Abstract

Menurut estimasi WHO, sekitar 50% dari 12 juta penduduk dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Faktor prognosis pasien PJK dapat diubah dan dikendalikan, dan memungkinkan untuk mencegah kematian akibat PJK. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor prognosis yang berhubungan dengan terjadinya kematian pasien PJK di PJN Harapan Kita Tahun 2004, menggunakan data sekunder (data rekam medik pasien). Variabel-variabel yang diteliti meliputi variabel independen (jaminan pembayaran, asal daerah/kawasan, penyakit penyerta hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia dan riwayat PJK sebelumnya) dan variabel kovariat (umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan). Desain epidemiologi yang digunakan adalah analitik kasus kontrol dengan jumlah kasus 130, kontrol 260 (1 : 2). Kasus adalah pasien PJK yang meninggal dibuktikan dengan ringkasan pasien meninggal, kontrol adalah pasien yang keluar hidup. Data di analisis multivariat. Hasil penelitian, jaminan pembayaran dan asal daerah/kawasan berhubungan dengan terjadinya kematian pasien. Pasien dengan pembayaran pribadi dan yang berasal dari Jawa berisiko lebih tinggi untuk meninggal daripada pasien dengan jaminan pembayaran Askes dan yang berasal dari luar Jawa. Masyarakat disarankan menjadi peserta asuransi kesehatan atau jaminan pemeliharaan kesehatan lain. Penelitian lain perlu mempertimbangkan keganasan penyakit sehingga hubungan antara faktor prognosis dan kematian dapat lebih jelas untuk setiap tahap penyakit.

According to WHO estimate, about 50% people died each year on the world caused by heart and arterial diseases. There are many prognostic factors of heart diseases that could be changed and controlled; therefore this disease is preventable regarding the mortality. This study aimed to understand prognostic factors related to mortality among coronary heart disease. The source of data is secondary data patient medical record at Harapan Kita National Heart Centre in 2004. The independent variables were health insurance, place of origin, hypertension, diabetes mellitus, dislipidemia, and previous history of CHD while covariate variables were age, gender, education, and occupation. The study design is case-control study with 130 cases and 260 controls (1:2). Cases were death CHD patients confirmed by death summary record, controls were survivor patients. Data were analyzed in multivariate ways. The study results shows that health insurance and place of origin were associated to patient’s mortality. Patients without insurance have higher risk to die then patients with Askes health insurance. Patients came from Java island have higher risk to die then those who came from outside Java. Public is recommended to be member of health insurance. Other research need to be conducted by considering the severity of the diseases and therefore the relationship between prognostic factors and outcome could be clearer for each stage of disease.

References

  1. Sani, Aulia. Penyakit Kardiovaskuler, Pembunuh Nomor Wahid, www.kompas.com, Diakses tanggal 5 Februari 2005 jam19.54; 2000.
  2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Survei Kesehatan Nasional 2001: Laporan Studi Mortalitas 2001: Pola Penyakit Penyebab Kematian di Indonesia, Badan Penelitan dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta; 2002; 76 hlm.
  3. Bronson, Ross C st all, 1993, Chronic Diseaser Epidemiology and Control, American Public Health Association.
  4. Kusmana, Dede. 2003. Standar Pelayanan Medik RS Jantung & Pembuluh Darah Harapan Kita, Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta.
  5. Heller, R.F. 2001. Trends in the hospital management of unstable angina. Journal Epidemiol Community Health: 483-486
  6. Julian, Desmond & Claire Marley, Coronary Heart Disease the Facts, Oxford University Press, New York; 1991 ; 120 hlm.
  7. American Heart Association, Guide to Heart Attack: Treatment, Recovery and Prevention, Times Books, Random House, USA; 1996 ; 300 hlm
  8. Hunt, Kelly J. 2003. All cause and cardiovascular mortality among mexican – american & non. Hispanic white older participants in the san antonio hearth study evidence againts the “hispanic paradox”. American Journal Epidemiology: Hlm: 1048 - 1057
  9. Hull, Alison, Penyakit Jantung, Hipertensi dan Nutrisi. terjemahan. Dr. Wendra Ali, Bumi Aksara, Jakarta; 1996; 85 hlm.
  10. Anastasia, Hayani. Faktor prognosis kematian pasien rawat inap penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, tahun 1999 – 2000. Skripsi. FKM UI, 2002
  11. Budiningrum, Asih. 1998. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kematian pada penderita infark miokard akut yang dirawat di ICCU RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 1990 – 1994. Skripsi FKM UI: xi + 48 hlm.
  12. Bustan, M, N., Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Rineka Cipta, Jakarta; 2000 ; 134 hlm.
  13. Supari, Fadilah, Konsep Baru Pencegahan Penyakit Jantung Koroner, Majalah Kedokteran Masyarakat Indonesia, XXVII (4), Jakarta ; 1999 ; hlm 218-222
  14. Apitule D. 1997. Beberapa faktor yang berkaitan dengan kematian di Rumah Sakit pada wanita dengan dengan infark miokard akut. Kardiologi Indonesia: XXII (2): hlm 72 – 82.
  15. PERKENI, Petunjuk Praktis Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe II, Jakarta ; 2003 ; 52 hlm
  16. Subekti, Imam, Pengelolaan Dislipidemia pada Tingkat Pelayanan Primer, Majalah Kedokteran Indonesia, Jakarta ; 2005 ; 55(3): hlm 285- 290.
  17. Kodim, Nasrin. 1992. Himpunan bahan kuliah epidemiologi penyakit tidak menular. Jurusan Epidemiologi FKM UI: 168 hlm.
  18. Muchtar, Muhammad, Pengaruh Penyakit Kardiovaskuler Terhadap Kematian Jemaah Haji Asal Jawa Barat Embarkasi Halim Perdana Kusumah, Tesis FKM UI ; 1998 ; 94 hlm
  19. Darmojo, R. Boedhi. Kelainan Kardiovaskuler pada usia lanjut dalam: Bunga Rampai Karangan Ilmiah Prof. R. Boedhi Darmojo, Buku II Kardiovaskuler, Bagian/UPF Ilmu Penyakit Dalam FK Undip/RS Dr. Karyadi, Semarang, 1994.

Included in

Epidemiology Commons

Share

COinS