•  
  •  
 

Abstract

Dari hasil salah satu studi diketahui bahwa penggunaan obat nyamuk memiliki efek lebih besar dalam menanggulangi penyakit Demam Berdarah dibandingkan penggunaan larvasida dan fogging. Tujuan studi ini untuk mendapatkan informasi tentang penggunaan obat nyamuk di masyarakat. Studi ini merupakan studi deskriptif yang pengumpulan datanya dilaksanakan pada Februari-Maret 2013 di DKI Jakata dan kota Depok. Dari hasil studi ini didapatkan bahwa: Dari 83 responden yang mengisi kuesioner (terdiri dari 65% perempuan, 45% berpendidikan SLTA dan 11% salaah satu anggota keluarganya pernah menderta demam berdarah), didapatkan bahwa Jenis obat nyamuk yang sering digunakan adalah obat nyamuk lotion (32,5%), disusul dengan spray (26,5%), semprot/cair (18,1%), elektrik (15,7%) dan bakar (1,2%). Obat nyamuk yang dianggap paling efektif; lotion (29%), spray (19%), elektrik (16%) dan semprot/cair (13%). Obat nyamuk yang dianggap paling aman; lotion (31%), elektrik (30%), spray (15%) dan semprot/cair (12%). Alasan penggunaan obat nyamuk oleh masyarakat yaitu; murah, mudah di dapat dan memiliki aroma khusus. Studi menyarankan agar masyarakat menggunakan obat nyamuk dengan baik, benar dan aman.

References

  1. Gubler DJ. Dengue and dengue hemorrhagic fever.Clinical Microbiol Review 1998;11:480-96.
  2. Tatty E, et al, Changing epidemiologi of Dengue Haemorhagic Fever in Indonesia, WHO Bulletin Bulletin 2006, Vol 30, hal.1-13
  3. Depkes 2009, Pedoman Tatalaksana DBD Dengue di Indonesia, Departemen Kesehatan RI, Jakarta 2004.
  4. Tri Yunis Miko W, Modeling Intervensi Pengendalian Demam Berdarah di Indonesia, Disertasi, Universitas Indonesia, Depok, 2012.
  5. Lameshow, Sampling pada Penelitian Kesehatan, Gajah Mada University Press, 2004
  6. Soekidjo Notoatmodjo, Pengantar Perilaku Kesehatan Masyarakat, Gramedia Press, Jakarta, 2006
  7. Mathew B M, and Michael H A, Analisis Data Kualitatif, Buku sumber tentang metode-metode baru, Univesitas Indonesia Press, Jakarta, 1980.
  8. Kleinbum D, Kupper L,Morgeinstein H.Epidemiology research,principle and quantitative methodsVan Nonstrand Reinhold.New York:, 1996.
  9. Yulfita, dkk, Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kaitannya dengan Penularan dan Pencegahan Malaria di Kabupaten Mentawai, Provinsi Sumatera Barat. Jurnal ekologi Kesehatan Vol 110, No3, Hal 187-194.
  10. Guha Sapir D and Barbara S, Dengue Fever: New Paradigm for Changing epidemiology, Emergence Themes Epidemiology, Vol 2 (1), March 2005:1-10
  11. Usavadee T et all, Larval occurrence, Oviposition Behaviour and bitting Activity of Potential Mosquito Vectors of Dengue on Samui Island, Thailand, Journal of Vector Ecology, Vol. 26(2): 2001: 172-180.
  12. Harold S, Making Dengue a Vaccine Preventable Disease, Joint International Tropical Medicine Meeting (JITMM), Bangkok, Thailand, Oktober, 2008
  13. Depkes 2007, Modul Pelatihan Bagi Pengelola Program P2DBDdi Indonesia, Direktoral Jenderal P2PL Departemen Kesehatan RI, Jakarta 2007

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.