•  
  •  
 

Abstract

Angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Garut pada tahun 2005 (54,8 per 1000 kelahiran hidup) merupakan yang tertinggi di provinsi Jawa Barat, akibat kematian neonatus dalam tiga tahun terakhir terus meningkat. Studi yang bertujuan mengetahui determinan praktek ibu dalam perawatan neonatus, dilakukan dengan analisis lanjut data Survei Dasar Kesehatan Neonatus Esensial di Kabupaten Garut tahun 2007. Analisis dilakukan dengan menggunakan metoda regresi logistik ganda. Hasil studi menunjukkan, dari 577 ibu bayi 1-11 bulan yang menjadi sampel penelitian, sekitar 51,5% ibu melakukan praktek perawatan neonatus kurang baik. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan praktek perawatan neonatus adalah pengetahuan ibu setelah dikontrol oleh dukungan keluarga, pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan penyuluhan oleh tenaga kesehatan. Ibu yang berpengetahuan baik melakukan praktek perawatan neonatus baik 2,2 kali lebih besar daripada ibu yang dengan pengetahuan kurang baik. Disarankan agar Bidan di Desa (BdD) mengubah cara pemberian informasi kepada ibu dan keluarganya dengan metode diskusi dan menggunakan gambar serta buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), sehingga ibu lebih mudah memahami dan menerapkan kepada bayinya.

Infant Mortality Rate (IMR) in 2005 at Garut District (54.8/1000 live births), is the highest in West Java Province, due to ever increasing neonatus mortality rates in the last three year. The purpose of this study was to investigate the determinant of mother’s practice in neonatus care at Garut District, conducted by advance analysis of Baseline Survey of Essential Neonatus Health Services at Garut District data in 2007. The data was analyzed using chi square test and multiple logistic regression. The result of this study showed that out of 577 baby mothers who had 1-11 months as the sample of this research, 51.5% had unfavorable practice in neonatus care. The most dominant factor related to practice in neonatus care was knowledge of mother after adjusting by family support, mother’s education, mother’s occupation and counseling by health provider. Mothers who have good knowledge in neonatus care practice had chance 2.2 times higher compared to mothers who had unfavorable knowledge to implement good practice. Based on the result of this study, it is suggested that the Village Midwives should change the way in giving of information to mothers and her families by using more discussion method and utilizing picture, and also utilizing Maternal and Child Health book, so that it would be easier for the mothers to understand and to apply good practices to their babies.

References

  1. Biro Pusat Statistik (BPS). Survei demografi dan kesehatan Indonesia 2002-2003. Jakarta: BPS; 2003.
  2. Biro Pusat Statistik (BPS). Survei demografi dan kesehatan Indonesia 2007-2008. Jakarta: BPS; 2007.
  3. Kosim SM. Perawatan neonatus esensial dan nutrisi tumbuh kembang otak [Internet]. Makalah Seminar 2008 [diakses tanggal 14 Juli 2008]. Diunduh dari: http://www.bkkbn.go. id.
  4. Djaja S & Soemantri S. Penyakit penyebab kematian bayi baru lahir (neonatal) dan sistem pelayanan kesehatan yang berkaitan di Indonesia SKRT 2001. Buletin Penelitian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Depkes RI. 2003; 3 (3).
  5. Bappenas. Laporan perkembangan pencapaian Millennium Development Goals Indonesia 2007. [diakses tanggal 10 Desember 2008]. Diunduh dari: http://www.bappenas.go. id/.
  6. WHO. Education for health: a manual on health education in primary health care. Geneva: WHO; 1988.
  7. Kar SBA. Psychological of health behaviour. Health Values, Achieving high Level Wellness. 1983; 7 (2).
  8. Green LW & Kreuter MW. Health program planning an educational and ecological approach. Fourth Edition. New York; 2005.
  9. Fauzi A. Determinan perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya, Tahun 2008 [tesis]. Depok: FKMUI; 2008.
  10. Bobak. Buku ajar keperawatan maternitas. 4th Edition. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 1998.
  11. Wijayanti TY. Hubungan antara karakteristik pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dan dukungan eksternal dengan praktek pemberian ASI pada bayi di kelurahan Yosomulyo Kota Metro, Provinsi Lampung tahun 2005 [skripsi]. Depok: FKMUI; 2005.
  12. Nurpelita. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas Buatan II Siak Tahun 2007 [tesis]. Depok: FKMUI; 2007.
  13. Soetjiningsih & Suwendra. ASI penjaga pelindung bayi. Denpasar: Tim Penyuluhan IDAI Bali, BKPP-ASI Bali, Perinasia Bali; 1990.
  14. Unika Atmajaya. Praktek pemberian ASI di DKI Jakarta dan sekitarnya. Jakarta: Pusat Penelitian Unika Atmajaya; 1995.

Share

COinS