•  
  •  
 

Abstract

Background. The results of the Indonesian Health Survey (SKI) in 2023 showed that the prevalence of anaemia in adolescents was 14.6%. Knowledge about blood tablets is one of the factors that can influence someone’s blood tablets consumption behavior. Increasing knowledge and attitudes regarding blood tablets consumption can be done through education.

Aim. This study aims to analyse the effect of providing education on improving the knowledge and attitudes of parents and adolescent girls regarding anaemia prevention and consumption of blood supplement tablets in Socahah District, Bangkalan Regency.

Method. This study used a quasi-experimental design by designing one group pre-test and post-test. The pre-test was conducted before the anemia prevention education. The post-test was conducted seven days after the training involving 89 adolescent girls aged 12-15 years and 40 parents in 3 junior high schools in Socah sub-district, Bangkalan district. Data were collected using validated questionnaires and analysed using the Wilcoxon test to measure changes in knowledge and attitudes.

Result. Adolescent knowledge increased from 22.4% to 44.9% (p=0.00), as did attitudes which increased from 30.0% to 51.6% (p=0.00). In parents, there was a very significant increase in knowledge from 42.5% to 82.5% (p = 0.00), as well as an increase in attitude that reached 100% (p = 0.00). There was no effect of providing education in improving parental support in the prevention of anaemia and the importance of taking blood supplement tablets for adolescents (p = 0.45).

References

  1. SDGs. Health and population [Internet]. Sustainable Development Goals. [cited 2024 Sep 27]. Available from: https://sdgs.un.org/topics/health-and-population
  2. WHO. Adolescent health [Internet]. World Health Organization. [cited 2024 Sep 27]. Available from: https://www.who.int/health-topics/adolescent-health#tab=tab_1
  3. WHO. Anaemia in women and children [Internet]. World Health Organization. 2021 [cited 2024 Sep 27]. Available from: https://www.who.int/data/gho/data/themes/topics/anaemia_in_women_and_children
  4. Apriningsih, Madanijah, S., Dwiriani, C. M., & Kolopaking, R. (2020). Determinant of highschool girl adolescent’adherence to consume iron folic acid supplementation in Kota Depok. Journal of Nutritional Science and Vitaminology, 66, S369–S375. https://doi.org/10.3177/jnsv.66.S369
  5. Bouscaillou, J., Massougbodji, A., & Garcia, A. (2012). Anaemia during pregnancy: Impact on birth outcome and infant haemoglobin level during the first 18months of life. Tropical Medicine and International Health, 17(3), 283–291. https://doi.org/10.1111/j.1365-3156.2011.02932.x
  6. Kemenkes. Remaja Bebas Anemia: Konsentrasi Belajar Meningkat, Bebas Prestasi [Internet]. Kementrian Kesehatan Indonesia. 2022 [cited 2024 Sep 27]. Available from: https://ayosehat.kemkes.go.id/remaja-bebas-anemia-konsentrasi-belajar-meningkat-bebas-prestasi
  7. Aditianti; Yurista,Permanasari; Elisa, D. J. (2015). Pendampingan minum tablet tambah darah dapat meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD pada ibu hamil anemia. Penelitian Gizi Dan Makanan, 38(1), 71–78.
  8. Alizadeh, L., Raoofi, A., Salehi, L., & Ramzi, M. (2014). Impact of maternal hemoglobin concentration on fetal outcomes in adolescent pregnant women. Iranian Red Crescent Medical Journal, 16(8), 1–5. https://doi.org/10.5812/ircmj.19670
  9. SKI. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 [Internet]. Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. 2023 [cited 2024 Sep 27]. p. 1–908. Available from: https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/hasil-ski-2023/
  10. Kemenkes RI. Faktor yang Mempengaruhi Status Anemia Remaja, Apa Saja? [Internet]. Kemenkes RI. 2024 [cited 2024 Oct 26]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3149/faktor-yang-mempengaruhi-status-anemia-remaja-apa-saja
  11. Kemenkes. (2016). Pedoman pencegahan dan penanggulanngan anemia pada remaja putri dan wanita usia subur (WUS)
  12. Riskesdas. Laporan Nasional Riskesdas 2018 [Internet]. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2018 [cited 2024 Sep 27]. p. 1–627. Available from: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3514/1/Laporan%20Riskesdas%202018%20Nasional.pdf
  13. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 248(2015). https://doi.org/351.077 Ind r
  14. Ministry of Health RI;Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2019). Laporan Nasional RISKESDAS 2018.
  15. Dinkes Kabupaten Bangkalan Tahun 2023. Profil Kesehatan Kabupaten Bangkalan Tahun 2022 [Internet]. [cited 2024 Oct 2]. Available from: https://dinkes.bangkalankab.go.id/assets/pdf/771ed31da16b3968f3e3afaf3adbe026.pdf
  16. Salhaj SR, Sumiati S, Anam K, Meihartati T. The relationship between knowledge level and compliance to blood supplement tablets consumption in adolescent girls . midwifery [Internet]. 2024Mar.30 [cited 2024Oct.29];12(1):244-53. Available from: http://www.midwifery.iocspublisher.org/index.php/midwifery/article/view/1462
  17. Yusriani Y, Bahtiar H, Idris FP, Asrina A, Haeruddin H, Mahmud NU. Teacher, peer, and family support is associated with compliance behavior in consuming blood supplement tablets. JMN [Internet]. 2023Sep.30 [cited 2024Oct.29];5(3):136-41. Available from: https://iocscience.org/ejournal/index.php/JMN/article/view/4178
  18. Apriningsih, A., Madanijah, S., Dwiriani, C. M., & Kolopaking, R. (2019). PERANAN ORANG-TUA DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN SISWI MINUM TABLET ZAT BESI FOLAT DI KOTA-DEPOK. GIZI INDONESIA, 42(2), 71. https://doi.org/10.36457/gizindo.v42i2.459
  19. Contento, I. R. (2011). Nutrition Education.Linking Research, Theory and Practice(S. L. B. H. S. N. Goldberg (ed.); 2nd editio). Jones and Bartlett Publisher.
  20. Notoatmodjo, S. 2014. Ilmu perilaku kesehatan. Rineka Cipta
  21. Yusriani Y, Bahtiar H, Idris FP, Asrina A, Haeruddin H, Mahmud NU. Teacher, peer, and family support is associated with compliance behavior in consuming blood supplement tablets. Journal of Midwifery and Nursing. 2023 Sep 30;5(3):136-41.
  22. Apriningsih. 2021. Edukasi Pencegahan Anemia Remaja Putri Pada Orang Tua dan Guru Santri Madrasah. Jurnal Pemberdayaan Komunitas MH Thamrin. https://doi.org/10.37012/jpkmht.v3i2.720
  23. Silalahi, V., Aritonang, E., & Ashar, T. (2016). Potensi Pendidikan Gizi Dalam Meningkatkan Asupan Gizi Pada Remaja Putri Yang Anemia Di Kota Medan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(2), 295. https://doi.org/10.15294/kemas.v11i2.4113
  24. Anastasya, A. M. (2022). Hubungan Pengetahuan, Sikap, Norma Subjektif Dan Kontrol Perilaku Dengan Niat Melaksakan Perilaku Pencegahan Anemia pada Siswi SMA Negeri di Kota Makassar. 2–48.
  25. Azhari, N., Yusriani, Y., & Kurnaesih, E. . (2023). Pengaruh Edukasi Melalui Media Leaflet Terhadap Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Riset Media Keperawatan, 5(1), 38-43. https://doi.org/10.51851/jrmk.v5i1.314

Bahasa Abstract

Latar Belakang : Hasil Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 menunjukkan prevalensi anemia pada remaja sebanyak 14,6%. Pengetahuan tentang TTD merupakan salah satu faktor yang memengaruhi perilaku konsumsi TTD. Peningkatan pengetahuan dan sikap mengenai konsumsi TTD dapat dilakukan melalui edukasi.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian edukasi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap orang tua serta remaja putri mengenai pencegahan anemia dan konsumsi TTD di Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan.

Metode : Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental dengan merancang satu kelompok pre-test dan post-test. Pre-test dilakukan sebelum edukasi pencegahan anemia. Post-test dilakukan tujuh hari setelah pelatihan dengan melibatkan 89 remaja putri berusia 12-15 tahun dan 40 orang tua di 3 SMP Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Edukasi dilakukan melalui buku saku, video dan permainan edukatif. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang telah divalidasi dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon untuk mengukur perubahan pengetahuan dan sikap.

Hasil : Pengetahuan remaja meningkat dari 22,4 % menjadi 44,9% (p=0,00), begitu pula sikap meningkat dari 30,0% menjadi 51,6% (p= 0,00). Pada orangtua, terjadi peningkatan pengetahuan yang sangat signifikan dari 42,5% menjadi 82,5 % (p= 0.00), serta peningkatan sikap yang mencapai 100% (p= 0,00). Tidak ada pengaruh pemberian edukasi dalam meningkatkan dukungan orang tua dalam pencegahan anemia dan pentingnya konsumsi TTD bagi remaja (p= 0,45).

Share

COinS