•  
  •  
 

Authors

Abstract

Ketepatan dan kecepatan penyediaan berkas rekam medis di unit gawat darurat sebuah rumah sakit menjadi point perhatian khusus karena menentukan citra awal pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk memotret gambaran kepatuhan petugas filing unit rekam medis RS X menggunakan desain penelitian mix kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling terhadap petugas yang bertanggungjawab atas ketersediaan berkas rekam medis yaitu koordinator penyediaan dan pengiriman berkas rekam medis serta petugas operasional atau petugas filing yang berjumlah 10 orang pada Maret 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan distribusi rekam medis di RS X belum sesuai dengan SPO. Hal itu terjadi karena adanya beberapa hambatan seperti kesalahan letak dalam rak penyimpanan, standar waktu dengan jumlah permintaan berkas rekam medis tidak sesuai serta kurangnya SDM di bagian distribusi. Petugas filling memiliki beban kerja tinggi mengakibatkan kelelahan kerja sehingga produktivitasnya menurun. Diketahui rata-rata waktu penyediaan berkas rekam medis lebih dari 10 menit. Point perbaikan ditekankan pada penggunaan tracer/petunjuk keluar dan pendistribusian dokumen rekam medis untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang cepat dan tepat, disamping perbaikan sistem peletakaan dan penjajaran berkas rekam medis di roll o pack.

Bahasa Abstract

Ketepatan dan kecepatan penyediaan berkas rekam medis di unit gawat darurat sebuah rumah sakit menjadi point perhatian khusus karena menentukan citra awal pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk memotret gambaran kepatuhan petugas filing unit rekam medis RS X menggunakan desain penelitian mix kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling terhadap petugas yang bertanggungjawab atas ketersediaan berkas rekam medis yaitu koordinator penyediaan dan pengiriman berkas rekam medis serta petugas operasional atau petugas filing yang berjumlah 10 orang pada Maret 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan distribusi rekam medis di RS X belum sesuai dengan SPO. Hal itu terjadi karena adanya beberapa hambatan seperti kesalahan letak dalam rak penyimpanan, standar waktu dengan jumlah permintaan berkas rekam medis tidak sesuai serta kurangnya SDM di bagian distribusi. Petugas filling memiliki beban kerja tinggi mengakibatkan kelelahan kerja sehingga produktivitasnya menurun. Diketahui rata-rata waktu penyediaan berkas rekam medis lebih dari 10 menit. Point perbaikan ditekankan pada penggunaan tracer/petunjuk keluar dan pendistribusian dokumen rekam medis untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang cepat dan tepat, disamping perbaikan sistem peletakaan dan penjajaran berkas rekam medis di roll o pack.

References

Atmoko, T. (2011). Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Universitas Padjajaran, Bandung. Irmawaty, . I. & Naiem, M. F., 2013. Faktor yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Rekam Medis di RSUD H. Padjonga DG. Ngale Takalar. Jurnal AKK, Volume II, p. 10. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, (2020). KBBI daring https://kbbi.kemdikbud.go.id/ Kementrian Kesehatan, (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 55 tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis. [Online] Available at: http://peraturan.go.id/common/dokumen/b n/2013/bn1128-2013.pdf [Accessed 13 May 2020] Kementrian Kesehatan. (2018). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 47 Tahun 2018 Kristina, I., A. & Putra, . Y. . S., (2015). Tinjauan Waktu Penyediaan Rekam Medis Pelayanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi. Medicordhif, Volume II, p. 29. Pamungkas, T. . W., Marwati, T. & . S., (2010). Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Kesmas, Volume IV, p. 18

Share

COinS