•  
  •  
 

Majalah Ilmu Kefarmasian

Abstract

Delima (Punica granatum L) merupakan salah satu buah memiliki aktivitas antioksidan yang kuat karena mengandung senyawa flavanoid dan tannin seperti asam elagic, asam gallat, punicalin, punicalagin, anthocianin, elligatanin, gallotanin, kuersetin, katekin. Senyawa—senyawa ini diketahui dapat mencegah dan menghambat terbentuknya radikal bebas yang penyebabkan penuaan dini dan penyakit kronis. Dalam penelitian ini ekstrak kulit buah delima diformulasikan dalam bentuk krim yang dibedakan kandungan nya yaitu konsentrasi 0, 75%, 1%, 2%. Uji kestabilan fisik dilakukan dengan penyimpanan sediaan pada tiga suhu yaitu suhu kamar; suhu 40C; 40,2 C, uji mekanik dan cycling test. Hasil penelitian ini menunjukkkan bahwa krim ekstrak kulit buah delima 0,75%,1% dan 2% memiliki kestabilan setelah pengujian suhu kamar; suhu 40C; 40,2 C, uji mekanik dan cycling test. Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode peredaman DPPH berdasarkan nilai penghambatan (IC50) yang didapat. Dengan demikian diperoleh hasil bahwa krim ekstrak kulit buah delima dengan konsentrasi 0, 75%, 1 % dan 2% memiliki aktivitas antioksidan dan masih memenuhi nilai minimum IC50. Uji statistik Anova menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan pada krim ekstrak kulit buah delima dengan waktu peyimpanan to sampai t8 mengalami penurunan yang tidak bermakna dan penurunan aktivitas antioksidan sebelum dan sesudah penyinaran UV A dengan uji Wilcoxon pada krim ekstrak kulit buah delima juga tidak bermakna

COinS