•  
  •  
 

JURNAL KOMUNIKASI INDONESIA

Authors

Bram Hendrawan

Abstract

Kebanyakan studi mengenai televisi lokal di Indonesia fokus pada televisi sebagai mediumkonstruksi ruang publik dan identitas budaya. Pendekatan sosial ini melewatkan karakter penting yaitu komersialitas. Penelitian ini menelaah strategi korporat (struktur kepemilikan, perluasan wilayah siaran dan sumber pemasukan) yang dilakukan oleh dua televisi lokal swasta di Yogyakarta dan Solo: Jogja TV dan TATV. Pertanyaan utama yang diajukan adalah apakah strategi korporasi yang diterapkan membatasi fungsi sosial dari televisi lokal dan bagaimana ini bisa terjadi? Dalam artikel ini penulis beragumen bahwa strategi korporat kedua stasiun televisi ini membatasi potensi yang ada untuk menjalankan fungsi sosial televisi lokal sebagaimana diidamkan para pendukungnya. Prioritas mengejar keuntungan mengancam terciptanya keragaman isi televisi.

Most studies on Indonesian local television focus on the social function of local television as a medium for the construction of public sphere and cultural identity. This social approach to local television misses an important character of these new stations namely their commercial character. This paper looks at corporate strategies (structure of ownership, the expansion of service area and modes of generating income) employed by two private local television stations in Yogyakarta and Solo: Jogja TV and TATV. The main question is whether and how such corporate strategies limit the social function of local television. It is argued that corporate strategies of these two television stations limit the potential of local television to carry out its social function as it is envisioned by its proponents. The logics of pro��t making pose a threat to the creation of diversity on television.

References

Armando, A. (2002). Menumbuhkan Stasiun Lokal Dalam Sistem Jaringan Televisi. Majalah Tempo Interaktif. Diakses pada Maret 2011 dari http://majalah.Tempointeraktif.com/id/arsip/2002/06/17/KL/mbm.20020617.KL120199.id.htmlArps, B. &

van Heeren, Katinka. (2006). Ghosthunting and vulgar news: popular realities on recent Indonesian television, dalam Henk Schulte Nordholt (eds.), Indonesian Transitions, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Batubara, L. (2002). RUU Penyiaran

Berkiblat Kemana? Majalah Tempo Interaktif. Diakses pada Maret 2011 dari http://majalah.Tempointeraktif.com/id/arsip/2002/11/25/KL/mbm.20021125.KL82757.id.html.Behind the Screen Magazine (2005, Agustus). Film Impor Bahasa

Lokal.Cakram Magazine (2005, Desember). Alamak, Langit Jakarta Makin Seru! Edisi Khusus Televisi.Caldwell, J. (2004). Convergence Television: Aggregating Form and Repurposing Content in the Culture of Conglomeration.Television After TV:

Essays on Medium in Transition. Lynn Spigel and Jan Olsson (ed). Durham and London: Duke University Press.Dahlgren, P. (2000). Television and the Public Sphere: Citizenship, Democracy and the Media. London: Sage.Doyle, G. (Ed). (2002).

The Economics of the Mass Media. Cheltenham UK and Northampton MA, USA: An Elgar Refererence Collection.Hill, David T. (2006). Manoeuvrers in Manado: media and politics in regional Indonesia. South East Asia Research, 15, 5-28.Kitley,

P. (2000). Television, Nation, and Culture in Indonesia. Ohio: Ohio University.Masduki. (2007). Regulasi Penyiaran Dari Otoriter ke Liberal. Yogyakarta: LKIS.McChesney, R. (2008). The Political Economy of Media: enduring issues emerging

dilemmas. New York: Monthly Review Press.McQuail, D. (1990). Caging the Beast: Constructing a Framework for the Analysis of Media Change in Western Europe. European Journal of Communication, 5, 313.Silalahi, J. (2008). Televisi Lokal

Sebagai Jawaban Otonomi Daerah (artikel disajikan pada pertemuan tahunan Asosiasi Televisi Lokal Indonesia). Diakses pada Maret 2011 dari http://www.atvli.com/#index.php/cberita/read/55Spigel, L & Olsson, Jan. (2004). Television After

TV: Essays on Medium in Transition. Durham and London: Duke University Press.Surya, Yuyun W.I. (2006). The Construction of Cultural Identity in Local Television Station’s Programs in Indonesia (Artikel disajikan pada konferensi Media:

policies, cultures and futures in the Asia Paci��c Region). Diakses pada Maret 2011 dari http:// mediaasiaconference.humanities.curtin.edu.au/pdf/Yuyun%20WI%20Surya.pdfSusilo, D. (2002). Konglomerasi Atas Nama Demokrasi. Majalah

Tempo Interaktif. Diakses pada Maret 2011 dari http://majalah.Tempointeraktif.com/id/arsip/2002/12/02/KL/mbm.20021202.KL82899.id.htmlWilliams, R. (1974). Television: Technology and Cultural Form. London: Collins

Share

COinS