•  
  •  
 

JURNAL KOMUNIKASI INDONESIA

Abstract

Sexual violence is a big problem in society, because the negative impact on the victim causes prolonged suffering. Assistance for victims is carried out at the individual, group and institutional levels, both formal and informal. They act as support providers for sexual violence victims. Support providers often experience difficulties because victims find it difficult to open up due to the trauma they have experienced. A strategy to communicate is necessary, so the providers can well provide supports and assistances to victims. This study wanted to explore communication strategies used by support providers in dealing with and helping sexual violence victims. This study used a qualitative approach with descriptive analysis method. Data were collected through in-depth interviews. Informants from this study were support providers that deal with sexual violence victims. The key informants consisted of three people, namely a police officer for the women and children protection (PPA), psychologist who was a victim of sexual violence, and clergyman (church worker). The study results indicated that the support providers implemented a communication strategy by applying the principles of empathy, support and equality, so the victims were willing to open up and get help. They applied rapport techniques in building relationships, practiced active listening skills, and did self-disclosure to be on par with the victim, so the victims can be more open. Kekerasan seksual adalah masalah besar di masyarakat, karena dampak negatif pada korban menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan. Pendampingan bagi korban dilakukan di tingkat individu, kelompok dan kelembagaan, baik formal maupun informal. Para pendamping bertindak sebagai penyedia dukungan bagi korban kekerasan seksual. Pendamping sering mengalami kesulitan karena korban merasa sulit untuk membuka diri karena trauma yang mereka alami. Strategi untuk berkomunikasi diperlukan, sehingga pendamping dapat memberikan dukungan dan bantuan dengan baik kepada korban. Penelitian ini ingin mengeksplorasi strategi komunikasi yang digunakan oleh pendamping dalam menangani dan membantu korban kekerasan seksual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Informan dari penelitian ini adalah pendamping yang menangani korban kekerasan seksual. Informan kunci terdiri dari tiga orang, yaitu seorang polisi untuk perlindungan perempuan dan anak (PPA), psikolog yang menjadi korban kekerasan seksual, dan pendeta (relawan gereja). Hasil studi menunjukkan bahwa pendamping menerapkan strategi komunikasi dengan menerapkan prinsip empati, dukungan dan kesetaraan, sehingga para korban bersedia untuk membuka diri dan mendapatkan bantuan. Mereka menerapkan teknik hubungan baik dalam membangun hubungan, melatih keterampilan mendengarkan aktif, dan melakukan pengungkapan diri agar setara dengan korban, sehingga korban bisa lebih terbuka.

References

Afiyanti, Y. (2008). Validitas dan Reliabilitas Dalam Penelitian Kualitat- if. Jurnal Keperawatan Indonesia,12(2),137–141. https://doi. org/10.7454/jki.v12i2.212

Aisyah, P.A. (2017). Faktor-Faktor Penyebab Melakukan Kekerasan Sek- sual Terhadap Korban Kekerasan Seksual Dampingan Pusat Layanan Informasi dan Pengaduan Anak (PUSPA) di Pusat Ka- jian dan Perlindungan Anak Medan. (Skripsi, Universitas Suma- tera Utara, Medan). University Institutional Repository. https:// repositori.usu.ac.id/

Armstrong, M. (2009). Armstrong’s Handbook of Management And Leadership: A Guide To Managing For Results. Kogan Page

Cangara, H. (2013). Perencanaan dan Strategi Komunikasi. PT Ra- jaGrafindo Persada.

Cozby, P. C. (1973). Self-disclosure: A literature review. Psychological Bulletin, 79(2), 73–91. https://doi.org/10.1037/h0033950

Cussano, J., Kirkner, A., Johnson, L., & McMahon, S. (2021). Sexual vio- lence prevalence and disclosure patterns among college under- graduates: exploring types of sexual violence and incident-spe- cific characteristics. Journal of AmericanCollege Health, 1–11. https://doi.org/10.1080/07448481.2021.1905648

Creswell, John W. (1994). Research Design: Qualitative and Quantita- tive Approaches. Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: KIKPress.

Dawud Buang, D. (2015). Manajemen Pengembangan Nilai-Nilai Kea- gamaan Di Smpnegeri 8 Purwokerto - Repository UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri. https://doi.org

Devito, J. A. (2012). Human Communication: The Basic Course (12th ed.). Allyn & Bacon.Devito, J. A. (2013). The Interpersonal Com- munication Book (13th ed.). Canada: Pearson Education

Devito, J. A., Clark, D., & Shimoni, R. (2016). Messages: building in- terpersonal communication skills (5th Canadian Ed.). Canada: Pearson Education

DiCicco-Bloom, B., & Crabtree, B. F. (2006). The qualitative research interview. Medical Education, 40(4), 314–321. https://doi. org/10.1111/j.1365- 2929.2006.02418.x

Effendy, O. U. (2009). Ilmu komunikasi: teori dan praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya

Ekaningtyas, N. L. D. (2020). Psikologi Komunikasi Dan Kekerasan Sek- sual Pada Anak Usia Dini. Pratama Widya: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 147–158. https://www.ejournal.ihdn.ac.id/ index.php/PW/issue/archive

Floyd, K. (2021). Interpersonal Communication (4th ed.). New York: Mc- Graw-Hill Education.

Furchan, A. (2004). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Pustaka Pelajar.

Hasbi, M. (2015). Kekerasan Terhadap Perempuan: Perspektif Pemikiran Agama Dan Sosiologi. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 15(2), 389. https://doi.org/10.21154/al-tahrir.v15i2.270

Hovland, C. I., Janis, I. L., & Kelley, H. H. (1953). Communication and Persuasion: Psychological Studies of Opinion Change. American Sociological Review, 19(3), 355. https://doi. org/10.2307/2087772

Iswinarno, C. (2021, Agustus 24). Kekerasan Terhadap Perempuan Saat Pandemi Tahun Ini Naik Drastis, Tercatat Ada 2.500 Ka- sus. Diakses pada 18 Oktober 2021, dari: https://www.suara. com/news/2021/08/24/153637/kekerasan-terhadap-perem- puan-saat-pandemi-tahun-ini-naik-drastis-tercatat-ada-2500- kasus?page=all

Jackson, R. L., Drummond, D. K., & Camara, S. (2007). What Is Quali- tative Research? Qualitative Research Reports in Communica- tion, 8(1), 21–28. DOI: 10.1080/17459430701617879

Jamshed, S. (2014). Qualitative Research method-interviewing and Ob- servation. Journal of Basic and Clinical Pharmacy, 5(4), 87–88. NCBI. https://doi.org/10.4103/0976-0105.141942

Kepolisian Negeri Republik Indonesia. (2007). Peraturan Kapolri No 10 Tahun 2007 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perempuan Dan Anak Di Lingkungan Kepolisian Negara Re- publik Indonesia. https://e- learningtppo.kemenpppa.go.id/ pluginfile.php/320/mod_resource/content/1/ PERATURAN%20 KAPOLRI_10%20th%202007%20Unit%20PPPA.pdf

Kim, B., Shin, K.-S., & Chai, S. (2015). How People Disclose Themselves Differently According to The Strength Of Relationship In SNS? Journal of Applied Business Research (JABR),31(6), 2139. https://doi.org/10.19030/jabr.v31i6.9472

Komnas Perempuan. (2021, Maret 5). Perempuan dalam Himpitan Pan- demi: Lonjakan Kekerasan Seksual, Kekerasan Siber, Perkaw- inan Anak, dan Keterbatasan Penanganan di Tengah Covid-19 [Press release]. Diakses pada 18September 2021,darihttps:// komnasperempuan.go.id/siaran-pers- detail/catahu-2020-kom- nas-perempuan-lembar-fakta-dan-poin-kunci-5- maret-2021

Koprowska, J. (2008). Communication and interpersonal skills in social work (2nd Ed.). Exeter: Learning Matters Ltd.

Littlejohn, S.W., Foss, K.A., & Oetzel, J.G. 2009. Theories of Human Communication. 9th ed. Belmont, California: Thomson Wad- sworth Publishing

Lufiana, D. (2021). Self-Disclosure Pada Korban Kekerasan Seksual. http://digilib.uinsby.ac.id/47616/2/Devi%20Lufiana_J01214008. pdf

Muhammad, F., & Djaali. (2003). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PTIK Press.

Mulyana, D. (2005). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurdin, I., & Hartati, S. (2019). Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Media Sahabat Cendekia

NSVRC, N. (2015). Fact sheet - national sexual violence resource center. Diakses pada18 Oktober 2021, https://www.nsvrc.org/sites/ default/files/Publications_NSVRC_Factsheet_ What-is-sexu- al-violence_1.pdf

Oktaviani, R., & Azeharie, S. S. (2020). Penyingkapan Diri perem- puan penyintas Kekerasan Seksual. Koneksi, 4(1), 98-105. doi:10.24912/kn.v4i1.6635

Pearson, J. C., Nelson, P. E., Titsworth, S., & Harter, L. (2011). Human Communication (4th ed.). McGraw-Hill.

Purnamasari, D. M. (2020, Maret 6). Catatan Komnas Perempuan, 431.471 Kasus Kekerasan Terjadi Sepanjang 2019. Kompas. com. Diakses pada 16 September 2021, https://nasional. kompas.com/read/2020/03/06/15134051/catatan-komnas- per empuan-431471-kasus-kekerasan-terjadi-sepan - jang-2019?page=all

RAINN. (2018). Victims of Sexual Violence: Statistics | RAINN. Rainn.org. https://www.rainn.org/statistics/victims-sexual-violence

Ramadhan, D. (2021). Kemenpppa catat Kekerasan Seksual tertinggi sebanyak 7.191 kasus. Diakses pada25September2021,dari https://www.antaranews.com/berita/2192150/kemenpp - pa-catat-kekerasan- seksual-tertinggi-sebanyak-7191-kasus

Rogers, S. 2006. Evidence- Based Intervention for Language Devel- opment in Young Children with Autism. Dalam Charman, T., Stones, W. (Eds). Social and Communication Development in Autism Spectrum Disorders: Early Intervention, Diagnosis & In- tervention. New York: Guilford Press

Sharma, R. (2017). Communication: The Lifeline. International Journal Peer Reviewed Journal Refereed Journal Indexed Journal UGC Approved Journal Impact Factor, 3(9), 259–262. Diakses pada 10 November 2021, dari http://wwjmrd.com/upload/communi- cation-the-lifeline--.pdf

Sisca, H., & Moningka, C. (2008). Resiliensi Perempuan Dewasa Muda Yang Pernah Mengalami Kekerasan Seksual di Masa Kanak- kanak. Jurnal Ilmiah PsikologiGunadarma, 2(1),100142. https:// media.neliti.com/media/publications/100142-ID-resiliensi- per- empuan-dewasa-muda-yang-pe.pdf

Subadi, T. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Diakses pada 4 November 2021, dari https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/3035

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Bandung: Al- fabeta.

Verderber, K. S., & Macgeorge, E. L. (2016). Inter-act: Interpersonal Communication Concepts, Skills, And Contexts (14th ed.). Ox- ford University Press.

Washington Coalition of Sexual Assault Programs. (2009). The Effects of Sexual Assault.Wcsap.org.https://www.wcsap.org/help/ about-sexual- assault/effects-sexual-assault

West, R. L., & Turner, L. H. (2010). Introducing Communication Theory: Analysis and Application. McGraw-Hill.

Wood, J. T. (2009). Communication in Our Lives (5th ed.). Thomson Wadsworth Cengage Learning.

Wood, J. T. (2011). Communication Mosaics. Wadsworth Cengage Learning.

Yatimin. (2003). Etika Seksual Dan Penyimpangannya Dalam Islam: Tin- jauan Psikologi Pendidikan Dari Sudut Pandang Islam. Pekan- baru: Amzah.

Share

COinS