•  
  •  
 

Abstract

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah di Kabupaten Indramayu. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi elemen-elemen prioritas kebijakan pengendalian penyakit DBD di Kabupaten Indramayu menurut pakar berdasarkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan “strategi utama” pengendalian penyakit DBD di Kabupaten Indramayu adalah peningkatan kesehatan lingkungan permukiman; “aktor utama pengendalian” ialah Pemerintah Kabupaten Indramayu; “faktor utama pengendalian” adalah lingkungan; “tujuan utama pengendalian” ialah Kabupaten Indramayu bebas penyakit DBD; dan “kriteria utama pengendalian” adalah jumlah dan mutu sumber daya manusia. Agar implementasi strategi pengendalian itu efektif maka Pemerintah Kabupaten Indramayu perlu meningkatkan kerja sama lintas program dan sektoral; dukungan teknologi, dana dan sarana pendidikan kesehatan lingkungan; mutu layanan Puskesmas; dan pengembangan tim pengendalian penyakit DBD dari tingkat Kabupaten sampai Desa/Kelurahan.

Dengue haemorrhagic fever (DHF) still becomes health problem in Indramayu district. The objective of this research is to identify the priority elements of DHF controlling policy in Indramayu district according to 35 experts using analytical hierarchy process (AHP). The result of the research provides information that the “main strategy” of DHF controlling is the improvement of healthy living environment; the “main actor” is the Government of Indramayu district; the “main factor” is the environment; the “main objective” is zero DHF in Indramayu district; and the “main criteria” is the quantity and quality of human resources. Based on this data, in order to implement the main strategy effectively, the Government of Indramayu district should increase the interprogram and inter-institutional cooperation; provide technological, funding, and facilities of environment health education supports; increase the quality of Puskesmas services and develop the DHF controlling team in all administrative level.

References

  1. WHO. Pencegahan dan penanggulangan penyakit demam dengue dan demam berdarah dengue. Suroso,T., S.R. Hadinegoro., S.Wuryadi., G. Simanjuntak., A.I. Umar., P.D. Pitoyo., R. Kustiastuti., A.R.A. Izhar [Editor]. Terjemahan dari: Prevention Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2003.
  2. Soedarmo SSP. Demam berdarah (Dengue) pada anak. Jakarta: Universitas Indonesia; 1988.
  3. Azwar A. Pengantar epidemiologi. Edisi Revisi. Jakarta: Binarupa Aksara; 1999.
  4. Hasyimi M. Pengetahuan dan sikap penduduk terhadap nyamuk penyakit demam berdarah (DBD) di Kelurahan Ancol, Jakarta Utara tahun 1993. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1996; VI: 02.
  5. Bohra A and Andrianasolo H. Application of GIS in modeling of dengue risk based on socio-cultural data: case of Jalor, Rajasthan, India. Paper presented at the 22nd Asian Conference on Remote Sensing.5–9 Nopember 2001. Centre for Remote Imaging. Sensing and Processing (CRISP). Singapore: National University; 2001.
  6. Mustafa AJ. Global environmental change dan masalah kesehatan lingkungan. Inovasi Online. 2005; 3: Xvii.
  7. Sintorini MM. Dinamika penularan demam berdarah dengue (DBD) dalam kaitan dengan pola variabilitas iklim (studi kejadian DBD di DKI Jakarta). Jakarta: Jurnal Teknik Lingkungan Universitas Trisakti; 2006.
  8. Sumantri A. Pencegahan berbasis lingkungan terhadap penyakit demam berdarah dengue [disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor; 2008.
  9. Fathi, Keman S, Wahyuni CU. Peran faktor lingkungan dan perilaku terhadap penularan demam berdarah dengue di Kota Mataram. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2005; 2 (1).
  10. Bhattacharya SS, Kant L, Shah VM. Surveillance strategy and research priorities of DF/DHF in India-a review. Indian Council of Medical Research (ICMR). Bulletin. 2008; Volume 38. 1
  11. Chakravarti A and Kumaria R. Virology Journal, Department of Microbiology, Maulana Azad Medical College, Associated Lok Nayak Hospital, Bahadur Shah Zafar Marg New Delhi-110002, India: 2005.
  12. Renganathan E, Parks W, Lloyd L, Nathan MB, Hosein E, Odugleh A, et al. Towards sustaining behavioural impact in dengue prevention and control. Dengue Bulletin. 2003; Volume 27.
  13. Kyu HH, Thu M, Van der Putten M. Myanmar migrant woman caretakers on prevention of dengue fever: a study on knowledge, attitude and practices in tak province, Thailand. AU J.T.. Thailand: Faculty of Nursing Science, Assumption University Bangkok: 2005. 9(2): 99-105 (Oct. 2005)
  14. Tram TT, Anh NTN, Hung NT, Lan NT, Cam LT, Houng NP, et al. Heegaard. The impact of health education on mother’s knowledge, atitude and practice (KAP) of dengue haemorrhagic fever. Dengue Bulletin. 2003; 27.
  15. Marimin. Teknik dan aplikasi pengambilan keputusan kriteria majemuk. Jakarta: Grasindo; 2005.

Included in

Epidemiology Commons

Share

COinS