•  
  •  
 

Abstract

Slum areas in Indonesia present a significant challenge, with government programs such as the National Slum Upgrading Program (NSUP) aiming to address urban poverty and improve living conditions. Despite the implementation of formal policies, the interplay between legal frameworks and local practices often determines the success of such initiatives. Drawing on Keebet van Benda-Beckmann’s theory of legal pluralism, this research examines the transformation of slums into productive and sustainable zones, focusing on Kampung Jodipan, Kampung Heritage Kajoetangan, and Kampung Kreatif Dago Pojok. These case studies reveal how formal legal systems interact with informal norms and community-driven practices in achieving urban revitalization. Using an ethnographic approach, the study employed in-depth interviews, participant observation, and analysis of legal documents to explore the dynamic collaboration between government, private stakeholders, and local communities. The findings indicate that while government-led initiatives like the NSUP provide vital resources and frameworks, the integration of informal community norms and active local participation plays a pivotal role in the success of slum transformation projects.This research concludes that sustainable urban development requires a balance between formal policies and grassroots efforts. The coexistence of multiple legal systems, as framed by Keebet van Benda-Beckmann’s legal pluralism, offers a critical lens to understand how collaborative governance can address urban poverty. The study emphasizes the importance of culturally embedded, adaptive approaches that bridge formal and informal systems to create inclusive and sustainable urban spaces.

Bahasa Abstract

Kawasan kumuh di Indonesia menjadi tantangan signifikan, dengan program pemerintah seperti Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang bertujuan untuk mengatasi kemiskinan perkotaan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Meskipun kebijakan formal telah diterapkan, keberhasilan inisiatif ini sering kali ditentukan oleh interaksi antara kerangka hukum formal dan praktik lokal. Dengan menggunakan teori pluralisme hukum dari Keebet van Benda-Beckmann, penelitian ini mengkaji transformasi kawasan kumuh menjadi zona produktif dan berkelanjutan, dengan fokus pada Kampung Jodipan, Kampung Heritage Kajoetangan, dan Kampung Kreatif Dago Pojok. Studi kasus ini menunjukkan bagaimana sistem hukum formal berinteraksi dengan norma informal dan praktik berbasis komunitas dalam mencapai revitalisasi perkotaan. Melalui pendekatan etnografi, penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen hukum untuk mengeksplorasi kolaborasi dinamis antara pemerintah, pemangku kepentingan swasta, dan komunitas lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun inisiatif yang dipimpin pemerintah seperti Program Kotaku menyediakan sumber daya dan kerangka kerja yang penting, integrasi norma komunitas informal dan partisipasi aktif masyarakat lokal memainkan peran penting dalam keberhasilan proyek transformasi kawasan kumuh. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembangunan perkotaan yang berkelanjutan membutuhkan keseimbangan antara kebijakan formal dan upaya akar rumput. Keberadaan berbagai sistem hukum, sebagaimana dirumuskan oleh teori pluralisme hukum Keebet van Benda-Beckmann, menawarkan perspektif penting untuk memahami bagaimana tata kelola kolaboratif dapat mengatasi kemiskinan perkotaan. Studi ini menekankan pentingnya pendekatan adaptif yang berbasis budaya, yang menjembatani sistem formal dan informal untuk menciptakan ruang perkotaan yang inklusif dan berkelanjutan.

References

Abdul Basith. 2020. “Covid-19 Hambat Distribusi, Jadi Biang Keladi Tingginya Harga Pangan.” Kotan.Co.Id. 2020. https://nasional.kontan.co.id/news/covid-19-hambat-distribusi-jadi-biang-keladi-tingginya-harga-pangan.

“Alyzed from Independent Auditor Report of TheNational Slum Upgrading Project/NSUP in the Directorate General of Human Settlements of the Ministry of Public Works and Residential Areas 2021 and Confirmed by the Team in Kajoetangan.” n.d.

Andi Luhur Prianto, and Andi Annisa Amalia. 2019. “Combatting Slums, Suistaining Poverty: Dynamic Urban Governance in Makassar, Indonesia.” Otoritas : Jurnal Ilmu Pemerintahan 9 (1): 28–41.

Article 1 Point 6 of Law Number 10 of 209 Concerning Tourism. n.d.

Article 1 Point 16 of Regional Regulation of Malang City Number 4 of 2011 Concerning Urban Spatial Planning of Malang City 2010-2030. n.d.

Article 60 Paragraph (1) of the Regional Government of Malang City Number 4 of 2011 Concerning Urban Spatial Planning of Malang City 2010-2030. n.d.

Azmi Habibah Khairunnisa. 2020. “Permukiman Kumuh Dan Solusi Untuk Menanggulanginya.” Kompasiana. 2020. https://www.kompasiana.com/azmi96762/5fe005778ede482ddf1f9ff2/dampak-permukiman-kumuh-dan-solusi-untuk-menanggulanginya.

Badan Pusat Statistik. 2019. “Statistik Perumahan Dan Permukiman 2019.” Badan Pusat Statistik. 2019.

———. n.d. “Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Indonesia Menurut Kebangsaan (Kunjungan) 2019 - 2020.” Badan Pusat Statistik. Accessed August 18, 2024. https://www.bps.go.id/indicator/16/1821/2/jumlah-kunjungan-wisatawan-mancanegara-ke-indonesia-menurut-kebangsaan.html.

Bedner, A.W. 2011. “Restating the Legal Anthropological Discipline’ [Bespreking van: Benda-Beckmann, F. von & K. von Benda-Beckmann (2009) The Power of Law in a Transnational World: Anthropological Enquiries. Oxford: Berghahn Books].” Recht Der Werkelijkheid 32 (3): 114–20. https://scholarlypublications.universiteitleiden.nl/handle/1887/19847.

Benda-Beckman, Keebet von. 2021. “Relational Social Theories and Legal Pluralism.” The Indonesian Journal of Socio-Legal Studies 1 (1). https://doi.org/10.54828/ijsls.2021v1n1.2.

CEIC. 2023. “Prancis Kunjungan Wisatawan.” CEIC. October 26, 2023. https://www.ceicdata.com/id/indicator/france/visitor-arrivals.

Dwi Hadya Jayani. 2021. “7.055 Kawasan Jadi Prioritas Penanganan Kota Kumuh.” Databoks. 2021. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/19/7055-kawasan-jadi-prioritas-penanganan-kota-kumuh.

Eko Widianto. 2016. “Kampung Warna-Warni’ Malang, Dulu ‘Kumuh’ Sekarang Jadi Tempat Wisata.” BBC News Indonesia. 2016. https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/10/161016_majalah_kampung_warna_warni_malang.

Hooker. 1975. Legal Pluralism: Introduction to Colonial and Neo-Colonial Law. London: Oxford University Press.

Ilse Griek. 2014. “Human Rights in Translation Dispute Resolution in the Bhutanese Refugee Camps in Nepal.” Netherlands: aolf Legal Publishers (WLP). https://research.tilburguniversity.edu/en/publications/human-rights-in-translation-dispute-resolution-in-the-bhutanese-r.

“Kampung Wisata Jodipan.” 2023. Wikipedia. 2023. https://id.wikipedia.org/wiki/Kampung_Wisata_Jodipa.

Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Penataan Ruang. 2019. “Program Kotaku Dukung Pengembangan Pariwisata Di Malang.” Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Penataan Ruang. 2019. https://www.pu.go.id/berita/view/17549/program-kotaku-dukung-pengembangan-pariwisata-di-malang.

Khodijah Siti. 2023. “Kampung Warna-Warni Mulai Menggeliat Kembali.” Times Malang. 2023. https://malang.times.co.id/news/wisata/vxt6b2pzsb/Kampung-Warna-Warni-Mulai-Menggeliat-Kembali#:~:text=Pada tahun 2019%2C jumlah wisatawan,warni sudah mencapai 38%2C500 orang.

Kompasiana. 2017. “Fenomena Kampung Warna: Menghilangkan Permukiman Kumuh Atau Sekadar ‘Make Up’ Saja?” Kompasiana.Com. 2017. https://www.kompasiana.com/nunk_2k/599bdd0df22f663a9a6f2cc5/fenomena-kampung-warna-upaya-meningkatkan-kualitas-lingkungan-pemukiman-atau-meningkatkan-ekonomi-masyarakat.

Lucky Aditya Ramadhan. 2021. “Salis Sukses Ubah Kampung Kumuh Jadi Ikon Wisata Kota Malang.” Beritajatim.Com. 2021. https://beritajatim.com/politik-pemerintahan/salis-sukses-ubah-kampung-kumuh-jadi-ikon-wisata-kota-malang/.

“Mahasiswa Dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM.” n.d.

Mardi Sampurno. 2022. “Tersisa 73 Ha Permukiman Kumuh Di Kota Malang.” Radar Malang Online. 2022. https://radarmalang.jawapos.com/malang-raya/kota-malang/24/10/2022/tersisa-73-ha-permukiman-kumuh-di-kota-malang/.

Markus Weilenmann. 2009. “Project Law - a Power Instrument of Development Agencies. A Case Study from Burundi.” In , edited by Franz von Benda-Beckmann, Keebet von Benda-Beckmann, and Anne Griffiths, 156–75. New York: Oxford.

Muhaammad Aminudin. 2016. “Ini Dia Mahasiswa Pencetus Kampung Warna-Warni Di Kota Malang.” DetikNews. 2016. https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3292071/ini-dia-mahasiswa-pencetus-kampung-warna-warni-di-kota-malang.

“Open Green Spaces Exist in Cities Dominated by Plants Grown for Certain Habitats and/or Infrastructure of the City, and/or the Security of Infrastructure and Agriculture.” n.d.

Pemerintah Kota Malang. 2021a. “Kayutangan Heritage: Kolaborasi Sejarah, Budaya, Dan Teknologi.” Malangkota.Go.Id. 2021. https://malangkota.go.id/2021/02/06/kayutangan-heritage-kolaborasi-sejarah-budaya-dan-teknologi/.

———. 2021b. “Pesona Dan Cerita Bangunan Tua Kampung Kayutangan Malang,.” Malangkota.Go.Id. 2021. https://malangkota.go.id/2021/08/05/pesona-dan-cerita-bangunan-tua-kampung-kayutangan-malang/.

Pierre Elliott Trudeau. 2018. “Effects of Urbanisation.” Habitat for Humanity Great Britain. September 2018.

Planning Infrastructure Community Development. 2021. “Perspektif Penanganan Kumuh : Membangun Kemandirian Pasca Penataan.” Planning Infrastructure Community Development. 2021. https://www.caritra.org/2021/09/21/perspektif-penanganan-kumuh-membangun-kemandirian-pasca-penataan/.

Raskita Wira. 2019. “Kampung Kreatif Dago Bandung.” Raskita Bandung. 2019. https://tourbandung.id/kampung-kreatif-dago-bandung/.

“Sejarah Panjang Berdirinya Kawasan Dago Di Bandung.” 2020. Waspada.Co.Id. 2020. https://waspada.co.id/2021/01/sejarah-panjang-berdirinya-kawasan-dago-di-bandung/.

The Presidential Regulation of Indonesia Number 59 of 2017 Concerning the Implementation of Sustainable Development Attainment. n.d.

Turner, Bertram. 2015. “Exploring Avenues of Research in Legal Pluralism: Forward-Looking Perspectives in the Work of Franz von Benda-Beckmann.” The Journal of Legal Pluralism and Unofficial Law 47 (3): 375–410. https://doi.org/10.1080/07329113.2015.1113690.

United Nations Development Programme. n.d. “Sustainable Development Goals.” UNDP. Accessed August 18, 2024. https://www.undp.org/sustainable-development-goals.

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.