•  
  •  
 

Jurnal Sosial Humaniora Terapan

Abstract

Folkative is a new media platform that focuses on engaging the young audience in Indonesia. Folkative utilizes social media platforms such as Instagram and YouTube to publish its content. One of the programs initiated by Folkative is "Live! At Folkative," a music-based entertainment content that started in mid-2021, with subscribers reaching 39,700. This program features both local and international musicians to promote their latest albums or singles through cross-promotion value or exchanging exposure. The aim of this research is to understand the extent to which Folkative's cross-promotion process has an impact on both collaborating parties. To achieve this, the study employs a case study approach, focusing on the live performance of The Changcuters on Folkative's YouTube and Instagram channels. This research utilizes descriptive analysis methods, making use of secondary data such as YouTube and Instagram Analytics to assess the effectiveness of The Changcuters' promotion with Folkative.

Keywords: Folkative, Cross Promotion Value, Digital Marketing, Creative Industries

Bahasa Abstract

Folkative sebuah media baru yang fokus menggarap khalayak muda di Indonesia. Folkative menggunakan platform media sosial seperti Instagram dan Youtube untuk mempublikasikan konten-kontennya. Salah satu program yang diusung oleh Folkative adalah Live! At Folkative konten hiburan berbasis musik dimulai pada pertengahan tahun 2021 dengan subscribers mencapai 39.700 program ini diisi oleh musisi lokal dan Internasional untuk mempromosikan album atau single terbaru mereka dengan bertukar exposure atau biasa disebut dengan cross promotion value. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami sejauh apa proses cross promotion yang dilakukan Folkative memiliki dampak bagi kedua belah pihak yang bekerjasama. Untuk itu, penelitian ini menggunakan studi kasus penampilan live The Changcuters di kanal Youtube dan Instagram Folkative. Penelitian ini menggunakan metode analisis dekskriptif dengan memanfaatkan data-data sekunder seperti Youtube dan Instagram Analitik untuk melihat efektivitas promoisi The Changcuter Bersama Folkative.

Kata kunci: Folkative, lintas promosi, Digital Marketing, industri kreatif.

References

Andari, R., Bakhshi, H., Hutton, W., O’Keeffe, A., & Schneider, P. (2007). Staying Ahead: The economic performance of the UK’s Creative Industries. The Work Foundation, London.

Belch, G. E. (2018). Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communication Perspective (11th ed.). New York: McGraw-Hill Education.

Brannan, T. (2005). Integrated Marketing Communications: Memadukan Upaya Public Relations, Iklan dan Promosi Untuk Membangun Identitas Merek. Jakarta: Penerbit PPM.

Green, L., Miles, I., & Rutter, J. (2007). Hidden Innovation in the Creative Industries. NESTA Working Paper, London.

Cangara, H. (2016). Pengantar Ilmu Komunikasi (Edisi Kedua). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Kotara, S., & Andree, T. (2011). The Dentsu Way. New York: McGraw-Hill.

Kotler, P. (2017). Marketing 4.0: Moving from Traditional to Digital. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Marketing Management (13th ed.). Jakarta: Erlangga.

Kawamoto, K. (2003). Digital Journalism: Emerging Media and The Changing Horizons of Journalism. Rowman & Littlefield Publishers, Inc.

Pickton, D., & Broderick, A. (2001). Integrated Marketing Communications. London: Financial Times Prentice Hall.

Walker, Orville C, dkk (1999).. Marketing Strategy Planning and Implementation Third Edition. Irwin McGraw-Hill, Singapore.

Dina Melita, Deni Erlansyah. Andari, R., (2015). Pemetaan Industri Kreatif Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Urban Di Kota Palembang. Proceding Economic Globalization Trend and Risk For Developing Country.

Lukitaningsih, A. (2013). Iklan yang Efektif Sebagai Strategi Komunikasi Pemasaran.

Ramadanty, S. (2014). Penggunaan Komunikasi Fatis Dalam Pengelolaan Hubungan Tempat Kerja. Jurnal Ilmu Komunikasi, 5, 1-118.

Download

Share

COinS