Edition. Oxford: Oxford University Press.

Creswell, J.W. (2003). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mix Methods Approaches. Second Edition. Thousand Oaks, CA: Sage Publication.

Dharmasaputra, K. (2011). Jurnalisme Online: Asal Seru dan Saru? . Jurnal Dewan Pers, 4, 15-24.

Flew, T. (2014). New Media. Fourth Edition. Australia: Oxford University Press.

Giddens, A. (2010). Dasar-Dasar Pembentukan Struktur Masyarakat. Penterjemah Maufur & Daryanto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Haryatmoko. (2007). Etika Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Press

Hennink, M., Hutter, I.. & Bailey, A. (2011). Qualitative Research Methods. Thousand Oaks, CA: Sage Publication.

Hidayat, D. N. (2008). Dikotomi Kualitatif-Kuantitatif dan Varian Paradigmatik dalam Penelitian Kualitatif. Scriptura, 2 (2), 81-94.

Kovach, B. & Rosenstiel, T. (2001). Sembilan Elemen Jurnalisme. Penterjemah Yusi A. Pareanom. Jakarta: Pantau.

Lim, M. (2011). Democratization and Corporatization of Media in Indonesia. Ford Foundation.

Lincoln, Y.S., Lynham, S.A. & Guba, E.G. (2011). Paradigmatic Controversies, Contradictions, and Emerging Confluences. Sage Handbook of Qualitative Research. Thousand Oaks, CA: Sage Publication.

Littlejohn, S. W. (2002). Theories of Human Communication. Third Edition. Boston: Thomson Wadsworth.

Suseno, F.M. (2003). Dalam Bayang-Bayang Lenin, Enam Pemikir Marxisme dari Lenin sampai Tan Malaka. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mosco, V. (2009). The Political Economy of Communication. Second Edition. London: Sage Publication.

Nugroho, Y., Putri, D.A. & Laksmi, S. (2012). Memetakan Lansekap Industri Media Kontemporer di Indonesia. Jakarta: Ford Foundation.

Puspita, R. (2015). Logika Jangka Pendek Jurnalisme Online. Thesis pada Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia.

Ritzer, G. (2011). Teori Sosiologi Modern. Edisi Tujuh. Penerjemah Triwibowo B.S. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sennett, R. (2006). The Culture of The New Capitalism. New Haven: Yale University Press.

Straubhaar, J., LaRose, R., & Davenport, La. (2012). Media Now: Understanding Media, Culture, and Technology, Seventh Edition. Wadsworth.

Ambardi, K., Parahita, G., Lindawati, L., Sukarno, A. & Aprilia, N. (2014). Mapping Digital Media: Indonesia. London: Open Society Media Program- Open Society Foundations.

Yin, R.K. (2003). Case Study Research, Design and Methods. Third Edition. Thousand Oaks, CA: Sage Publication.

Share

COinS