•  
  •  
 

Abstract

Arumanis mango (Mangifera indica L.), a medicinal plant, is allegedly potential as an anthelmintic agent. This research aimed to investigate the in vitro anthelmintic activity of ethanolic extract of arumanis mango leaves against Ascaridia galli and Raillietina tetragona; know the effect of increasing extract concentration; and calculate the LC50 and LT50 value of the extract. The extract concentrations tested were 5, 25 and 50 (mg/ml) with normal control (NaCl 0,9%) and positive control (mebendazole 5 mg/ml). The time and number of worm deaths were observed and analyzed statistically using One Way Anova SPSS, Post hoc (LSD) and Probit. The results showed that ethanolic extract had anthelmintic activity in which concentration of extract at 25 mg/ml and 50 mg/ml had death time and number of death worms similar to mebendazole 5 mg/ml for A. galli (p=0.466 and p=0.760) and R. tetragona (p=0.093 and p=0.566); the increasing of extract concentration was linear with the increase of its anthelmintic activity; and LC50 dan LT50 value of the extract for A. galli were 2,6 mg/ml and 15,2 hours, while for R. tetragona were 3,1 mg/ml and 2,5 hours. As a conclusion, arumanis mango leaves is potential to be developed as an anthelmintic traditional medicine.

Bahasa Abstract

Tanaman obat tradisional yaitu mangga arumanis (Mangifera indica L.) diduga memiliki potensi anthelmintik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas anthelmintik ekstrak etanol daun mangga arumanis (Mangifera indica L.) pada cacing Ascaridia galli dan Raillietina tetragona secara in vitro, mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi ekstrak, dan menentukan nilai LC50 dan LT50 dari ekstrak. Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 5, 25 dan 50 (mg/ml) dengan kontrol normal (NaCl 0,9%) dan kontrol positif (mebendazol 5 mg/ml). Waktu dan jumlah kematian cacing dicatat dan dianalisis secara statistik menggunakan SPSS One Way Anova, Post hoc (LSD) dan Probit. Hasil analisa data menunjukkan bahwa ekstrak uji memiliki aktivitas anthelmintik, di mana konsentrasi ekstrak 25 mg/ml dan 50 mg/ml memiliki waktu dan jumlah kematian cacing yang serupa dengan mebendazol 5 mg/ml pada Ascaridia galli (p=0,466 dan p=0,760) dan Raillietina tetragona (p=0,093 dan p=0,566); peningkatan konsentrasi ekstrak berbanding lurus dengan peningkatan aktivitas anthelmintiknya; dan nilai LC50 dan LT50 ekstrak pada Ascaridia galli yaitu 2,6 mg/ml dan 15,2 jam, sedangkan pada Raillietina tetragona yaitu 3,1 mg/ml dan 2,5 jam. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu daun mangga arumanis memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat tradisional anthelmintik.

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.