•  
  •  
 

References

Butterworth and Wildschuts (eds). 1995. Language and symbolic power. Cambridge, MA: Harvard University Press.

Hobsbawm, Eric. 1983. “Introduction; Inventing traditions”, in: Eric Hobsbawm and Terence Ranger (eds), The invention of traditions, pp. 1-14. London: Cambridge University Press.

Holt, Claire. 1967. Art in Indonesia; Continuities and change. Ithaca, NY: New York Cornell University Press.

Jowitt, Deborah. 1999. “Introduction”, in: Martha Bremser (ed.), Fifty contemporary choreographers, pp. 1–12. London/New York, NY: Routledge.

Kayam, Umar. 1979. “Peranan seni tradisional dalam modernisasi dan integrasi di Asia Tenggara”, in: Umar Kayam, Seni, tradisi, masyarakat, p. 36. Jakarta: Sinar Harapan.

Lindsay, Jennifer. 2011a. “Ahli waris budaya dunia 1950-1965; Sebuah pengantar”, in: Jennifer Lindsay and Maya H.T. Liem (eds), Ahli waris budaya dunia; Menjadi Indonesia 1950—1965, pp. 1-28. Denpasar: Pustaka Larasan.

Lindsay, Jennifer. 2011b. “Menggelar Indonesia di luar negeri”, in: Jennifer Lindsay and Maya H.T. Liem (eds), Ahli waris budaya dunia; Menjadi Indonesia 1950-1965, pp. 221–252. Denpasar: Pustaka Larasan.

Lloyd, Christopher. 1993. The structures of history. Oxford: Blackwell Publisher.

Minarti, Helly. 2008. “Gusmiati Suid; Api dalam sekam”, in: Bambang Bujono (ed.), Empat menguak tradisi, Syeh Lah Geunta, Saidi Bissu Lolo, Anom Suroto, Gusmiati Suid, pp. 155–177. Jakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia and Ford Foundation. [Seri Figur Seni Pertunjukan Indonesia 2.]

Murgiyanto, Sal. 1991. “Moving between unity and diversity; Four Indonesian choreographers”. PhD thesis, New York University.

Murgiyanto, Sal. 2015. “Menyoal makna; Tidak ada model tunggal kontemporer”. [Unpublished paper.]

Oetoyo, Farida. 2014. Saya Farida; Sebuah autobiografi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sedyawati, Edi. 1987. “Tari; Bidang seni yang paling maju dalam proses pembentukan kesatuan nasional”, in: Muhadjir et al. (eds), Evaluasi dan strategi kebudayaan, pp. 236–251. Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Sedyawati, Edi. 2001. “Pelestarian seni tradisi dalam program pemerintah”, in: Kumpulan naskah makalah dan sambutan Direktur Jendral Kebudayaan tahun 1999, pp. 58–61. Jakarta: Direktorat Jendral Kebudayaan, Departemen Pendidikan Nasional.

Shils, Edward. 1981. Tradition. Chicago, IL: University of Chicago.

Supardi, Nunus. 2012. “Kebudayaan pada masa Orde Baru”, in: Taufik Abdullah and AB Lapian (eds), Indonesia dalam arus sejarah jilid 8 Orde Baru dan Reformasi, pp. 599–699. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve in conjunction with Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Supriyanto, Eko. 2015. Perkembangan gagasan dan perubahan bentuk serta kreativitas tari kontemporer Indonesia (1990–2008). PhD thesis, Gajah Mada University.

Sutton, R. Anderson. 2013. Pakkuru Sumange, musik, tari, dan politik kebudayaan Sulawesi Selatan. Makassar: Ininnawa.

Wagner, Roy. 1981. The invention of culture. Revised and expanded edition. Chicago, IL: University of Chicago Press. [First published 1975.]

Widaryanto, FX. 2015. Ekokritikisme Sardono W. Kusumo; Gagasan, proses kreatif, dan teks-teks ciptaannya. Jakarta: Pasca IKJ.

Newspapers

Angkatan Bersenjata, “Indonesia di Festival Tari Amerika”, Angkatan Bersenjata 11 August 1984.

Berita Buana, “Wawancara dengan Sal Murgiyanto”, Berita Buana 30 December 1978.

Berita Buana, “Masyarakat di AS menyambut hangat tarian Minang dan tarian Aceh”, Berita Buana 10 July 1984.

Kompas, “Festival Penata Tari Muda III berakhir”, Kompas 3 February 1981.

Kompas Minggu, “’Awan Bailau’ dan ‘Huu’ disambut hangat di AS”, Kompas Minggu 15 July 1984.

Tempo Magazine, “Festival Penata Tari Muda”, Tempo Magazine 30 December 1978.

Share

COinS