•  
  •  
 

Abstract

Anemia di kalangan remaja masih merupakan masalah kesehatan yang penting akibat pertumbuhan remaja sangat pesat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi protein, zat besi, vitamin B12, dan vitamin C dengan kejadian anemia pada siswi salah satu SMP di Makassar. Penelitian ini dengan disain studi cross sectional. Sampel adalah siswi kelas I dan II yang dipilih secara purposive sampling sebanyak 50 orang. Pengumpulan data konsumsi makanan dengan formulir recall 24 jam dan pengukuran kadar Hb dengan alat hemocue. Hasil penelitian dengan analisis chi-square diperoleh ada hubungan antara konsumsi protein (p=0,000), konsumsi zat besi (p=0,002), konsumsi vitamin B 12 (p=0,044), dan konsumsi vitamin C (p=0,006) dengan kejadian anemia. Untuk itu, disarankan para siswi meningkatkan konsumsi makanan sumber protein terutama protein hewani, zat besi, vitamin B12, dan vitamin C serta mengatur pola makan.

Anemia is a public health problem which is still higher prevalence in teenagers because during this period in very rapid growth. This study aims to determine the relationship of several factors such as consumption of protein, iron, vitamin B12, and vitamin C with the incidence of anemia in junior high school students in Makassar. The study was cross sectional study. Sample are first and second grade students who are selected by purposive sampling is 50 people. Food consumption data collection was performed with 24 hour recall form and measurement of Hb by using hemocue. The result with chi-square analysis found that there is relationship between protein consumption (p=0,000), consumption of iron (p=0,002), intake of vitamin B12 (p =0,044), and consumption of vitamin C (p=0,006) with the incidence of anemia. It is suggested that the student increase the consumption of food from protein, especially animal protein, iron, vitamin B12, and vitamin C as well as regulate diet.

References

  1. Kartasapoetra dan Marsetyo H. Ilmu gizi dasar (korelasi gizi, kesehatan, produksi kerja). Jakarta : PT Rineka Cipta; 2003.
  2. Dinas Kesehatan Kota Makassar. Profil kesehatan kota Makassar tahun 2007. Makassar: Dinas Kesehatan Kota Makassar; 2007.
  3. Gani K. Hubungan konsumsi makanan dengan konsentrasi Hb darah pada siswa SLTP negeri 3 kota Kendari [skripsi]. Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin; 2001.
  4. Handari TH dan Humaeroh. Perbedaan status gizi siswa sekolah dasar di dua sekolah berdasarkan status sosial ekonomi di Jakarta Selatan. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. 2005; 1 (2): 157 – 65.
  5. Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama; 2001.
  6. Sulistiyorini. Hubungan tingkat konsumsi zat gizi dengan status anemia pada anak Sekolah Dasar Ngreco III kecamatan Tegalombo kabupaten Pacitan (online) [edisi 2006, diakses 4 Agustus 2009]. Diunduh dari: http ://www. Librari @ Lib. Unair. Ac. Id.
  7. Widiyaningrum AS. Hubungan tingkatan konsumsi energi, protein, vitamin C, dan Fe dengan status gizi besi pada remaja putri di kecamatan Ngrambe kabupaten Ngawi (online) [edisi 2005, diakses 4 Agustus 2009]. Diunduh dari: http://www. Pusat Data Jurnal Dan Skripsi. Mht.
  8. Rahmawati. Asupan zat besi pada remaja usia 10-14 tahun di Pulau Barrang Lompo Makassar tahun 2003 [skripsi]. Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin; 2003.
  9. Jusnaeni. Hubungan konsumsi makanan dengan anemia defesiensi besi pada siswi SLTP I di kecamatan Tanralili kabupaten Maros [skripsi]. Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat Univeristas Hasanuddin; 2002.

Included in

Nutrition Commons

Share

COinS