Abstract

Berdasarkan data SDKI 2002-2003 angka kematian neonatal di Indonesia adalah 20 per 1000 kelahiran hidup. Sebagian besar kematian neonatal terjadi pada saat neonatal dini ketika bayi berumur 0-7 hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi kematian neonatal dini di RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2001-2005. Penelitian yang dilakukan pada sumber data sekunder rekam medik ibu dan bayi ini menggunakan disain studi kasus kontrol. Sampel dihitung dengan rumus ukursan sampel minimal kasus kontrol. Kasus. adalah bayi yang lahir hidup dan meninggal pada periode neonatal dini (0-7 hari) dan kontrol adalah bayi yang lahir hidup dan bertahan hidup pada periode neonatal dini. Jumlah kasus (93i) dan kontrol (392) ditentukan dengan rasio 1:4 untuk meningkatkan power penelitian Metoda analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan kejadian kematian neonatal dini dipengaruhi oleh umur kehamilan, nilai apgar 1 menit setelah lahir, nilai apgar 5 menit setelah lahir dan berat lahir setelah dikontrol oleh variabel komplikasi kehamilan atau persalinan, rujukan, kelas perawatan, jenis persalinan, pendidikan ibu dan paritas. Bayi berat lahir sangat rendah (gram) berisiko untuk mati pada periode neonatal dini 59 kali lebih besar daripada bayi berat lahir normal. Sedangkan bayi berat lahir rendah (gram) berisiko mati pada periode neonatal dini 6 kali lebih besar daripada bayi berat lahir normal (³ 2500 gram). Antisipasi kematian neonatal dini perlu penanganan sejak kehamilan (ANC) sampai persalinan. Kerjasama pusat pelayanan dasar dengan pusat pelayanan ditingkat atas, persalinan di rumah sakit didampingi oleh dokter anak, pengkajian alat, tenaga, standar pelayanan dan mengoperasikan NICU (Neonatal Intensif Care Unit).

The Indonesia Demographic and Health Survey (SDKI) 2002-2003 reported neonatal death rate in Indonesia of 20 per 1000 live birth. Most of the neonatal death occurred early, that is in the age of infant of 0-7 days. This study aimed at knowing factors influencing early neonatal death in Dr Achmad Mochtar Hospital Bukittinggi in the year 2001-2005. The study used medical records of mother and infant as secondary data source and was designed as a casecontrol study. Cases were infants born alive and died during the early neonatal period (0-7 days), and controls were infants born and stay alive during that period. Number of cases was 93 and control was 392 subjects was calculated on 1:4 ratio to increase the study power. Analysis method used was logistic regression analysis. The results show that early neonatal death was influenced by gestational age, Apgar score 1 minute after birth, Apgar score 5 minute after birth and birth weight after controlled by pregnancy or delivery complication, referral, health care class, type of delivery, mother’s education, and parity variables. Infants with very low birth weight (grams) have 59 times greater risk of early neonatal death compared to those of normal birth weight. While those with low birth weight (grams) have 6 times greater risk compared to normal birth weight infants. To anticipate the occurrence of early neonatal death there is a need to intervene since pregnancy (through ANC) until delivery. There is also a need to foster the collaboration between different levels of health care facilities, delivery assistance by specialist in the hospital level, and to standardize health care process including Neonatal Intensive Care Unit (NICU) implementation.

References

  1. The United Nations Department of Public Information: The Millenium Development Goals and The United Nations Role, October 2002.
  2. Depkes, Rencana Strategis Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia 2001 -2010. Jakarta: Depkes RI dan WHO, 2001.
  3. BPS. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2002-2003. Jakarta: BPS, 2003.
  4. Kosen dan Djaya. Base Line Survey on Neonatal Mortality (Verbal Autopsy) at Cirebon District Year 2004. Jakarta: National Institute of Health Research & Development, 2004.
  5. Lawn, Joy E, Simon Cousens & Jelka Zupan. Four Million Neonatal Deaths: When? Where?Why? http:/image.thelancet.com/extras/ 05art1073web.pdf. Published online March 3, 2005.
  6. Narendra. Buku Ajar Tumbuh Kembang Anak & Remaja. Jakarta: CV. Sagung Seto, 2005.
  7. Depkes, Pedoman Teknis Audit Maternal-Perinatal di Kabupaten/Kota. Jakarta: Depkes RI, 2003.
  8. Setiarini, Asih. Kajian Pengadaan Pelayanan Kegawatdaruratan Obstetrik dan Neonatal di Kabupaten Serang. Jakarta: Depkes RI, WHO, 2003.
  9. Klaus, Marshall H & Avroy A. Fanaroff editor: Surjono, Achmad Care of the High-Risk Neonate (Penatalaksanaan Neonatus Resiko Tinggi). Jakarta: EGC, 1998.
  10. Kustijadi, Achmad. Hubungan Pelayanan Antenatal dengan Kejadian Kematian Perinatal di Kabupaten Bandung Tahun 2001(Tesis). Depok: FKM UI, 2002.
  11. Junita, Evy Irma. Hubungan Antara Pelayanan Antenatal dengan Kematian Perinatal di Kabupaten Indera Giri Hulu Tahun 2002 (Tesis). Depok: FKM UI, 2003 .
  12. Lubis, Yuliana. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kematian Perinatal di Kotamadya Bengkulu Tahun 2000-2001 (Tesis). Depok: FKM-UI, 2001.
  13. Sudarto, Sudiardini. Hubungan Faktor Sosio Demografi terhadap Pengalaman Kematian Neonatus Ibu di Indonesia 1998-2002(Analisis Data Sekunder Data SDKI 2002-2003) (Skripsi). Depok: FKM UI, 2005.
  14. Haksari, Ekawaty L dan Achmad Surjono. Resiko Kematian Perinatal Pada Primipara di Lima Rumah Sakit Daerah Tingkat II di Yogyakarta. Berkala Ilmu Kedokteran Vol. 33 No. 4, 2001, 199-206.
  15. Amir, Idham, Rinawati Rohsiswatmo, Risma Kerina K. Penatalaksanaan Bayi Berat Lahir Rendah. Medan: Suplemen Makalah Lengkap Kongres Nasional VIII Perinasia & Simposium International, 2003.
  16. Tiran, Denise. Bailliere’s Midwives Dictionary. Kamus Saku Bidan (Alih Bahasa: Hartono, Andry). 10th Edition. London: Oxford United Kingdom. 2003.
  17. Ronoatmodjo, Sudarto. Risiko Kematian Neonatal di Kecamatan Keruak Nusa Tenggara Barat 1992-1993 (Disertasi). Depok: FKM-UI, 1996.
  18. Depkes, Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Jakarta: Depkes RI, 2004.
  19. Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan Edisi ketiga, Jakarta: Yayasan Bina Pusataka Sarwono Prawirohardjo, 1991.
  20. Mochtar, Rustam, Sinopsis Obstetri. Jilid 2, Jakarta: EGC, 1998.
  21. Oswyn, Vince and Friesen, Perinatal Asphyxia at Port Moresby General Hospital: a Study of Incidence, Risk Factors & outcome. Papua New Guinea Medical Journal. Vol. 43. No. 1-2, Mar_Jun. 2000.
  22. Yunanto, Ari; Djallalluddin; M Arifin Fahmi. Pengaruh Berat Bayi Lahir Rendah untuk Terjadinya Asfiksia Neonatorum di Rumah Sakit Umum Ulin Banjarmasin 2002-2003. Medan: Suplemen Makalah Lengkap Kongres Nasional VIII Perinasia & Simposium International, 2003.
  23. Rini K.E, Anky Tri. Evaluasi Pelaksanaan Metode Kanguru Pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Pasca Perawatan Intensif Neonatus. Medan: Suplemen Makalah Lengkap Kongres Nasional VIII Perinasia & Simposium International, 2003.
  24. Djelantik, IG.G Perawatan Bayi Baru Lahir dengan Metoda Kanguru (Kangaroo Mother Care Programe). Medan: Suplemen Makalah Lengkap Kongres Nasional VIII Perinasia & Simposium International, 2003

Share

COinS