•  
  •  
 

Abstract

The prevalence of wasting under five in Indonesia in 2022 is 7.7%; according to WHO, this wasting problem is a serious public health problem. Wasting is a nutritional problem in toddlers that has an impact on morbidity and mortality. The research objective was to determine the factors associated with wasting in toddlers aged 6–59 months in Cimpaeun Village in 2023. The dependent variable is wasting, and the independent variables are birth weight, history of fever, diarrhea, acute respiratory infection, energy intake, carbohydrate intake, protein intake, fat intake, mother’s age, pregnancy, mother’s education level, mother’s nutritional knowledge, and family income. This research was conducted in April–June 2023, using a cross-sectional design, proportionate stratified random sampling method with a research sample of 136 toddlers aged 6–59 months. Data were analyzed univariately and bivariately using chi-square. The results showed that 9.6% of toddlers aged 6–59 months in the Cimpaeun Village in 2023 were wasting, which is a bad public health problem. The results showed that energy intake, protein intake, mother's nutritional knowledge, and family income were associated with wasting in toddlers aged 6–59 months. The risk of wasting is higher for toddlers with less energy and protein intake, less knowledge of mother's nutrition, and low family income.

References

  1. Thurstans S, Sessions N, Dolan C, et al. The Relationship Between Wasting and Stunting in Young Children: A Systematic Review. Matern Child Nutr; 18. Epub ahead of print 2022. DOI: 10.1111/mcn.13246.
  2. Soedarsono AM, Sumarmi S. Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Wasting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simomulyo Surabaya. Media Gizi Kesmas 2021; 10: 237–245.
  3. WHO. Join child malnutrition estimates, https://www.who.int/data/gho/data /themes/topics/joint-child-malnutrition-estimates-unicef-who-wb (2023).
  4. Nengsih U, Noviyanti, Djamhuri DS. Hubungan Riwayat Kelahiran Berat Bayi Lahir Rendah dengan Pertumbuhan Anak Usia Balita. Midwife J 2016; 2: 59–67.
  5. Octari VR, Dwiyana P. Konsumsi Makanan Dan Penyakit Infeksi Sebagai Faktor Dominan Kejadian Wasting Balita Di Wilayah Puskesmas Pulo Armyn Kota Bogor. Ilm Gizi Kesehat 2021; 9: 1–8.
  6. Heriani H, Camelia R. Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah. Babul Ilmi J Ilm Multi Sci Kesehat 2022; 14: 116–122.
  7. Yunus EM. Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Penilaian Status Gizi Balita Di Desa Tanjung Gunung Bangka Tengah Tahun 2017. J Kesehat Poltekkes Kemenkes Ri Pangkalpinang 2018; 6: 28–32.
  8. Insani HM. Indonesia Sehat Tanpa Wasting. Bogor: Institut Pertanian Bogor, 2017.
  9. Muliyati H, Mbali M, Bando H, et al. Analisis faktor kejadian wasting pada anak balita 12-59 bulan di Puskesmas Bulili Kota Palu: Studi cross sectional. AcTion Aceh Nutr J 2021; 6: 111.
  10. Mumpuni EA. Gambaran Berat Badan Anak Usia Toddler Ditinjaau dari Pendidikan dan Pekerjaan Ibu dalam Kunjungan Ke Posyandu Balita Desa Mayang Wilayah Kerja Puskesmas Gatak. FIK UMS Publ.
  11. Selviana S, Trisnawati E, Munawarah S. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 4-6 Tahun. J Vokasi Kesehat 2017; 3: 28.
  12. Arif S, Herwanti B. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA Pada Anak Umur 6- 59 Bulan di Nusa Tenggara Timur (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007). Nutr Diadita; 7.
  13. Briend A, Khara T, Dolan C. Wasting and stunting-similarities and differences: Policy and programmatic implications. Food Nutr Bull 2015; 36: S15–S23.
  14. Koletzko B, Bhatia J, Bhutta ZA, et al. Pediatri Nutrition in Practice. 2nd, revis ed. Vevey: Karger, 2015. Epub ahead of print 2015. DOI: 10.7326/0003-4819-87-3-389_5.
  15. Salawati L, Imran, Husnah, et al. Pengaruh Asupan Protein Terhadap Perbaikan Status Gizi Balita Yang Menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut. J Kedokt Syiah Kuala 2014; 14: 67– 75.
  16. Rusyantia A. Hubungan Asupan Energi, Protein, dan Protein Ikan dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Rangai Tri Tunggal Kecamatan Katibung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014. J Kebidanan 2016; 2: 65–73.
  17. Syarfaini S, Nurfatmi R, Jayadi YI, et al. Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Terhadap Kejadian Wasting pada Balita Usia 0-59 Bulan di Kecamatan Polombangkeng Utara Kabupaten Takalar Tahun 2022. Ghidza J Gizi dan Kesehat 2022; 6: 128–138.
  18. Ni’mah C, Muniroh L. Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan dan Pola Asuh Ibu dengan Wasting dan Stunting pada Balita Keluarga Miskin. Media Gizi Indones 2015; 10: 84–90.
  19. Roobiati NF, et al. Multilevel Analysis: The Effect of Socioeconomic, Birth Weight, and Nutrition Intake with Wasting in Boyolali, Central Java. J Matern Child Heal 2019; 04: 9–16.

Bahasa Abstract

Prevalensi balita wasting di Indonesia tahun 2022 sebesar 7,7%, menurut WHO masalah wasting ini sudah termasuk masalah kesehatan masyarakat yang buruk. Wasting adalah masalah gizi pada balita yang berdampak pada morbiditas dan mortalitas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian wasting pada balita usia 6–59 bulan di Kelurahan Cimpaeun Kota Depok Tahun 2023. Variabel dependen adalah wasting dan variabel independen yaitu berat lahir, Riwayat demam, diare, ISPA, asupan energi, karbohidrat, protein , lemak, umur ibu saat hamil,Pendidikan dan pengetahuan gizi ibu serta pendapatan keluarga. Penelitian ini dilakukan pada bulan April–Juni 2023, menggunakan desain cross-sectional, metode proportionate stratified random sampling dengan sampel penelitian 136 balita usia 6–59 bulan. Data dianalisis univariat dan bivariat menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 9,6% balita usia 6–59 bulan di Kelurahan Cimpaeun Kota Depok Tahun 2023 menderita wasting, dan termasuk pada masalah kesehatan masyarakat yang buruk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan energi, asupan protein, pengetahuan gizi ibu, dan pendapatan keluarga berhubungan dengan kejadian wasting pada balita usia 6–59 bulan. Risiko wasting lebih tinggi pada balita dengan asupan energi dan protein yang kurang, pengetahuan gizi ibu yang kurang, serta pendapatan keluarga yang rendah.

Share

COinS