•  
  •  
 

Abstract

Decreased of libido is illustrated with disinterest in sexual activity caused by erectile dysfunction, impotence, and infertility. It can be treated by aphrodisiac agents. Katuk or Sauropus androgynus (L). Merr has long been used as a medicinal plant. The aim of this research was to evaluate which fraction of katuk leaf ethanol extract that had the aphrodisiac activity with parameters of climbing, introduction and the weight of testicular and seminal vesicle of male rat. Sprague-Dawley male rats as animals model divided into five groups: the normal control group, the positive control group (X-gra®), the n-hexane, ethyl acetate and water fraction groups in which each fraction group given a dose of 11.85 mg/kg body weight. The number of climbing and introductions were calculated on 0, 1st, 3th, and 5th day. The data were tested statistically with one-way ANOVA test followed by Tukey test. The weight of testicular and seminal vesicle of male rat were observed on the 15th day. Previously, rats were anesthetized using ketamine and then performed surgery. The results showed that the n-hexane fraction (11.85 mg/kg body weight) increased libido with the average number of climbing was 16.5 times and the average number of introductions was 27.75 times. It was also able to increase the weight of testicular and seminal vesicle of male rat compare to positive control (X-gra® 51.37 mg/kg body weight). The compounds contained in n-hexane fraction are terpenoids and steroids.

Bahasa Abstract

Penurunan libido digambarkan dengan ketidaktertarikan dalam melakukan aktivitas seksual yang disebabkan karena disfungsi ereksi, impoten dan infertilitas. Penurunan libido dapat diatasi dengan obat-obatan yang dapat meningkatkan gairah seksual (afrodisiaka). Daun katuk (Sauropus androgynus (L). Merr) telah lama digunakan sebagai tanaman obat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui fraksi dari ekstrak etanol daun katuk yang berpengaruh dalam meningkatkan libido dengan parameter climbing, introduction, dan peningkatan bobot testis dan vesikula seminalis tikus putih jantan. Tikus jantan galur Sprague-Dawley sebagai model hewan coba dibagi menjadi 5 (lima) kelompok yaitu kelompok kontrol normal, kelompok kontrol positif (X-gra®), kelompok fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air dimana tiap kelompok fraksi diberi dosis 11,85 mg/kgBB. Perhitungan jumlah climbing dan introduction dilakukan pada hari ke-0, 1, 3 dan 5. Data yang didapat diuji secara statistik dengan uji one-way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Tukey. Parameter peningkatan bobot testis dan vesikula seminalis tikus putih jantan diamati pada hari ke-15. Sebelumnya, tikus dianestesi dengan ketamin, kemudian dilakukan pembedahan. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diperoleh bahwa fraksi n-heksana dengan dosis 11,85 mg/KgBB dapat meningkatkan libido dengan rata-rata jumlah climbing 16,5 kali dan rata-rata jumlah introduction 27,75 kali. Fraksi tersebut juga mampu meningkatkan bobot testis dan bobot vesikula yang sebanding kontrol positif yaitu X-gra® dengan dosis 51,37 mg/kgBB pada tikus putih jantan galur Sprague-Dawley. Senyawa yang terkandung di dalam fraksi n-heksana adalah terpenoid dan steroid. Kata kunci: afrodisiaka; Sauropus androgynus (L). Merr; fraksinasi

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.