•  
  •  
 

JURNAL KOMUNIKASI INDONESIA

Abstract

Profesi jurnalis media online menuntut profesionalisme sebagaimana tertuang dalam kode etik jurnalistik 2011, UU Pers No 40 Tahun 1999 dan Pedoman Pemberitaan Media Siber 2012. Peneliti mengamati berita sebagai karya jurnalistik sekaligus sebagai bukti untuk menggambarkan kinerja profesional jurnalis dengan menerapkan teori deontologis sebagai pisau analisis penelitian. Metode dalam penelitian ini terfokus pada aspek semantik dan sintaktik terhadap 1149 berita asli dari tiga situs media online masing-masing, 362 berita Detik.com, 458 berita Kompas.com, 329 berita Republika.co.id sepanjang Juni 2014 hingga Mei 2017. Penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa dimodifikasi untuk mengelabui pembaca dan untuk memenuhi kepentingan pemilik, ekonomi dan politik. Selain itu, jurnalis “menghilangkan” hak klarifikasi pihak-pihak yang terkait fenomena yang menjadi pemberitaan di media online. Secara statistik, 262 berita Detik.com, 264 berita Kompas.com dan 163 berita Republik. co.id tidak objektif dalam melaporkan peristiwa. Selain itu, terbukti media online selalu melakukan kesalahan kaidah bahasa dengan intensitas 4-6 kali untuk 150-250 kata dalam satu berita.

Online media journalist profession demands professionalism as stated in the 2011 Journalist Code of Ethics, Press Law No. 40/1999 and the 2012 Cyber Media Guidelines. The researcher observed news as a journalistic work as well as evidence to illustrate the professional performance of journalists by applying the deontological theory as an analytical tool. The method in this study focused on the semantic and syntactic aspects of 1149 original news stories produced by three online media sites, 362 items from detik.com, 458 from kompas.com and 329 from republika.co.id from June 2014 to May 2017. The study shows that language is modified to trick the audience and satisfy the owner, political and economic interests. Besides, online media journalists “deprive” the parties named in the news reports of their right to clarify. Statistically, 262 news items from detik.com, 264 from kompas.com and 163 from republika.co.id are not objective. In addition, online media always commit linguistic mistakeswith intensity of 4-6 times in every 150-250 words of a single news item.

Share

COinS