•  
  •  
 

JURNAL KOMUNIKASI INDONESIA

Authors

Amelia Virginia

Abstract

Sebagai sebuah media baru, Facebook memiliki platform yang berbeda dengan mediakonvensional. Platform tersebut dapat memberikan implikasi pada budaya komunikasipenggunanya, dalam penelitian ini digital natives. Sebagai generasi fasih menggunakanteknologi media baru, digital natives menggunakan Facebook sebagai sebuah mediakomunikasi. Melihat fenomena di atas, penelitian ini bermaksud untuk mengeksplorasipergeseran budaya komunikasi yang dikonstruksi oleh digital natives. Pergeseran budayaini menjadikan digital natives melakukan strategi diferensiasi media dalam berkomunikasidengan cara membedakan isi pesan dan penerima pesannya. Penelitian ini memberikan informasi mengenai nilai-nilai budaya komunikasi yang dianut oleh digital natives di Indonesia. Serta memberikan gambaran tentang budaya komunikasi yang terbentuk pada generasi muda di era media baru, sehingga dapat memberikan masukan pada studi-studi mengenai remaja, media, komunikasi, dan budaya.

As a new media, Facebook provides a different platform than conventional media. Thisplatform implicates the communication culture of its users, in this research: Digital Natives.As a generation literate in using new media technologies, Digital Natives use Facebook asa communication media. Considering this phenomenon, the research tries to explore shiftsin communication culture as constructed by Digital Natives. This cultural shift leads DigitalNatives to strategise in communication and media differentiation to distinguish messagecontent and its receiver. This research provides information on communication culture thatare adopted by Digital Natives in Indonesia. It also provides a picture on the communicationculture shaped by younger generations in an era of new media, thus able to provide insights to studies on teenagers, media, communication, and culture.

References

Arfi, Brian. (2009, 29 September). Pertumbuhan pengguna facebook di Indonesia tertinggi di dunia!. Diakses tanggal 19 Maret 2010 dari http://fauzan.dhezign.com/676/social- media/pertumbuhan-penggunafacebook-di-indonesia-

tertinggi-di-dunia/Daymon, Christine & Holloway, I. (2002). Riset kualitatif dalam public relation dan marketing communication. Yogyakarta: Bentang.Daymon, Christine & Holloway, I. (1990). Metode-metode riset kualitatif dalam -

public relation dan marketing communication. Yogyakarta: Bentang, h. 228.Ellis, Donald. (2010). Medium Theory. Diakses tanggal 12 Mei 2010 dari http://www.sage- -

ereference.com/communicationtheory/Article_n240.htmlHolmes, David. (2010). Computer-Mediated Communication. Diakses tanggal 12 Mei 2010 dari http://www.sage--

ereference.com/communicationtheory/Article_n64.htmlMayfield, Anthony. (2008). What is social media. Diakses tanggal 19 Maret 2010 dari -

http://www.icrossing.co.uk/fileadmin/uploads/eBook/What_is_Social_Media_iCrossing_eBook.pdfMcLuhan, M. (2001). Understanding media: the extensions of man London: Routledge Classics. Palfrey, John & Gasser, Urs. -

(2008). Born digital: understanding the first generation of digital natives. New York: Basic Book.Pengguna Facebook Terbesar Nomor 7 di Dunia. Diakses tanggal 23 Maret 2010 dari http://ngalas.web.id/2009/11/13/pengguna--

facebook-di-indonesiaterbesar-nomor-7-di- dunia/Poerwandari, E. (2009). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia, Cetakan Ketiga. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan -

Psikologi.Postman, Neil. (1995). Menghibur Diri Sampai Mati. Jakarta: PT. Pustaka Sinar Harapan.Prensky, Marc. (2001). Digital Natives Digital Immigrant. MCB University Press, Vol. 9.Prensky, Marc. (2009). Letʼs Be “Digital -

Multipliers” Eliminating the Digital Divide is Something Educators Can Do. Educational Technology.Tapscott, Don. (2009). Growing up Digital. New York: McGraw-Hill.

Share

COinS