JURNAL KOMUNIKASI INDONESIA
Abstract
Di antara komunitas global saat ini, menjadi sebuah tren bagi mereka yang berada dalamrentang usia produktif untuk melakukan backpacking travel sebagai bagian dari gayahidup. Tantangan yang muncul dari kondisi infrastruktur yang buruk atau ketersediaaninformasi yang tidak memadai tentang daerah tujuan wisata tidak lagi menjadi hambatanuntuk komunitas perjalanan dikarenakan mereka telah terinformasi dengan baik melaluikegiatan berbagi informasi secara online. Mereka berbagi pengalaman masing-masinglewat blog, mailing list, wiki, vlog, photo sharing, dan sebagainya. Alhasil Web 2.0 menjadisemakin berpengaruh sebagai cara untuk bertukar informasi di antara wisatawan. Peningkatan kesadaran akan keindahan daerah tujuan wisata domestik melalui proses berbagi oleh para wisatawan mungkin sekali berkontribusi pada peningkatan minat pada pariwisata domestik. Wisatawan yang memiliki kesamaan pemikiran akan berbagi cerita dan pengalaman di dalam dan di luar komunitas perjalanan mereka. Dalam banyak kasus, hambatan infrastruktur dan informasi membuat wisatawan lebih senang untuk mengatur perjalanan dalam kelompok, yang kemudian akan meningkatan modal sosial dan informasi wisata serta minat mereka untuk berwisata lagi. Artikel ini berusaha memahami bagaimana komunitas perjalanan online memainkan peran penting dalam mendukung wisata domestik dengan mengamati sebuah komunitas perjalanan online di Indonesia.
Among today’s global community, it has become a trend for those within the productiveage range to conduct backpacking travel as part of their lifestyle. The challenges posedby the lack of infrastructure and formal information of many potential tourism destinationsare no longer drawbacks in today’s travel communities because they are highly informedthrough online information sharing. Travellers would share their own experiences through blogs, mailing lists, wikis, vlogs, photo sharing, just to name a few. Web 2.0 is increasingly becoming infuential as a means of information exchange among travellers. The increasing awareness about the beauty of local destinations shared by travellers may have contributed to the rising interest in local travel. Like-minded travellers would share their stories and experiences within and outside their established or non-established travel communities, boosting the interest to visit those destinations. In many cases, due to the lack of infrastructure and information, it is more appealing for the travellers to set up travel in groups, enhancing their social capital and travel information and consequently heightening their interest to conduct further travel. This paper seeks to understand how online travel communities play a major role in supporting local travels by looking into a case of an online travel community in Indonesia.
References
Alexa. (2012). Top Sites in Indonesia. Diakses tanggal 25 November 2012 dari http://www.alexa.com/topsites/countries/IDArmstrong, A. G., & Hagel III, J. (1996). The real value of on-line communities. Harvard Business Review, May–
June.Arsal, I. (2008). The In��uence of ��lectronic Word of Mouth in an Online Travel Community on Travel Decisions: A Case Study. Disertasi Doktoral. Amerika Serikat: Clemson University.Arum, A. (2012, 21 Februari). Share Traveller: –
Berbagi itu Indah. Backpackinmagazine.com. Diakses tanggal 25 November 2012 dari http://www.backpackinmagazine.com/share- traveller-berbagi-itu-indah/Berita Jakarta. (2012, 22 Februari). Listrik di Pulau Seribu Hemat Anggaran –
Rp. 20 M. Beritajakarta.com. Diakses tanggal 12 November 2012 dari http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=48718Beritasatu. (2012, 2 Desember). Akses Transportasi Jadi Kendala Wisatawan. Diakses –
tanggal 2 Desember 2012 dari http://beta.beritasatu.com/home/86006-akses-transportasi-jadi- kendala-wisatawan.htmlBuhalis, D. & Law, R. (2008). Progress in information technology and tourism management: 20 years on and 10 –
years after the Internet–the state of eTourism research. Tourism Management 29 (2008), (h. 609–623). Elsevier.Chiou, W., Wan, C., & Lee, H. (2008). Virtual experience vs. brochures in the advertising of scenic spots: How cognitive –
preferences and order effects in��uence advertising effects on consumers. Tourism Management 29 (2008), (h. 146-150). Elsevier.Dori, M. A. (2012, 15 Mei). Jumlah Wisatawan Domestik Bisa Naik 20 Juta. Kontan.co.id. Diakses tanggal –
12 November 2012 dari http://industri.kontan.co.id/news/jumlah- wisatawan-domestik-bisa-naik-jadi-20-jutaEquator. (2012, 9 Oktober) Pariwisata Kalbar Kurang Diekspose. Diakses tanggal 2 Desember 2012 dari http://www.equator-–
news.com/utama/20121009/pariwisata-kalbar-kurang- dieksposeFodness, D. & Murray B. (1997). Tourist information search. Annals of Tourism Research 24, (h. 503-523).Hampton, M. P. (2003). Entry points for local tourism in –
developing countries: Evidence from Yogyakarta, Indonesia. ��eogra��ska Annaler, 85 B(2), (h. 85-101). Wiley Blackwell.Hanna, J. R. P. & Millar, R. J. (1997). Research Note: Promoting Tourism on the Internet. Tourism Management 18 (7), –
(h. 469-470). Elsevier Science Ltd.Hernasari, P. R. (2012, 12 Februari). Wisata Dalam Negeri, Kenapa Tidak? Travel.detik.com. Diakses tanggal 3 November 2012 dari –
http://travel.detik.com/read/2012/02/29/191518/1854903/1025/wisatadalam-negeri- kenapa-tidakIPK International. (2010). ITB World Travel Trends Report 2010 – 2011. Messe Berlin GmbH. Diakses tanggal 21 Oktober 2012 dari –
http://www.itbberlin.de/media/itb/itb_media/itb_pdf/worldttr_2010_2011~1.pdfIPK International. (2011). ITB World Travel Trends Report 2011 – 2012. Messe Berlin GmbH. Diakses tanggal 21 Oktober 2012 dari http://www.itb- –
kongress.de/media/itbk/itbk_media/itbk_pdf/WTTR_Report_komplett_web.pdfIpsos. (2012). Interconnected world: Communication and social networking. Diakses tanggal 25 November 2012 dari http://ipsos-–
na.com/newspolls/pressrelease.aspx?id=5564ITB Berlin: Global tourism defies numerous crises”. Breakingtravelnews.com. (2012). Diakses pada 12 November 2012 dari http://www.breakingtravelnews.com/news/article/itb-berlin-–
global-tourism-de��es- numerous-crises/Karanasios, S.& Burgess, S. (2008). Tourism and Internet Adoption: a Developing World Perspective. International Journal of Tourism Research 10, (h. 169-182). Interscience Wiley.Kim, C., Hong, –
D., Winterle, D., Zhao, A. (2011). The Future of Content: Southeast Asia. World Economic Forum. Diakses tanggal 25 November 2012 dari http://reports.weforum.org/wp-content/uploads/future-of-content/east-asia/WEF- Southeast-–
Asia-Whitepaper.pdfKompas. (2012a, 14 September) Minat Wisatawan Domestik Tak Pernah Kendur. . Kompas.com. Diakses tanggal 12 November 2012 dari –
http://travel.kompas.com/read/2012/09/14/22211595/Minat.Wisatawan.Domestik.Tak.Pernah.KendurKompas. (2012b, 31 Oktober). Promosi Pariwisata Indonesia Melalui Blogger.Kompas.com. Diakses tanggal 25 November 2012 dari –
http://travel.kompas.com/read/2012/10/31/17205357/Promosi.Pariwisata.Indonesia.Melalui.BloggerMarch, R. (1997). Diversity in Asian outbound travel industries: A comparison between Indonesia, Thailand, Taiwan, South Korea –
and Japan. Journal of Hospitality Management 16(2), (h. 231-238). Elsevier.Paris, C. M. (2009). The Virtualization of Backpacker Culture. Dalam Hopken, W., Gretzel, Ul, & Law, R. (Ed.), Information and Communication Technologies in –
Tourism 2009 (h. 25 – 36). New York: Springer.Putra, J. S. (2011). Why Facebook is so popular in Indonesia. Tech In Asia. Diakses tanggal 25 November 2012 dari http://www.techinasia.com/why-facebook-is-so-popular-in- indonesia/Qu, –
H. & Lee, H. (2011). Travelers' Social Identification and Membership Behaviours in Online Travel Community. Tourism Management 32 (2011), (h. 1262 – 1270). Elsevier.Saling Silang (2012). Blog Directory Saling Silang. Diakses tanggal –
25 November 2012 dari http://blogdir.salingsilang.com/Sari, D. N. (2012, 22 November). Promosi pariwisata: Pemanfaatan Video Digital dan Jejaring Sosial Penting. Bisnis Indonesia. Diakses tanggal 25 November 2012 dari –
http://www.bisnis.com/articles/promosiwisata-pemanfaatan-video-digital-and-jejaring- sosial-pentingSellitto, C., Burgess, S., Cox, C., Buultjens, J. (2010). A Study of Web 2.0 Tourism Sites: A Usability and Web Features Perspective. –
Dala,Sharda, N. (Ed.), Tourism Informatics: Visual Traveler Recommended Systems, Social Communities, and User Interface Design (h. 95-114). New York: Information Science Reference.Siddique, H. (2008,14 April). Lonely Planet writer –
plays down 'fake' reviews. The Guardian. Diakses tanggal 25 November 2012 dari http://www.guardian.co.uk/uk/2008/apr/14/10Sirait, J. (2011, 29 Desember). Pariwisata Indonesia 2012: Tahun Pembuktian dan Harapan Perubahan. –
Pusat Analisis Informasi Pariwisata. Diakses tanggal 13 November 2012 dari http://infopariwisata.wordpress.com/2011/12/29/pariwisata-indonesia-2011-tahun- pembuktian-dan-harapan-perubahan/Social Bakers. (2012). Indonesia –
Facebook Statistics. Diakses tanggal 25 November 2012 dari http://www.socialbakers.com/facebook-statistics/indonesiaSolo Pos. (2010, 14 November). Saatnya pariwisata Indonesia lirik “backpaker”.Solopos.com. Diakses tanggal 12 –
November 2012 dari http://www.solopos.com/2010/11/14/saatnya- pariwisata-indonesia-lirikbackpacker-73459Stepchenkova, S., Mills, J. E., & Jiang, H. (2007). Virtual travel communities: Self-reported experiences and satisfaction. –
Dalam M. Sigala, L. Mich & J. Murphy (Eds.), Information and Communication Technologies in Tourism 2007 (h. 163-174). New York: Springer Wien.Suara Pembaruan. (2012, 31 Oktober). Paket Murah Wisata Dalam Negeri Diperlukan. –
Suarapembaruan.com. Diakses tanggal 12 November 2012 dari from http://www.suarapembaruan.com/home/paket-murah-wisata-dalam-negeri- diperlukan/26355Taqiyyah, B. (2012, 9 November). Hebat! Pariwisata domestik tak ikut –
terpuruk bersama Eropa. Kontan.co.id. Diakses tanggal 14 November 2012 dari http://lipsus.kontan.co.id/v2/wisata/read/79/Hebat-Pariwisata-domestik-tak-ikut- terpuruk-bersama-EropaTourism Australia. (2003, 15 Februari). The –
World’s Biggest Social Media Team. Diakses tanggal 19 Februari 2013 dari http://www.slideshare.net/TourismAustralia/the-worlds- biggest-social-mediateam-16545786.Tribun. (2012, 26 Oktober). Wisatawan Domestik Terjegal –
Mahalnya Tiket Pesawat. Tribunnews.com. Diakses tanggal 12 November 2012 dari http://www.tribunnews.com/2012/10/26/wisatawan-domestikterjegal-mahalnya-tiket- pesawatUdem, M. (2009, 22 Juni). Blogging in English. The –
Jakarta Globe. Diakses tanggal 25 November 2012 dari http://www.thejakartaglobe.com/home/blogging-in-english/313712UNWTO. (2001). eBusiness for tourism: Practical guidelines for destinations and businesses. Madrid: World –
Tourism Organization. Diakses tanggal 25 November 2012 dari http://pub.unwto.org/WebRoot/Store/Shops/Infoshop/Products/1210/1210-1.pdfVaswani, K. (2012, 16 Februari). Indonesia’s love affairs with socialmedia. Bbc.co.uk. –
Diakses tanggal 21 Oktober 2012 dari http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-17054056Wang, Y., Yu, ��., & Fesenmaier, D.R. (2002). De��ning the virtual tourist community: implications for tourism marketing. Tourism Management –
23(2002), (h. 407 – 417).Wordpress. (2012). Stats. Wordpress.com. Diakses tanggal 25 November 2012 dari http://en.wordpress.com/stats/WTTC. (2012a). Economic Impact of Travel and Tourism: Mid-Year update October 2012. World –
Travel and Tourism Council. Diakses tanggal 12 November 2012 dari http://www.wttc.org/site_media/uploads/downloads/Economic_Impact- October2012_FINAL_web.pdfWTTC. (2012b). Economic Impact of Travel and Tourism 2012: –
Summary. World Travel and Tourism Council. Diakses tanggal 12 November 2012 dari http://www.wttc.org/site_media/uploads/downloads/Economic_impact_reports_Summary_v3.pdfXiang, Z., & Gretzel, U. (2009). Role of social –
media in online travel information search. Tourism Management xxx (2009), (h. 1- 10). Elsevier.
Recommended Citation
Hamidati, Anis
(2013)
"Mendukung Pariwisata Domestik melalui Komunitas Perjalanan Online,"
JURNAL KOMUNIKASI INDONESIA: Vol. 2:
No.
1, Article 6.
DOI: 10.7454/jki.v2i1.7831
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jkmi/vol2/iss1/6
Included in
Gender, Race, Sexuality, and Ethnicity in Communication Commons, International and Intercultural Communication Commons, Social Influence and Political Communication Commons