•  
  •  
 

Abstract

Hipertensi merupakan faktor risiko utama kardiovaskuler yang merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Peningkatan umur harapan hidup dan perubahan gaya hidup meningkatkan faktor risiko hipertensi di berbagai negara. Tujuan penelitian ini (1) Mengetahui prevalensi hipertensi dan penyebarannya di Pulau Jawa tahun 2004. (2) Mengetahui faktor-faktor sosiodemografi yang berhubungan dengan kejadian hipertensi. (3) Mengetahui kontribusi dan dampak potensial masing masing faktor tersebut. Penelitian dengan rancangan studi Ekologi Multilevel ini menggabungkan variabel tingkat pengukuran individu dengan tingkat pengukuran ekologi dalam analisis bersama, dengan unit analisis individu. Analisis kontekstual dilakukan melalui kerangka konsep hipertensi, menggunakan metode analisis regresi logistik ganda, dengan status hipertensi sebagai variabel dependen. Data variabel dependen dan variabel perancu yang merupakan data pengukuran tingkat individu diambil dari data SKRT 2004. Data sosiodemografi tingkat pengukuran ekologi sebagai variabel independen utama, diperoleh dari Profil Kesehatan Indonesia, Statistik Indonesia, Statistik Kesehatan, Statistik Kesejahteraan Rakyat, dan Data Departemen Dalam Negeri, unit pengamatan provinsi. Hasil penelitian ini menunjukkan prevalensi hipertensi di Pulau Jawa 41,9%, dengan kisaran di masing-masing provinsi 36,6-47,7%. Prevalensi di perkotaan 39,9% (37,0-45,8%) dan di perdesaan 44,1% (36,2-51,7%).

Hypertension is a main risk factor of cardiovascular disease which is ranked as number one cause of death in the world. The increase of life expectancy and changes in life style have increased the prevalence of hypertension risk factor in both developed and developing countries. The objectives of this study are (1) To know the prevalence and distribution of hypertension in di Java island, in year 2004. (2) To know sosiodemographic factors related to hypertension. (3) To know the contribution of each sosiodemographic factor toward hypertension. The study used multilevel ecologic study design that integrated both individual and ecological level variables measurement. The analysis method used in this study was contextual analysis and multiple logistic regression with hypertension status as dependent variable. The individual level measurement of variables such as hypertension status and age, job, education and sex is taken from Household Health Survey (SKRT) 2004. The sosiodemographic data which was ecological measurement level served as the main independent variables were taken from Indonesian Health Profile, Indonesian Health Statistics, Public Welfare Statistics and data from Department of Internal Affair, particularly from Province Surveillance Unit. The study results showed that the prevalence of hypertension in Java Island was 41.9%, with range of prevalence in provincial level of 36.6-47.7%. The prevalence in urban areas was 39.9% (37.0-45.8%) and in rural areas was 44.1% (36.2-51.7%).

References

  1. Rustika dan Delima. 2000 .Lokakarya kebijakan dalam mengantisipasi transisi epidemiologi, Laporan seminar, Media Litbang Kesehatan, X (1) : 50-1.

  2. WHO 2001. The epidemiologic transition – a theory of the epidemiology of population change, Extracted from The Milbank memorial fund quarterly 1971, 49(4):509-538, Bulletin of the WHO, 2001,79(2) : 161-70.

  3. Soemantri, S. et al. 2005. Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2004 – Substansi Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI.

  4. Soemantri, S. et al. 2005. Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2004, Volume 2 dan 3, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI.

  5. Reddy, KS. dan Yusuf, S. 2000. Emerging epidemic of cardiovascular diease in developing countries, NCBI, www.pubmed.gov.

  6. Tim Surkesnas. 2002. Laporan SKRT 2001 : Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular, Studi Morbiditas dan Disabilitas, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI.

  7. Vintro, IB. 2003. Control and prevention of cardiovascular disease around the world, The 12th International congress on cardiovascular pharmacology, Barcelona, Spain, 7-10 May 2003, Rev Esp Cardiol 2004, 57 : 487-94, www.revespcardiol.org/cgi.

  8. Kodim, N. 2005. Analisis kontekstual : hubungan lingkungan sosiodemografi dengan hipertensi yang tidak terkendali, Majalah Kedokteran Indonesia, 55(2) : 52-60.

  9. Nasution, D. 1989. Posisi hipertensi sebagai faktor resiko CVD, Majalah Dokter Keluarga, 8(5) : 292-3.

  10. Santoso, T. 1991. Dimensi baru penanganan risiko penyakit jantung koroner pada hipertensi, Majalah Kedokteran Indonesia, 41(10) : 575 9.

  11. Mardin, N. 2000. Analisis faktor resiko terjadinya hipertensi pada masyarakat di kelurahan Abadi Jaya kota Depok Jawa Barat tahun 2000, Thesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia: 2.

  12. Susalit, E. et al. 1991. Hipertensi, pendidikan uji diri, IDI, 1991.

  13. Kodim, N. 2004. Analisis kontekstual : hubungan lingkungan sosiodemografi dengan hipertensi yang tidak terkendali pada calon jamaah haji Indonesia, Disertasi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

  14. Lameshow, S, et all. 1977. Besar sampel dalam penelitian kesehatan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, Cetakan I, 264 hal.

  15. Shapiro, D. dan Goldstein, IB. 1984. Behavioral patterns as they relate to hypertension, Dalam : Rosenthal (ed). 1984. Arterial hypertension, Springer-Verlag, New York : 51-4.

  16. Manger, WM. dan Page, IH. 1984. Overview of current concepts regarding the pathogenesis and pathophysiology of hypertension, Dalam : Rosenthal (ed). 1984. Arterial hypertension, Springer-Verlag, New York : 7-12.

  17. Sigarlaki, HJO. 1996. Faktor-faktor resiko penderita hipertensi di RSU FK UKI, Jakarta tahun 1995, Thesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

  18. Achmadi, UF. 2005. Manajemen penyakit berbasis wilayah. Kompas, Jakarta : 155-7.

Included in

Epidemiology Commons

Share

COinS